Kepada Pria yang Kelak Menghabiskan Waktunya denganku, Aku Tak Sabar Segera Mencintaimu

kepada calon suami

Hei kamu!

Aku tidak tahu siapa dirimu dan apakah kita pernah bertemu, namun aku mencintaimu lebih dari apapun.

Siapapun kamu, dimana pun kamu, yang jelas kamu ada di luar sana, menjadi pria yang selama ini kunantikan kedatangannya. Dan mungkin kita akan bertemu suatu saat nanti, atau bahkan pernah berjumpa namun tak kita sadari bahwa kita tercipta untuk saling melengkapi.

Pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana keadaanmu di sana nampaknya tak memerlukan jawaban. Karena aku yakin bahwa kamu akan setia mendampingiku jika saat ini kita telah bertemu. Pun, aku tahu aku harus merasakan pahitnya dikhianati demi bisa menghargai bahwa denganmu aku akan merasakan hal yang lebih indah nanti, sosok yang akan melengkapi. Namun, lagi-lagi aku harus menunggu dengan sabar. Hari itu akan tiba, aku tahu.

Aku penasaran, cinta seperti apakah yang nantinya akan kamu persembahkan? Selama ini aku belum pernah tahu bagaimana sebenarnya cinta harus berjalan

Bagaimana cinta akan kamu persembahkan?

Bagaimana cinta akan kamu persembahkan? via www.pinterest.com

Selama ini banyak pria yang mendekati dan dengan perjalanan itu aku tahu seperti apa pria yang aku butuhkan agar aku mampu berkembang.

Dan bersamamu nanti aku tahu bahwa aku akan mendapatkan cinta yang hebat dan indah. Kuharap kamu di sana juga sama berharapnya. Berharap bahwa penantian ini tak akan sia-sia.

Kadang pertanyaan ini berputar di kepala; jika saja aku jatuh cinta dengan sosok yang berbeda, apakah masih akan sama rasanya?

Apakah aku masih akan tertuju padamu?

Apakah aku masih akan tertuju padamu? via www.pinterest.com

Kadang aku merasa lucu. Bagaimana aku bisa jatuh cinta denganmu sedangkan bertemu muka pun rasanya belum. Entah apa yang terjadi padaku, nyatanya sosokmu begitu jelas dalam bayanganku.

Pria yang nantinya akan menjadi pendampingku untuk berkembang dewasa bersama-sama.

Sungguh diri ini teramat antusias untuk melakukan berbagai hal menarik bersama-sama. Padahal dalam mimpi pun kita belum pernah berjumpa

Padahal kita belum pernah berjumpa

Padahal kita belum pernah berjumpa via www.pinterest.com

Kita akan bertemu dan saling jatuh cinta. Cinta yang kita rasakan adalah sebenar-benar rasa sehingga tak lama kemudian kita menikah. Kita akan memberikan berbagai makna baru di dalam kehidupan yang kita jalani bersama.

Kita akan berkelana ke tempat-tempat menarik di Indonesia. Dan bersama-sama kita akan merasakan indahnya makan malam di pinggir pantai dan menghitung bintang yang selama ini menjadi panutanku untuk menujumu.

Kemudian kita akan memiliki anak-anak yang lucu, serta menjadi orang tua terbaik yang pernah ada meski kita melakukan kesalahan; itu karena kita masih sama-sama belajar.

Dan akhirnya kita menua bersama-sama. Menyaksikan anak-anak tumbuh dengan bahagia hingga akhirnya hanya tinggal kita berdua. Berdua menikmati usia senja dan duduk di beranda sembari menikmati hangatnya teh manis.

Kita akan melakukan banyak hal hebat berdua, sayangku. Membuktikan pada dunia bahwa kita memang layak bersatu

djdfhiakfjdh

Kita akan saling mengasihi via www.pinterest.com

Kita akan saling mengasihi dan mengajarkan satu sama lain tentang berbagai pelajaran berharga.

Kita akan mengingat apa yang benar-benar bermakna dalam hidup dan tetap mempertahankannya.

Kita akan menjadi pasangan yang saling melengkapi.

Dan tentu saja, kita akan tertawa bersama-sama.

Aku tak sabar untuk segera bertemu dan mengenalkanmu kepada ayah ibu.

Aku tak sabar untuk bertemu kedua orang tuamu dan berkata bahwa perempuan inilah yang akan menemanimu.

Aku tak sabar untuk mengikat janji denganmu dan mengecupmu di hadapan Tuhan.

Aku tak sabar untuk memiliki cinta terhebat dalam hidup bersamamu. Dan kuharap kau pun begitu.

Aku tak sabar untuk menghabiskan waktuku selamanya bersamamu, calon sahabat/suami/kakak/ayah terbaik untuk anak-anakku.

Dan terakhir… aku tak sabar untuk segera mencintaimu.

Dari aku,

calon sahabat/istri/adik/ibu terbaik untuk anak-anakmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.

Editor

Not that millennial in digital era.