5 Alasan Utama Masyarakat Kekinian Betah di Tempat Kerja

Sebagai anak yang lahir di tahun 90an, sekarang merupakan saat-saat mencari tempat berkarya yang cocok di hati dan cocok di kantong. Ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kami para millennial. Walaupun jumlah lapangan pekerjaan banyak, milenial memiliki karakteristik tersendiri ketika memilih tempat bekerja. Hal ini dipengaruhi oleh akses informasi yang sudah sangat terbuka dan juga perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Tantangan lain yang kami rasakan sebagai generasi milenial adalah pandangan masyarakat yang sering mengatakan bahwa kami adalah generasi yang terlalu memilih-milih pekerjaan, pemalas dan juga sering berpindah-pindah tempat kerja.

Hal ini tidak selamanya benar, generasi milenial membutuhkan lingkungan kerja yang sesuai dengan karakteristik kami. Karena tidak selamanya suatu sistem di tempat kerja dapat diterapkan di semua generasi.

Saat ini saya bekerja di salah satu startup di Malaysia bernama iPrice. Ini adalah perusaan ke-3 selama perjalanan karir. Sejauh ini ada beberapa hal yang selalu menjadi perhatian sekaligus pertanyaan saya ketika berada di sebuah perusahaan, yaitu faktor-faktor apa yang membuat karyawan bertahan?.

Maka dari itu, sebagai generasi milenial, ada beberapa hal yang menurut saya penting dan sering menjadi alasan kami untuk bertahan di tempat kerja.

1. Apresiasi

Apresiasi Karyawan via https://techvibes.com

Generasi kami merupakan pekerja keras. Kami rela begadang di kantor untuk menyelesaikan deadline yang diberikan; menggunakan waktu libur kami untuk bertemu dengan orang dan bahkan menalangi pembayaran-pembayaran tertentu untuk kepentingan kantor. Hal ini menunjukan bahwa generasi kami bukan generasi pemalas,

Yang membuat kemudian kami kurang atau tidak termotivasi adalah “Apresiasi”. Sering kali terjadi sistem penilaian yang tidak imbang. Terkadang kesalahan mendapatkan perhatian lebih besar, dibandingan pencapaian. Maksudnya bagaimana?. Ketika kami melakukan kesalahan, kami pasti mendapat teguran. Namun ketika kami mendapatkan suatu pencapaian, kami tidak selalu mendapat pujian. Mengapa? Karena perusahaan sering menganggap bahwa pencapaian adalah hal wajar yang sudah seharusnya karyawan berikan.

“Apresiasi” merupakan faktor penting yang membuat kami, para milenial bertahan dan berkerja keras. Jadi, berilah apresiasi porsi yang sama dengan sanksi.

2. Kesempatan Berkembang

Kesempatan untuk belajar hal baru via http://sl-tc.com

Sering saya mendengar teman-teman sebaya resign dari kantor lama dengan alasan yang hampir sama, yaitu “Tidak Berkembang”. Generasi millennial memerlukan tempat kerja yang bisa memenuhi keinginan kami untuk berkembang. Kami bukan generasi yang cepat puas dengan apa yang kami miliki atau ketahui sekarang. Kami selalu memiliki keinginan untuk mempelajari dan mengetahui hal-hal baru.

Sehingga milenial butuh kantor yang memberi kesempatan untuk berkembang. Contohnya program-program short course online perbulan, pelatihan-pelatihan, workshop diluar kantor dan hal-hal yang intinya dapat menambah pengetahuan baru.

Ketika milenial merasakan banyak perkembangan dalam diri kami, mengetahui banyak hal baru, kami akan cendrung bertahan ditempat bekerja.

3. Suasana Kantor

Design Kantor yang Asik via http://www.officelovin.com

Yang dimaksud suasana kantor disini adalah bentuk dan juga dekorasi kantor. Hal ini bukan faktor utama, namun merupakan salah satu faktor yang berpengaruh apakah kami bertahan atau tidak.

Kantor dengan desain yang unik dan keren memiliki daya tarik tersendiri untuk kami para milenial. Hidup di zaman yang serba online, media sosial merupakan konsumsi kami sehari-hari. Memiliki kantor dengan design yang keren dan fasilitas-fasilitas unik akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk dipamerkan di media sosial.

Terlebih lagi kantor dengan design yang unik dan bagus juga akan mendukung proses berpikir kreatif kami para millennial.

4. Good Leader

Milenial membenci tipikal manejer yang bertindak sebagai BOS. Bagaimana contoh nya?. BOS adalah orang yang hanya memberi perintah tanpa memberikan arahan dan contoh yang jelas.

Milenial membutuhkan sosok manajer yang bisa mengayomi, tetap tegas namun di sisi lain memberikan contoh, memberikan kritik dan saran agar bisa terus maju. Milenial membutuhkan orang yang bisa mereka jadikan panutan.

Pekerjaan boleh banyak dan berat, namun ketika kami memiliki manejer yang supportive, kami akan bertahan di perusahaan tersebut.

5. Outing Kantor

Ini merupakan poin terakhir, namun bukan poin yang paling tidak penting. Karyawan bekerja selama kurang lebih 8-9 jam satu hari, dari hari senin sampai hari jumat. Kami menghabiskan mayoritas dari waktu kami untuk mewujudkan mimpi kami dan juga untuk memberi keuntungan bagi perusahaan. Dampaknya waktu yang bisa kami habiskan diluar menjadi lebih sedikit.

Outing memberikan kesempatan untuk para generasi milenial untuk merasa lebih segar, keluar dari kantor dan berkunjung ke tempat lain akan membawa semangat baru bagi para milenial. Di outing, kantor juga bisa membuat games-games yang sifatnya kreatif dan menyenangkan. Hal ini juga bisa meningkatkan keakraban antar karyawan yang ada di kantor. Hal ini bisa dilakukan mungkin sebanyak 3-4 kali selama satu tahun, tergantung perhitungan masing-masing perusahaan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini