Buat Pembelajaran Muda-mudi, Ini Dia 5 Faktor Kenapa Pasanganmu Bisa Melakukan KDRT

Menurut beberapa survey, pelaku KDRT sudah merambah ke usia-usia 20 tahun'an, lho!

Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau kerap disebut dengan KDRT sering melanda kebanyakan kehidupan rumah tangga di seluruh dunia. Kekerasan dalam rumah tangga ini kerap terjadi akibat kurang matangnya pemikiran di antara anggota keluarga atau bahkan kehadiran orang ketiga.

Biasanya bentuk kekerasan rumah tangga terjadi seperti pukulan, hinaan atau cacian, bahkan kekerasan seks juga tak luput dari bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Namun bukan berarti kekerasan tersebut terjadi karena hal itu saja, kekerasan yang kerap terjadi dalam keluarga memiliki banyak faktor. Untuk itu, inilah 5 faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)!

1. Kurang matangnya kehidupan finansial. Nggak harus kaya raya, pasangan yang nalar harusnya tahu bagaimana menyikapi kekurangan ekonomi dengan rajin berkomunikasi dengan pasangannya

Faktor ekonomi

Faktor ekonomi via https://unsplash.com

Advertisement

Faktor ekonomi adalah salah satu pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, alasannya dikarenakan kebutuhan hidup yang semakin tinggi tidak sesuai dengan pendapatan atau kebutuhan yang diraih.

2. Kehadiran orang ketiga yang dibiarkan sejak awal. Bukannya dicegah, ada lho pasangan yang justru 'keenakan' saat melihat tanda-tanda hancurnya rumah tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) via https://unsplash.com

Faktor ini juga adalah hal yang sering membuat rumah tangga rusak dan kacau, faktor ini juga yang bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga, telah banyak terjadi kasus KDRT di Indonesia itu terjadi karena perselingkuhan.

Jangan anggap sepele kasus perselingkuhan kerap dengan tindakan kriminal, bahkan ada kasus yang pernah terjadi di Indonesia karena selingkuh suami nekad bunuh istri, maka dari itu usahakan jangan pernah ada perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga, karena fatal akibatnya.

Advertisement

3. Kecemburuan yang nggak ada habisnya. Alih-alih sayang pasangannya, cemburu buta hanya akan menyesatkan tanpa tahu arah dan tujuannya

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) via https://unsplash.com

Jika yang satu ini pasti anda semua tau, cemburu itu boleh tapi jangan sampai cemburu buta, karena cemburu buta pada sesuatu yang terjadi akan membuat anda bertindak diluar akal fikiran anda, perselingkuhan dan cemburu adalah 2 sejoli yang selalu berhubungan untuk menghancurkan sebuah hubungan.

Maka dari itu anda harus lebih hati-hati dan anda harus dituntut untuk bersikap secara cerdas dalam menanggapi 2 hal tersebut agar terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga.

4. Dendam yang nggak terselesaikan, hingga 'meluap' saat biduk rumah tangga mulai dijalankan

Advertisement
Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) via https://unsplash.com

Nah jika faktor yang satu ini adalah sangat merugikan diri anda dan juga orang yang anda sayangi, sudah cukup banyak korban yang berjatuhan karena dendam, penyakit hati ini memeliki efek sangat buruk bagi pemiliknya.

Dalam ajaran agama sudah dinyatakan tidak baik jika manusia menyimpan rasa dendam terhadap seseorang karena bisa mengundang kebencian yang amat sangat terhadap seseorang.

Maka dari itu janganlah kamu pernah menyimpan dendam, selain kamu mendapatkan dosa, sifat dendam juga tidak baik untuk anda semua, karena bisa merusak hati anda, jika hati sudah rusak fikiran akan terganggu, jika dua organ ini sudah tertanggu maka hidup anda juga akan ikut terganggu.

5. Bertambahnya intensitas dalam mengonsumsi minuman keras, obat-obatan terlarang bahkan pil tidur

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )

Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) via https://unsplash.com

Bukan hanya merusak raga, terlalu sering mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan penenang berpengaruh cukup besar dalam terjadinya KDRT. Secara nggak sadar, setiap pasangan yang sudah 'terinfeksi' zat-zat adiktif ini akan lebih mudah marah dan mengalami kecemasan, sehingga berujung pada penganiayaan terhadap pasangannya sendiri. Ih, ngeri!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

penulis blogger di www.danmogot.com

CLOSE