12 Hewan di Indonesia Ini Hampir Punah, Tapi di Mana Peran Generasi Milenial?

Sungguh kaya negeriku, itu adalah apa yang ada dalam pikiran saya. Sebagai sebuah negara, indonesia dikaruniai oleh daratan dan lautan yang luas. Dan daratan dan lautan itu tidaklah kosong, melainkan memiliki isi yang melimpah, contohnya seperti tambang emas. Kita memiliki tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar ke tiga di dunia, tapi kenapa kita masih sebagai negara berkembang, bukan negara maju?

Selain itu indonesia juga mempunyai flora dan fauna yang banyak, fakta ini didukung dengan negara kita memiliki hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia setelah Brazil dan Congo. Ditambah bahwa Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia, yang kita ketahui bahwa kedua benua itu memiliki flora dan fauna berbeda.

Berikut ini saya akan membahas hewan-hewan yang hanya ada di Indonesia dan di antaranya masuk ke dalam daftar merah (IUCN Redlist).

1. Ikan Arwana Merah

Advertisement

Arwana merah termasuk kedalam hewan terancam punah, karena ditangkap dan dijual sedangkan perkembang biakanya sangat rendah. Ikan asal sungai kapuas, kalimantan barat ini memiliki tubuh berwarna merah dan disukai oleh para kolektor arwana, bahkan terdapat ikan arwana merah yang terjual sampai 500 juta.

Disebabkan sangat langkannya ikan ini, pemilik arwana harus mempunyai ijin khusus bahwa ikan arwannya berasal dari penangkaran, ditambah ikan arwananya harus dilengkapi dengan microchip.

2. Elang Flores

Elang Flores

Elang Flores via https://www.google.com

Elang Flores tersebar di pulau Flores, Komodo, Sumbawa, Lombok, Santona, Paloe, Komodo, dan Rinca. Apa yang membuat sedih adalah pupulasi elang ini di alam liar adalah tidak sampai ribuah melainkan sekitar tidak sampai 250 ekor. Karena sangat sedikit populasi elang Flores membuatnya masuk ke dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered (Kritis).

Advertisement

Sebagai burung elang, elang Flores memiliki ukuran tubuh yang sedang, dengan tinggi hingga 55 cm untuk dewasa. Kepada dan dada berwarna putih dengan mahkota terdapat garis cokelat. Tubuh depan berwarna putih sedangkan tubuh belakang berwarna cokelat.

3. Beruk Mentawai

Beruk Mentawai

Beruk Mentawai via http://www.ikancupangku.com

Beruk mentawai atau orang pulau Mentawai lebih suka menyebutnya dengan sebutan bokoi. Apa yang membedakan beruk lain dengan bokoi adalah rambut bagian pipi dan mahkota. Rambut pada bagian pipi lebih gelap sedangkan rambut pada bagian mahkota lebih gelap dan rambut dahi lebih panjang.

Sebagai beruk yang hanya ada di pulau mentawai membuat beruk ini masuk ke dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered (Kritis). Keadaan ini disebabkan oleh berkurangnya hutan untuk dibuka sebagai pemukiman dan lahan perkebunan. Ini sangat miris karena sangat cepat sekali berkurangnya populasi bokoi, bayangkan saja pada tahun 1980-an populasi bokoi masih 15.000 ekor sedangkan sekarang menurut wikipedia hanya tersisa 2.100 – 3.700 ekor atau mungkin kurang dari itu. Karena wikipedia hanya di update beberapa tahun sekali, iya bila ada pihak yang meng-update datanya.

Advertisement

4. Burung Bidadari Halmahera

Burung Bidadari Halmahera

Burung Bidadari Halmahera via http://www.ikancupangku.com

Merupakan burung cendrawasih berukurang sedang dan dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II. Yang sangat menonjol dari burung ini adalah dua pasang bulu putih yang keluar menekuk dari sayapnya dan dapat ditegakan dan diturunkan sesuai kemauan burung.

Burung jantan lebih berwarna daripada burung betina, dan sifat burung jantan adalah poligami. Anda dapat menemukan burung ini di Maluku, karena burung bidadari Halmahera adalah hewan endemik kepulauan Maluku.

5. Cendrawasih Botak

Cendrawasih Botak

Cendrawasih Botak via http://www.ikancupangku.com

Burung pejantan dewasa cendrawasih botak sangatlah indah, memiliki bulu berwarna hitam dan merah, dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru, dan dua ekor bulur melingkar berwarna ungu. Cendrawasih botak hanya dapat anda temui di hutan dataran rendah pulau Waigeo dan Batanta, Kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat.

Hilangnya habitat hutan yang terus menerus dan populasi burung ini sangat terbatas, membuat burung ini dievaluasikan sebagai berisiko hampir terancam di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.

6. Kura-kura Leher Ular Rote

Kura-kura Leher Ular Rote

Kura-kura Leher Ular Rote via http://www.ikancupangku.com

Di negara lain juga ada kura-kura berleher panjang, namun kura-kura ini berbeda dan hanya ada di Indonesia. dengan leher panjang menyerupai ular mempuat kepalannya tidak dapat dimasukan kedalam tempurung dan hanya bisa dilipat. Kura-kura ini seperti namannya, hanya dapat kita temui di pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Dan kura-kura ini masuk ke dalam daftar merah (IUCN Red List)

Dengan statusnya sebagai reptil, membuat kura-kura (hewan yang hidup pada masa dinosaurus) ini menjadi mirip dengan dinosaurus berleher panjang atau disebut dengan Argentinosaurus.

7. Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah

Sekilas anoa mirip dengan kerbau bukan? Namun yang membedakan adalah tanduknya, lurus kebelakang. Binatang endemik Indonesia, dan hanya dapat kamu temui di Sulawesi. Hewan ini sangat langka, diperkirakan hanya tinggal 5000 ekor yang hidup di alam liar. Anoa semakin langka bukan hanya karena tempatnya yang telah diambil oleh manusia, namun juga karena hewan ini diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya. Sayangnya dalam beberapa tahun, Anoa darat tidak pernah terlihat di Sulawesi Tengah.

8. Komodo

Komodo, kadal terbesar di dunia dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tahun 2012. Komodo akan banyak anda temui di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Tidak banyak kebun binatang yang memiliki komodo, karena hewan ini rentan terserang parasit. Diperkirakan hanya terdapat 4.000 – 5.000 komodo di alam liar ditambah komodo adalah hewan yang tidak mudah berkembang biak. Populasi itu membuatnya masuk ke dalam daftar merah (IUCN Red List).

9. Jalak Bali

Siapa yang mempunyai peliharaan burung di rumah? Bila kamu pecinta burung, pasti tidak asing dengan jalak Bali. Bulu berwarna putih dengan ciri khas hitam pada ujung sayap dan ekor. Jalak bali adalah jenis burung pengicau.

Hewan endemik Indonesia. Jalak Bali hanya dapat kamu temukan di barat pulau Bali. Memiliki status sebagai burung pengicau dan memiliki warna dan bentuk bulu yang indah membuat jalak Bali menjadi target para kolektor. Sehingga burung ini menjadi target perburuan, selain itu tempat tinggal yang semakin hilang karena manusia membuat populasi jalak Bali semakin berkurang.

Oleh karena itu pemerintah membuat undang-undang. Ditambah banyak dari kebun binatang di dunia membuat program penangkaran burung jalak bali. Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I.

10. Kucing Merah

Pada tahun 2007 diperkirakan populasi kucing ini hanya tinggal 2.500 ekor. dengan jumlah itu dipastikan kucing liar endemik pulau Kalimantan ini masuk ke dalam daftar IUCN Red List. Sayangnya ketika saya melihat di wikipedia, hanya ada perundang-undangan untuk melindungi dan hanya menyatakan bahwa memburu hewan ini adalah ilegal tapi hanya itu. dan tidak berusaha untuk menangkarkannya.

11. Badak Jawa

Siapa yang tahu tentang Taman Nasional Ujung Kulon? Kita pasti mendengarnya waktu kita SD, itu adalah tempat perlindungan untuk badak Jawa. Sebenarnya nama badak ini tidak pas disebut badak Jawa, karena badak ini ada di seluruh nusantara dan sepanjang Asia Tenggara. Badak ini semakin langka karena diburu untuk diambil culahnya. Culahnya sangat mahal karena digunakan sebagai obat tradisional Tiongkok, satu culah berharga $30.000 itu sangat ironi karena tidak ada penelitian khusus tentang culah badak sebagai obat.

Dan bila anda ketahui bahwa materi penyusun culah adalah keratin, materi ini adalah penyusun rambut dan kuku pada manusia dan hewan. Wow, itu orang yang mengkonsumsi obat ini adalah orang yang memakan kuku dan rambut hewan. Perbedaan badak Jawa dengan badak sumatra terketak pada culah, badak Jawa mempunyai culah satu sedangkan badak Sumatera berculah dua. Populasi badak Jawa pada tahun 2016 di Taman Nasional Ujung Kulon adalah 63 ekor. Itu adalah harus diingat bahwa itu masih angka yang sedikit.

12. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera

Gajah Sumatera via http://www.ikancupangku.com

Yang membedakan antara gajah Sumatera dengan gajah iIdia adalah postur tubuh gajah Sumatera lebih kecil daripada gajah India. diperkirakan pada tahun 2000 populasi gajah Sumatera hanya tinggal 2000 sampai 2700 ekor. Diperkirakan 30% populasi gajah Sumatera mati karena diracun oleh manusia, dan sisanya karena dibunuh, untuk diambil gading atau lainya.

Anda jangan menyalahkan gajah karena merusak atau masuk ke lahan pertanian, itu adalah salah kita. Mengapa? Karena gajah adalah spesies besar, spesies besar berarti memiliki daya jelajah yang luas, tahun pertama bisa ke wilayah A, tahun kedua bisa kewilayah B, tahun ke tiga bisa kewilayah A lagi. Dan ketika kembali wilayahnya telah dibuat perkebunan.

Berikut adalah daftar hewan yang hanya ada di Indonesia dan terancam punah, sebenarnya masih banyak sekali hewan yang ada di Indonesia dan dalam populasi yang kritis mungkin ada ratusan atau mungkin ribuan spesies dan 12 diatas adalah hewan yang ada di darat belum lagi yang ada di laut.

Karena negara kita sangat kaya sekali dengan flora dan fauna. Oh iya, bila anda berpikir bahwa 3000, 5000, atau 7000 adalah angka yang banyak, maka anda harus membandingkan dengan stadiun sepak bola yang dapat menampung sampai 50.000 atau anda bandinkan dengan satu sekolah yang menampung siswa 1000 orang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE