5 Kandidat Presiden AS Menang Suara Populer tapi Gagal Jadi Presiden, Termasuk Hillary Clinton

Hari ini tanggal 15 November 2015, seminggu yang lalu pesta demokrasi untuk negara AS telah di helat. Ada banyak cerita yang terjadi, termasuk kemenangan Presiden terpilih Bapak Donald Trump yang membuat banyak kekhawatiran bagi rakyat AS. Tentunya seluruh dunia juga, bahkan ada yang mengatakan kemenangan Doi dapat dikatakan sebagai tanda-tanda akhir zaman.

Namun apakah sesungguhnya Hillary Clinton kalah? Tidak tentunya, Hillary menang dalam suara populer, apa tuh suara populer? Secara singkat ini disebut sebagai suara rakyat, dia unggul dengan 61,318,162 suara di banding 60,541,308 suara yang didapatkan Trump. Lalu mengapa akhirnya Trump yang menang, karena pemilu AS memakai sistem Electoral college. Apa itu? Dimana rakyat memilih electoral votes (suara pemilu) di 50 negara bagian plus Washington, DC. Lalu, perwakilan negara bagian ini yang memilih calon presidennya. Untung lebih jelasnya kalian bisa googling ya hehe

Lalu siapa saja yang menjadi korban dari pemilu AS yang rumit ini?

1. 1824, Andrew Jackson

Andrew Jackson via https://id.wikipedia.org

Kakek Andrew Jackson adalah Presiden AS tahun 1829, namun sebelumnya dia gagal menjadi presiden pada tahun 1824, dia memenangi suara populer dan electoral votes. Namun dia tidak mencapai suara mayoritas Electoral college sebanyak 131.

Salah satu rumitnya lagi, jika kedua kandidat tidak mendapatkan suara mayoritas Electoral college maka House of Representatives (DPR-nya AS) akan memutuskan siapa yang menang. Lalu sialnya Jakcson tidak dipilih oleh DPR-nya AS, John Quincy Adams yang dipilih. Kontroversi lain terjadi pada 1824 yang disebut sebagai pemilu paling bermasalah dan korup dalam sejarah AS.

Andrew Jackson: 113,142/99

John Quincy Adams: 74,921/84

2. 1876, Samuel J. Tilden

Samuel J. Tilden via https://en.wikipedia.org

Om Samuel J. Tilden kalah pada tahun 1876 dari saingannya Rutherford B. Hayes, pada saat itu Om Tilden sebenarnya unggul dalam suara populer dengan cukup tinggi yaitu 252,666. Namun tetap saja dia tetap harus merelakan keinginginannya menjadi Presiden AS pada saat itu. Paling menyedihkan adalah Pak Hayes sebagai saingannya hanya unggul 1 Electoral college saja darinya.

Pemilu ini begitu kontroversial pada saat itu Om Tilden memimpin jumlah electoral vote 184-165 atas Hayes lalu ada masalah dengan 20 electoral vote di wilayah South Carolina, Oregon, Florida, dan Lousiana, akhirnya masalah ini diselesaikan oleh DPR-nya AS, DPR AS membuat 15 anggota komite yang ditunjuk memberikan hasil voting, dan dari voting itu memberikan suara 8-7 untuk kemenangan Hayes. Sehingga 20 electoral vote yang berada di wilayah yang bermasalah itu diberikan kepada Hayes.

Samuel J. Tilden: 4,034,142/184

Rutherford B. Hayes: 3,781,476/185

3. 1888, Grover Cleveland

Grover Cleveland via https://id.wikipedia.org

Paman Grover Cleveland bernasib sama Andrew Jackson, dia kalah pada tahun 1888 ketika mencalonkan lagi pada 1892 dia akhirnya mendapatkan jabatannya sebagai Presiden AS terpilih. Saat itu lawannya Paman Benjamin Harrison kalah 94,530 suara populer. Mantan Gubernur New York ini satu-satunya Demokrat yang terpilih sebagai presiden pada masa ketika Partai Republik mendominasi politik antara 1860-1912.

Grover Cleveland: 5,443,633/168

Benjamin Harrison: 5349103/233

4. 2000, Al Gore

Nama panjangnya adalah Albert Arnold Gore Jr. namun kita kenal dengan panggilan Al Gore. Pakde Al Gore adalah kandidat Presiden pada tahun 2000, dia kalah dari Presiden terpilih George W. Bush. Pemilu ini adalah salah satu pemilu yang akan terus diingat pada masanya, pemilu ini berlangsung dengan ketat dan kontroversial.

Ketat karena pemilu ini harus mendapatkan pemenangnya pada saat-saat terakhir dan kontroversial karena adanya masalah kartu suara di negara bagian Florida (salah satu Electoral college terbanyak saat itu) menimbulkan kericuhan dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2000. Saat itu Bush meminta pengadilan intervensi dan melakukan penghitungan ulang. Pengadilan Tinggi Florida akhirnya memerintahkan untuk dilakukan penghitungan ulang secara manual.

Al Gore: 50,460,110/266

George W. Bush: 49,916,294/271

5. 2016, Hillary Clinton

Hillary Clinton via https://id.wikipedia.org

2016 ini menyisahkan kisah yang tidak manis bagi Hillary, banyak diunggulkan dari berbagai survei namun akhirnya kalah pada pemilu 2016 ini. Karena saingannya Donald Trump merupakan orang yang sudah punya kesan tidak baik ketika mencalonkan Presiden, selain itu pada saat kampanye Trump semakin kontroversial dari tindakan maupun ucapannya.

Istri dari mantan Presiden AS Bill Clinton yang menjabat pada periode 1992-2000 ini, hingga saat ini yang di lansir dari situs berita CNN International unggul 797,724. Data ini masih belum final karena masih ada negara bagian Michigan yang masih dilakukan proses penghitungan dengan jumlah Electoral college sebanyak 16.

Hillary Clinton: 61,324,576/232

Donald Trump: 60,526,852/290

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

tukang tidur tapi susah buat tidur