Berawal Dari Tatap Sampai Saatnya untuk Pamit, Mungkinkah Ada Kali Kedua, Karena Dia Masih Tetap dalam Jiwa

Bertemu denganmu, mengajarkanku banyak hal. Bukan hanya bagaimana mencintai tapi juga bagaimana mempertahankan perasaan kepadamu. Kamu memberikan segala rasa dari bentuk perasaaan yang mungkin terlihat semu di mataku.

Denganmu, aku tau bagaimana harus bersikap untuk lebih belajar menata hati yang remuk dan hancur bukan hanya dari orang terdahulu namun juga dar mu.

Untukmu, sekali lagi aku tuliskan surat kecil ini yang menggambarkan perjalanan rasa yang kau berikan untukku, namun tetap terasa tak nyata, karena aku tau, rasa itu tak pernah ada.

Mungkin memang kisah ini berawal dari tatap, sampai aku memutuskan untuk pamit, namun adakah harapan kali kedua denganmu, karena aku tau kau masih tetap dalam jiwa.

1. Berawal Dari Tatap

Berawal Dari Tatap via http://google.com

Advertisement

Berawal Dari Tatap. Pertemuan kita saat itu, membawa aku sejenak terhanyut dalam memori indah bersamamu. Tak pernah bosan aku menceritakan bagaiaman pertemuan kita, di mana kamu datang disaat aku sedang terpuruk dan menanti satu keajaiban.

Aku sedang tidak bercanda, hati ini seolah-olah menuntunku untuk memilihmu menjadi bagian dalam cerita perjalanan rasa ini. Tapi, apakah ini benar? Masih aku tak percaya dengan hati ini, karena aku takut akan terluka kembali bahkan disaat aku telah berhati-hati menentukan pilihan.

Tak pernah aku sangka, pertemuan singkat kita membawa kita masuk dan memulai perjalanan yang cukup panjang dengan segala resiko yang harus aku tanggung sendiri.

Advertisement

2. Banyak Hal Yang Terjadi Antara Kita, Bisakah Ini Terus Terjadi ?

Kisah Kita via http://google.com

Awalnya aku tak mau mempermainkan hatiku sendiri, aku tak mengizinkan hati ini untuk terus masuk dalam cerita-cerita bersamamu. Namun perjalanan rasa ini kepadamu, membuat aku terbuai. Jelas aku bahagia karena kamu datang kedalam hidupku.

Banyak hal yang bisa aku lakukan semua itu karenamu. Kamu yang memberiku kesempatan untuk dapat merasakan semua yang selama ini aku inginkan. Tanpa kemunafikan, aku bisa mencintai seseorang dengan caraku sendiri tanpa perlu direpotkan untuk menjadi orang lain. Dan aku syukuri itu.

3. Banyak Hal Yang Menghambat Jalan Kita, Salah Satunya Adalah Keraguan

Keraguan via http://google.com

Advertisement

Aku tak pernah tau mencintaimu begitu rumit. Terkadang aku berfikir kalau memang perasaanmu nyata terhadapku. Namun terkadang yang terlihat hanya harapan yang tak pasti.

Aku berfikir, bila memang kau tak ada dan tak bisa memberikan rasa atau hatimu kepadaku, lalu untuk alasan apa kamu memberikan cerita ini kepadaku. Untuk apa setiap perhatian yang telah kamu berikan. Untuk apa kamu memberikan rasa perlindungan buatku. Untuk apa semua perjalanan kita ketempat-tempat indah itu. Apakah hanya untuk mempermainkan u?

Di akhir cerita antara wanita dan pria ini, sedikit konyol aku menemukan jawaban dari semua perlakukan manismu kepadaku. Akhirnya aku tau, kalau selama ini memang tak ada rasa yang pasti darimu untukku. Semua tampak terbungkus manis dan rapi namun didalamnya setitik cahaya pun tak pernah ada untuk ku.

Mungkin memang benar keraguan besar yang ada di hatiku selama ini, menyatakan bahwa kamu tak akan pernah memberikan cinta untukku. Aku telah menemukan jawabannya sekarang dan aku tau harus seperti apa.

4. Mungkin Memang Kata PAMIT Yang Bisa Mengakhiri Cerita Indah Ini

Aku Pamit via http://google.com

Aku berfikir untuk apa lagi mempertahankan rasa ini dan cerita ini denganmu. Karena aku tau kamu tak pernah mencintaiku. Aku tak pernah tau apa yang kamu pikirkan selama ini. Namun dari semua cerita-cerita yang kamu bagi denganku, aku sadar aku tak pernah bisa masuk bahkan hanya untuk setitik tempat di hatimu.

Manusiawi bila aku merasakan rasa sedih yang teramat dalam, kecewa yang besar, marah yang tak terbendung lagi. Namun aku tak pernah menyesal. Karena darimu aku banyak belajar untuk lebih menghargai dan mengamati setiap hati yang akan masuk dalam duniaku.

Satu pertanyaan yang bahkan sampai detik ini, sampai mungkin surat ini hilang tak berwujud, aku masih terus bertanya, kenapa aku tak pernah bisa manangisimu walaupun aku ingin. Bahkan disaat aku terpuruk karena mu, air mata itu tak pernah bisa jatuh membasahi pipi ini. Sebenarnya apa yang telah kamu berikan untukku selama ini?

Namun satu hal yang pasti, kali ini, mungkin untuk detik ini, walaupun aku tau cinta itu masih tertanam dalam benak ku untukmu, ada satu keputusan teramat penting dariku. Yaaa… ini untuk kebaikan kita berdua, aku memutuskan untuk PAMIT darimu. Karena aku sadar, kamu belum bisa membuka hati untukku, dan aku hargai itu.

5. Adakah Kali Kedua Darimu Untukku?

Bersamamu via http://google.com

Di saat aku telah memutuskan hati ini terhadap mu dengan tak lagi menaruh perasaan dalam cerita kita, masih ada harapan untuk bisa selalu bersama mu walaupun mungkin kau tak pernah jadi milik ku seutuhnya. Namun, ada saja hal yang harus membuat ku menelan kesedihan dan kegalauan.

Kita telah menghabiskan banyak waktu bersama bahkan tanpa kamu sadari aku sangat menikmati hal itu. Aku hanya ingin kita terus seperti ini. Karena kamu adalah sumber energi dalam hidup ku. Namun, sekali lagi, aku harus menghadapi kenyataan, dimana aku harus berpisah dari kamu, mungkin untuk sementara waktu, namun bisa juga untuk selamanya.

Walaupun aku tau posisi ku, namun salahkah aku berharap agar kita selalu bersama. Salahkah bila aku tak bisa rela melepas kepergian mu. Haruskah sekali lagi kamu goreskan luka di hati ini. Tanpa kamu sadari… aku telah menahan semuanya, jadi bisakah kita tetap seperti ini. Menjalani setiap momen indah kita berdua.

Masikah ada KALI KEDUA untuk ku? Untuk kita mengulang cerita indah itu. Haruskah kepergian mu menyisahkan perih seperti ini. Sadarkah kamu kepergian mu sungguh berat untuk aku lalui. Walaupun aku tau dan aku telah bersiap diri kehilangan kamu, namun haruskan kamu pergi dengan cara mendadak seperti ini di saat masih banyak hal yang ingin kita lakukan berdua.

6. Kamu Tetap Dalam Jiwa Entah Sampai Kapan…

Masih Kamu via http://google.com

Pertemuan kita memang masih sangat muda. Belum terlalu lama aku mengenal mu, memantapkan hati padamu, bahkan kecewa dan harus merelakan mu pergi. Namun tenaga ku hampir habis tapi aku masih bertahan. Aku tak pernah tau sampai kapan, namun aku berharap mungkin sebelum kamu menemukan cinta di luar sana, kamu tau apa yang aku rasakan. Bukan untuk meminta mu kembali pada ku, hanya saja sebelum mungkin aku tak bisa melihat mu lagi, kamu tau aku punya hati dan cinta yang besar untuk mu. Karena kamu masih TETAP DALAM JIWA.

Terima kasih telah hadir hidupku dan memberikan aku pelajaran yang teramat dalam dan sulit untuk aku lupakan. Aku bersyukur kamu pernah menggoreskan cerita bersamaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi. Sudahlah Jangan Takut Bermimpi. Takutlah Kalau Tidak Punya Mimpi. Tak Ada Tujuan Hidup Nantinya.

3 Comments

  1. Ivanna Purwanti berkata:

    it’s real my story…���
    thanks a lot for a name…

CLOSE