5 Tips Detoks Keuangan Saat Pandemi, Agar Keuanganmu Tetap Lancar dan Aman

Kira-kira apa saja tipsnya ya?

Tragedi Covid-19 tak hanya menjadi badai kehidupan yang membuat segalanya serba dalam pembatasan, tetapi secara nyata sangat begitu terasa untuk kondisi keuangan yang makin memprihatinkan bagi kebanyakan orang. Betapa tidak, pandemi Covid-19 yang terjadi mulai Maret 2020 lalu tak kunjung surut. Hal ini menyebabkan kondisi keuangan yang sudah terpuruk menjadi makin terpuruk. Ada saja kejadian-kejadian yang membuat keuangan di masa pandemi menjadi makin seret.

Bisnis terasa sepi, sebagian orang kehilangan pekerjaan karena PHK hingga gaji bulanan yang dipotong alias tidak penuh dapatnya. Bahkan beberapa orang berada dalam kondisi keuangan terburuk atau berada titik terendah dalam hidup. Nah, karena pandemi Covid-19 ini masih belum ada tanda-tanda akan berakhir maka ada baiknya melakukan detoks keuangan biar hidup tak kebanyakan ilusi, tetapi benar-benar riil dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

Detoks (Detoksifikasi) adalah istilah dalam perawatan kecantikan yang merujuk pada proses mengeluarkan racun dari tubuh. Hal demikian ternyata bisa dilakukan di kulit. Dengan rutin detoks wajah, kulit tak cuma bersih dan sehat, tapi juga mencegah timbulnya masalah. Detoks dalam keuangan sama artinya dengan upaya mengeluarkan racun yang membuat kondisi keuangan menjadi bobrok. Detoks keuangan ini penting agar hidup tetap terjaga karena pandemi belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Lantas tip detoks keuangan seperti apa yang sebaiknya dilakukan? Berikut ini 5 tip detok keuangan yang sebaiknya dilakukan di masa pandemi Covid-19:

Advertisement

1. Prioritas Pengeluaran

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Photo by Karolina Grabowska from Pexels via https://www.pexels.com

Di masa pandemi pengeluaran wajib sesuai dengan skala prioritas. Skala prioritas yang perlu dikedepankan yaitu pembelian barang-barang kebutuhan pokok dan menghindari hal-hal konsumtif yang berlebihan. Oleh sebab itu, prioritas pengeluaran wajib berdasarkan kebutuhan bukannya keinginan.

Penting di masa pandemi untuk menunda pengeluaran duit untuk hal-hal yang sifatnya hanya menuruti keinginan sesaat. Pengeluaran yang hanya berdasarkan keinginan semata itu seperti racun yang menggerogoti kesehatan keuangan.

Advertisement

2. Hindari Utang

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Photo by Karolina Grabowska from Pexels via https://www.pexels.com

Kendati hidup terasa sulit karena kehilangan pekerjaan, gaji yang diterima tidak penuh, bisnis lesu atau tetap menjadi pengangguran, tetapi jangan sekali-kali menjadi utang konsumtif sebagai solusi. Bukannya menyelesaikan masalah, utang yang tidak produktif sama saja menambaha masalah. Apalagi utang yang dinikmati jenis utang-utang online yang banyak menjerat. Pinjaman online (digital) itu bunganya sangat tinggi. Kalau sudah terjerat uang online maka bunganya akan menggulung dengan cepat.

Apa pun keadannya, berhemat atau menata kembali kondisi keuangan di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan, bukannya utang. Utang sama saja dengan menunda masalah dan tentunya akan membuat masalah keuangan menjadi makin kacau karena selain membayar pokok utang, ada juga yang namanya bunga. Bunga untuk utang-utang online ini bunganya tidak ringan.

3. Berdagang

Advertisement
Foto oleh Amina Filkins dari Pexels

Foto oleh Amina Filkins dari Pexels via https://www.pexels.com

Berdagang itu memang tidak mudah, terutama di masa pandemi saat ini. Namun demikian, sesuatu yang terasa sulit dilakukan maka bisa dilakukan bermula dati keterpaksaan. Pada dasarnya penyebab orang sulit untuk terjun berdagang karena malu atau gengsi. Tidak sedikit masyarakat yang hingga kini bisa nurunin gengsi. Selian itu, tidak sedikit yang takut tidak laku atau ditolak oleh konsumen.

Namun, jika keadaan memang sudah sangat kritis maka jauhkan kata utang dan ganti melakukan kegiatan berdagang yang lebih produktif. Ilmu kepepet kerap lebih manjur di kalangan masyarakat Indonesia. Selain cara untuk detoks keuangan, berdagang tak hanya menolong diri sendiri untuk keluar dari masalah keuangan, tetapi ada juga dimensi sosialnya, dalam hal ini menggerakkan perekonomian negara.

4. Miliki Dana Darurat

Photo by maitree rimthong from Pexels

Photo by maitree rimthong from Pexels via https://www.pexels.com

Apakah kalian sadar bahwa pandemi Covid-19 sudah berlansung lama? Hampir setahun! Lalu apakah dana darurat yang dimiliki masih tersedia? Ingat pada dasarnya yang namanya dana darurat itu minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan bagi yang lajang, 9 kali penghasilan jika menikah tanpa anak, 12 kali jika memiliki anak 1. Bisa jadi karena pandemi Covid-19 tak kunjung usai, dana darurat sudah menipis atau bahkan susah habis. Jika demikian, maka ada baiknya menyusun dan menyisihkan kembali dana darurat untuk jaga-jaga di tengan pandemi.

5. Memulai Investasi

Photo by Pixabay from Pexels

Photo by Pixabay from Pexels via https://www.pexels.com

Keuangan tanpa investasi sama tentu saja kurang sempurna. Pengelolaan keuangan tidak boleh mengabaikan yang namanya investasi karena hidup tak hanya sebatas untuk hari ini. Nah, bagi yang masih bingung untuk memulai investasi, tak ada salahnya memulainya dengan investasi di reksa dana. Ada banyak kelebihan memulai investasi reksa dana di masa pandemi Covid-19.

Namun perlu diingat bahwa dalam berinvestasi perlu pemikiran yang matang dan tidak gegabah. Jadi sebelum mulai berinvestasi, hendaknya mempelajari terlebih dahulu mengenai investasi, jenis dan sistemnya, agar terhindar dari kejadian tidak menyenangkan.

Demikian 5 tips cara detoks keuangan saat pandemi. Pastikan selalu untuk menyisihkan sedikit uangmu untuk keadaan darurat yang tak terancana ya! Salam sehat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE