5 Alasan Mengapa Bulutangkis Jadi Olahraga yang Membuat Nama Indonesia Harum di Mata Dunia

 

Tahun  2015 ini, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Bulutangkis untuk menentukan Juara Dunia tahun 2015 dari masing-masing sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Perhelatan akan diadakan tanggal 10-16 Agustus 2015 di Istora Senayan Jakarta. Kepercayaan ini tentunya menjadi hal yang membanggakan bagi perkembangan bulutangkis Indonesia. 

Terakhir pelaksanaan event besar diadakan pada tahun 2008, yaitu Piala Thomas-Uber juga di Jakarta. Sebelum kita menyaksikan kejuaraan dunia tersebut, ada baiknya kita tahu mengapa Indonesia sangat dikenal di dunia dengan bulutangkisnya.

 <>1. Rudy Hartono, atlet bulutangkis dari Indonesia yang masuk Guinness Book of Record.
Rudy Hartono

Rudy Hartono via http://3.bp.blogspot.com

Menjadi juara All England (salah satu kompetisi tertua dan prestisius bagi atlet bulutangkis dunia) delapan kali serta mengantar Indonesia juara Piala Thomas sebanyak empat kali, membuat nama Rudy Hartono masuk dalam Guinness Book of Record sebagai atlet bulutangkis tersukses sepanjang masa. Sampai saat ini bahkan belum ada yang menyamai prestasinya.

<>2. Dick Sudirman, pencetus Piala Sudirman (lambang supremasi kejuaraan beregu campuran bulutangkis dunia).
Piala Sudirman & Dick Sudirman

Piala Sudirman & Dick Sudirman via http://historia.id

Bila beregu putra mempunyai Piala Thomas, beregu putri punya Piala Uber, maka Dick Sudirman (pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) mengajukan gagasan mengadakan kejuaraan antar negara untuk beregu campuran yang mempertandingkan lima nomor yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Atas jasanya pada bulutangkis dunia, namanya diabadikan sebagai nama piala beregu campuran tersebut yaitu Piala Sudirman.

<>3. Taufik Hidayat, Mr. Backhand yang jadi "Legenda Empat Dewa" di dunia bulutangkis.
Taufik Hidayat

Taufik Hidayat via http://media.vivanews.com

Pada tahun 2000 sampai 2008, pecinta bulutangkis dunia disuguhi pertarungan kelas atas dari empat atlet bulutangkis tunggal putra dunia yaitu Lin Dan (Tiongkok), Lee Chong Wei (Malaysia), Peter Hoeg Gade (Denmark), dan Taufik Hidayat (Indonesia). Empat atlet itu bergantian menjuarai turnamen-turnamen bulutangkis dan saling mengalahkan.

Hingga saat ini, masyarakat bulutangkis dunia mengenang kurun tahun itu dengan sebutan "Legenda Empat Dewa". Taufik Hidayat sendiri mampu menjadi juara beberapa turnamen bergengsi yaitu Medali Emas Olimpiade 2004 dan Juara Dunia 2005. Selain itu, banyak atlet dan pecinta bulutangkis dunia yang menjuluki Taufik Hidayat dengan "Mr.Backhand".

Julukan tersebut dikarenakan kemampuannya melakukan pukulan backhand smash hingga kecepatan 206 km/jam. Sampai saat ini, pukulan tersebut tercatat sebagai backhand smash tercepat di dunia

<>4. Bulutangkis selalu memberi medali di Kejuaraan Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade untuk Indonesia.
Medali untuk bangsa

Medali untuk bangsa via http://blog.djarumbeasiswaplus.org

Setiap perhelatan ajang Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade, bulutangkis selalu memberikan medali untuk Indonesia. Bahkan pada Olimpiade (ajang multi event internasional yang melibatkan ratusan negara) hanya bulutangkis yang tercatat memberikan medali emas untuk Indonesia.

Prestasi ini dimulai oleh Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Rexy Mainaky/Riky Subagja, Tony Gunawan/Candra Wijaya, Taufik Hidayat, dan Markis Kido/Hendra Setiawan.

<>5. Banyak juara dunia bulutangkis berasal dari Indonesia.
Juara Dunia 2013, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan & Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir

Juara Dunia 2013, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan & Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir via http://blog.djarumbeasiswaplus.org

Juara dunia bulutangkis banyak dilahirkan dari Indonesia. Selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2015, ada beberapa juara dunia dari nomor yang dipertandingkan.

Mereka adalah Hendrawan (tunggal putra, 2001), Taufik Hidayat (tunggal putra, 2005), Nova Widyanto/Lilyana Natsir (ganda campuran, 2005 dan 2007), Markis Kido/Hendra Setiawan (ganda putra, 2007), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra, 2013), dan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (ganda campuran, 2013).

 

 

Setidaknya di tengah carut-marutnya dunia olahraga Indonesia karena korupsi dan hasil pertandingan settingan, kita masih bisa optimis karena punya prestasi jujur di cabang olahraga lain yang turut mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Anindityo Dwiprakoso, Ketua Umum Koperasi KOPMA UGM 2013/2014. Pendiri koperasi Dodolan Compucell yang beralamatkan di Jalan Anggrek II/6A-3, Babadan Baru, Sleman. Kontak 085643 156276