5 Pelajaran Finansial Penting yang Bisa Kamu Ambil dari Film Confession of a Shopaholic

Kamu tahukan Confession of a Shopaholic? Film adaptasi dari buku berjudul sama karya penulis asal Inggris Sophie Kinsella. Bercerita tentang Rebecca Bloomwood (diperankan oleh Isla Fisher) seorang shopaholic yang mempunyai utang sebesar 17.200 Dollar di 12 kartu kredit miliknya. Untuk membayar utang kartu kredit tersebut, Rebecca harus bekerja di majalah finansial Successful Saving. Ironis ya, seorang penggila belanja bekerja di majalah finansial. Tapi siapa sangka, Rebecca ternyata mampu membuat sebuah tulisan menginspirasi dengan nama alias The Girl With a Green Scraft. Tulisan tersebut merupakan pengalaman pribadi Rebecca saat ia mengetahui telah membayar mahal untuk membeli barang KW.

Meskipun film ini bergenre romantic comedy, ternyata banyak pelajaran finansial yang bisa dipetik dari film ini.

1. Pikir ribuan kali sebelum mengambil layanan kartu kredit, nggak bisa menggunakannya secara bijak urusannya bisa rumit

Praktis sih, tapi bayar tagihannya bikin sedih

Praktis sih, tapi bayar tagihannya bikin sedih via https://www.aceshowbiz.com

"They didn’t even need any money, they had magic cards. I want one. Little did I know, I would end up with 12!"

Kartu kredit adalah sebuah fasilitas finansial yang sangat praktis. Belanja ini itu bayarnya tinggal gesek pakai kartu. Tapi ternyata kartu kredit tidak sesederhana itu, lho. Menggunakan kartu kredit berarti kita punya kewajiban pembayaran setiap tanggal jatuh tempo. Kalau nggak mau tagihannya membengkak, pastikan kamu menggunakan kartu kreditmu secara bijak sesuai dengan keperluan. Kamu juga bisa kok mengatur limit kartu kreditmu dengan batasan nominal tertentu, buat jaga-jaga supaya kamu nggak kebablasan.

2. Ada garis tipis antara keinginan dan kebutuhan. Orang dewasa pasti mengerti apa bedanya

Buat apa sih belanja gila-gilaan

Buat apa sih belanja gila-gilaan via https://www.aceshowbiz.com

Rebecca Bloomwood diteror habis-habisan dengan utang mencapai 17.200 Dollar. Uang dengan nominal fantasis itu ia gunakan utamanya untuk berbelanja gila-gilaan. Dari kasus ini kita harus sadar bahwa ada garis tipis antara keinginan dan kebutuhan. Siapa juga sih yang "butuh" belanja gila-gilaan? Belanja memang fun. Tapi perilaku konsumtif dan hedonis nggak akan memberikan kita apa-apa. Apalagi kalau sadar bahwa kemampuan finansial kita belum kuat. Orang dewasa pasti tahu nggak semua keinginan adalah kebutuhan.

3. Terlanjur sulit mengelola keuanganmu, jangan sungkan minta saran ke orang yang tepat

Ibu memang paling jago mengelola keuangan

Ibu memang paling jago mengelola keuangan via https://www.aceshowbiz.com

Diceritakan Suze, sahabat Rebecca, menyarankan si shopaholic ini untuk pergi ke pertemuan penyembuhan shopaholic. Intinya sih supaya Rebecca bisa "sembuh" dari "penyakit" gila belanja. Kalau kamu merasa sulit mengelola finansialmu, nggak ada salahnya kok untuk pergi ke penasehat keuangan. Di kota besar seperti Jakarta ada banyak kok konsultan keuangan yang bisa kamu mintai pendapat tentang cara-cara efektif untuk mengelola keuangan, mungkin kamu bisa coba.

4. Nggak perlu ke mall untuk belanja barang-barang bagus. Ibu Bapaknya Rebecca Bloomwood juga tahu

Jangan lari-larian mbaknya

Jangan lari-larian mbaknya via https://www.aceshowbiz.com

Pengalaman berbelanja mengasyikan nggak cuma bisa kamu rasakan di mall kok. Di film Confession of a Shopaholic, ayah dan ibu Rebecca Bloomwood senang berbelanja di thrift shop atau pasar barang bekas. Hal ini bisa kamu contoh, lho. Sekarang sudah banyak toko-toko online yang menjual barang-barang preloved. Mau lebih murah lagi? Kamu bisa cari baju-baju dan aksesoris lucu di pasar grosir. Nggak perlu gengsi kok!

5. Punya banyak barang nggak terpakai? Udah, jual aja!

Dibuang sayang, mending dijual jadi uang

Dibuang sayang, mending dijual jadi uang via https://www.aceshowbiz.com

Akhirnya Rebecca mau merelakan barang-barang branded miliknya dijual untuk melunasi utang kartu kredit. Kamu punya banyak barang layak nggak terpakai? Daripada dibiarin numpuk (yakin deh, beberapa bajumu pasti udah ada yang kekecilan atau kebesaran), lebih baik dijual lagi. Banyak kok diluar sana yang mau beli barang preloved. Uangnya bisa kamu simpan ke tabungan atau ditukar dalam bentuk investasi. Kan lebih menguntungkan.

Selain hiburan menggelitik, film Confession of a Shopaholic ternyata banyak mengandung pelajaran finansial berharga. Punya tips mengelola keuangan a la kamu? Kasih tahu di kolom komentar yuk!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

The weird guy who loves his life so much.