Sulit Disadari, tapi 6 Hal ini Jadi Bukti Kamu Pihak yang Mencintai Paling Dalam di Hubungan

Di beberapa hubungan, pasti akan selalu ada pihak yang melakukan pengorbanan lebih besar. Bukan terpaksa, tapi justru karena terlalu cinta. Orang-orang yang mencintai pasangannya lebih dalam, kadang menomorduakan dirinya sendiri. Bukan masalah. Toh, nggak ada yang “merasa” dirugikan.

Advertisement

Terkadang, kita nggak tahu kalau kita lah yang berperan sebagai orang yang mencintai lebih dalam. Semua hal itu dilakukan karena cintamu begitu ikhlas sehingga tak perlu mendapat perlakuan yang setimpal, menurutmu. Padahal, akan lebih bahagia rasanya jika keduanya memiliki perasaan yang sama besarnya, sama dalamnya. Jika kamu masih belum menyadari bahwa kamu adalah pasangan yang mencintai kekasihnya lebih daripada dia mencintaimu, maka kamu bisa mengukurnya lewat hal-hal berikut ini.

1. Selalu menjadi orang yang bersukarela untuk mengalah dan minta maaf meski kamu tahu betul bahwa dia yang salah

Selalu mengalah via www.unsplash.com

Tidak ada salahnya ketika kamu harus mengalah ketika tak ada solusi lagi yang bisa memecahkan. Menjadi orang yang mundur selangkah karena tahu bahwa sama-sama bersikeras dengan pendapat masing-masing adalah hal yang bijak. Mungkin saja sebenarnya apa yang dia katakana benar adanya. Hanya saja kalian berada di sudut pandang yang berbeda. Atau mungkin saat itu ia sedang banyak pikiran sehingga nggak mampu berpikir jernih. Ini lah alasan mengapa kamu sebaiknya mengalah dan minta maaf.

Tapi ketika kamu menjadi orang yang mencintai paling dalam di hubungan ini, maka kamu selalu menjadi pihak yang mengalah. Kamu sukarela begitu saja meminta maaf, meski kamu tahu betul bahwa dia salah. Tapi perasaan cintamu yang sangat besar dan membuatmu takut kehilangan, memperbudakmu untuk selalu membenarkan apa katanya. Dan menganggap bahwa kamu adalah pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas semua permasalahan.

Advertisement

2. Kamu adalah orang yang selalu ingin tahu kabarnya dan khawatir ketika dia tak membalas pesan

Menjadi yang paling khawatir via www.unsplash.com

Ketika ia tak berada di sisimu, apalagi tiada berkabar, maka kamu adalah orang yang paling khawatir. Terdengar berlebihan memang. Tapi kamu tak peduli itu. Kamu berharap mengetahui apa saja yang dilakukannya. Bukan karena posesif, melainkan untuk melegakan hatimu kalau-kalau terjadi sesuatu padanya. Apalagi ketika kamu mengirim pesan atau langsung menelpon, tapi tak ada jawaban. Pikiranmu sudah sampai kemana-mana. Kamu benar-benar nggak ingin sesuatu hal yang buruk menimpa dirinya.

3. Mendahulukan kepentingannya, sementara urusanmu bisa diurus belakangan walaupun harus diselesaikan sendirian

Mendahulukan kepentingannya via www.unsplash.com

Di antara kepentinganmu atau kepentingan berdua, maka kepentingannya adalah yang harus didahulukan terlebih dahulu. Kamu berpikir bahwa mungkin saja ia sangat membutuhkan. Saat dia menginginkan sesuatu, maka ia akan mendesakmu terus-terusan. Dan kamu nggak merasa keberatan untuk itu.

Tapi ketika kamu ingin melakukan hal yang sama, kamu menahan diri karena takut akan membebaninya. Dalam hubungan ini, justru kamu yang berusaha agar kebutuhannya terpenuhi. Dengan dalih “nggak masalah, nanti dia juga akan menafkahiku”, membuatmu mau memenuhi apa saja keinginannya. Bahkan ketika sebenarnya kamu nggak menyanggupi itu.

Advertisement

4. Kamu selalu memposisikan diri sebagai dia, mempelajari apa yang dia suka dan mencoba untuk menyukainya juga

Menyesuaikan diri dengannya via www.unsplash.com

Kamu lah yang mengatur bagaimana caranya agar hubungan kalian tetap berjalan mesra dan baik-baik saja. Salah satunya dengan memahami dirinya lebih jauh. Kamu mulai memahami apa yang dia suka dan nggak dia suka. Mencoba untuk menyesuaikan diri dan menyukai hal yang sama. Ketika kekasihmu misalnya menyukai novel karangan penulis tertentu, kamu pun mulai membacanya satu per satu. Sehingga nanti ketika dia membahasnya dengan menggebu-gebu, kamu juga tahu dan bisa ikut merasakan kebahagiaannya itu. Berharap dia tak akan pernah bosan berbicara denganmu, karena apa yang dia bicarakan juga kamu pahami.

5. Selalu memaafkan kesalahan yang diperbuatnya, padahal dia tak pernah menyesali tindakannya. Lalu kamu bermimpi suatu saat dia pasti berubah

Memaafkan selalu via www.unsplash.com

Entahlah ini bisa diterima atau nggak, tapi menjadi orang yang sangat cinta pada kekasihnya membuat toleransimu terhadap pasangan lebih besar. Termasuk dengan kesalahan-kesalahan yang ia perbuat. Apakah ia meminta maaf atau nggak, kamu tetap akan memaafkannya. Karena kamu yakin jika suatu saat dia akan berubah lebih baik. Tak terhitung berapa kesempatan yang kamu beri kepadanya. Karena bagimu mencintai seseorang dengan cara yang seperti itu bukanlah sebuah kesalahan.

6. Kamu sudah memimpikan jalin masa depan bersamanya meskipun dia selalu menolak membicarakan hubungan yang lebih serius

Memikirkan masa depan via www.unsplash.com

Karena cintamu yang dalam itu, kamu punya angan yang lebih serius. Kamu sudah memikirkan bagaimana nanti memiliki masa depan bersamanya. Memikirkan itu saja sudah membuat hatimu bergejolak. Rasanya nggak sabar untuk sampai pada titik itu. Kamu kerap kali membicarakan atau mengirim sinyal-sinyal tentang hubungan yang lebih serius nanti. Meski terkadang ia mengabaikan hal itu bahkan menolak membicarakannya. Karena baginya yang penting hanyalah bagaimana hubungan berjalan sekarang.

Bagi mereka yang mau tak mau berada di posisi ini, maka pengorbanan yang diberikan dalam hubungan juga akan lebih besar. Bahkan risiko untuk terluka pun juga lebih. Tapi hati memang tak bisa memilih peran, bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE