Cinta bertepuk sebelah tangan memang begitu menyakitkan. Terutama ketika kita merasa begitu menyayanginya walupun kita baru mengenal dia. Kita merasa bahwa dia adalah seseorang yang tepat yang Tuhan kirimkan setelah penantian panjang kita. Kita begitu menyayanginya tanpa tahu mengapa. Tapi, ternyata kita salah.
Dia tidak merasakan yang sama. Dia tidak merasakan apa yang kita rasakan. Dia tidak menyanyagi kita. Perasaan hancur dan tidak terima membuat hati begitu lemah. Terkadang kita bertanya dan menyalahkan diri sendiri mengapa hal ini bisa terjadi. Berikut ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menyembuhkan patah hati karena cinta bertepuk sebelah tangan:
1. Menghapus kontak
Cara pertama yaitu menghapus semua kontak dan semua foto atau screencapture yang bersinggungan dengan si dia. Mungkin awalanya akan terasa berat. tapi percayalah, itu mampu meringankan patah hati karena kita tidak dapat mengatahui segala kabar dan berita tentang dirinya.
Dengan begini, kita tak akan mampu lagi begitu sibuk menunggu status yang dia buat. Sementara menghapus foto dan screencapture percakapan akan membantu kita melupakan betapa kita begitu menyayanginya.
2. Memblokir sementara semua sosial media
Ini hanya sementara hingga hati kita benar-benar mampu menerima kenyataan bahwa dia memang bukan ditakdirkan untuk kita. Tujuannya juga untuk menghidarkan kita dari keinginan untuk mengetahui kabarnya atau apa yang sedang dia lakukan.
Karena, dengan mengetahui kabarnya, kita akan semakin sulit dan semakin lama untuk merelakan hubungan yang tidak berhasil ini. Bahkan akan menjadi semakin pedih ketika kita tahu jika dia sudah memiliki seseorang pilihannya.
3. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Ini penting. Perbanyaklah ibadah, dan memohon kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk menghadapi kenyataan pahit karena cinta bertepuk sebelah tangan. Selain mendapatkan pahala, hati kita juga akan merasa tenang. Akan lebih baik lagi jika kita memohon agar disegerakan bertemu dengan jodoh yang benar-benar telah Tuhan gariskan untuk kita.
4. Relaksasi
Ini penting. Perbanyaklah ibadah, dan memohon kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk menghadapi kenyataan pahit karena cinta bertepuk sebelah tangan. Selain mendapatkan pahala, hati kita juga akan merasa tenang. Akan lebih baik lagi jika kita memohon agar disegerakan bertemu dengan jodoh yang benar-benar telah Tuhan gariskan untuk kita.
5. Berkumpul bersama sahabat
Ketika kita sedang bersedih dan patah hati, salah satu obat yang cukup manjur adalah berkumpul dengan sahabat kita. Kita mampu bercerita dan meluapkan segala emosi kepada mereka. Kita bisa marah hingga menangis sepuasnya dengan mereka. Dan mereka pasti bisa membuat kita tersenyum lagi dalam hitungan detik.
Friends forever.
6. Traveling
Jika kita memiliki waktu yang lebih banyak, kita dapat menggunakannya untuk pergi ke suatu tempat. Entah kita menuju tempat favorit kita atau menuju tempat baru yang sudah lama ingin kita kunjungi. Traveling mampu menjadi obat dan membantu kita melupakan sakitnya patah hati. Kita dapat pergi ke pantai atau naik ke gunung, tergantung selera. Bahkan, kita yang terbiasa naik gunung bisa menyelami dalamnya lautan dan sebaliknya yang suka menikmati deburan ombak dapat melihat keindahan negeri di atas awan. Dan siapa sangka jika kita bisa bertemu tambatan hati yang baru saat kita traveling. Let’s Go!
Beberapa cara diatas dapat berlaku dan dapat berhasil menyembuhkan patah hati jika kita konsisten dalam melakukannya. Jika kita menghapus nomornya, kita tidak boleh menyimpannya lagi jika kita sedang rindu. Atau membuka blokir sosial medianya hanya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padanya. Terkadang, kita harus menjadi kejam terhadap diri sendiri demi kebaikan kita. Demi utuhnya hati yang telah remuk. Ini adalah salah satu bentuk mencintai diri kita sendiri. Kita harus mencintai diri kita sendiri jauh sebelum kita mencintai orang lain. Jika bukan diri kita sendiri yang mencintai, lalu siapa?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”