Berbagai Mitos Seram di Masa Kecil Saya, yang Mungkin Pernah Kamu Dengar Juga

Saya menyukai hal-hal berbau misteri sejak kecil. Hmm… Ini tentunya bisa dilihat dari berbagai narasi yang sudah terbit di Hipwee. Walaupun dulu sebenarnya saya takut nonton film horor, tetapi saya suka mendengarkan cerita seram. Dan setelah itu menceritakan kembali hal-hal tersebut. Yah, memang agak aneh. Tetapi begitulah saya. Sebelum saya lebih banyak bercerita mengenai diri saya, sebaiknya saya mulai menuliskan beberapa mitos Seram yang masih saya ingat.

Mungkin ada mitos yang pernah diketahui oleh pembaca atau mungkin juga ada yang berbeda. Oh ya! Ini semuanya adalah versi yang saya ketahui ketika di masa saya TK sampai SD. Jadi, sebagian akan terdengar konyol bahkan lucu.

 <>1. Telepon hantu
ilustrasi telepon hantu

ilustrasi telepon hantu via http://bit.ly

Tentunya yang dimaksud dengan telepon adalah nomor telepon rumah (pesawat telepon). Karena di jaman itu, belum ada telepon seluler. Beberapa teman saya sering memberikan sederet angka atau simbol yang kabarnya merupakan nomor telepon hantu. Bila angka atau simbol tersebut ditekan pada pesawat telepon, nanti di ujung sana telepon akan diangkat oleh suara misterius.

Pada versi lain, ada juga yang mengatakan tidak terdengar suara apa-apa atau samar-samar ada suara orang bermain musik. Saya pernah mencobanya. Ternyata diangkat oleh nomor yang saya hubungi. Tetapi, tidak ada suara di ujung sana selain suara seperti orang berdehem. Tidak perlu menunggu lama sebelum saya letakkan gagang telepon.

<>2. Jangan menatap cermin di tengah malam!
Ilustrasi Cermin

Ilustrasi Cermin via http://bit.ly

Mitos ini beredar cukup lama. Bahkan sampai saya SMA pun, masih ada teman yang mengatakan hal ini. Kabarnya, kalau kita bercermin pada tengah malam, terutama tanpa pencahayaan, akan timbul bayangan lain di cermin. Bayangan ini biasanya ada di belakang tubuh kita. Secara tidak sengaja saya pernah menatap cermin di tengah malam, tidak terjadi apa-apa.

TETAPI, pada cerita yang beredar, bahkan saat saya di usia dewasa, beberapa orang menceritakan bahwa mereka melihat sosok lain ketika tidak sengaja melihat cermin di malam hari. Sosok tersebut biasanya berupa kelebatan bayangan yang berlalu di belakang mereka. Umumnya terjadi pada cermin yang terletak di dekat kamar mandi.

<>3. Ketukan si Tangan Berdarah
Ilustrasi Mengetuk Pintu

Ilustrasi Mengetuk Pintu via http://bit.ly

Yang satu ini memang agak konyol. Diceritakan bahwa bila ada ketukan di pintu kamar pada malam hari, jangan dibukakan pintunya. Karena saat pintu terbuka, kita akan melihat sepotong tangan berdarah. Namanya juga cerita jaman SD, biasanya memang akan terdengar lucu (kalau kita mengingatnya lagi saat dewasa). Cerita ini memang akhirnya lebih banyak diplesetkan ke lagu bernada lucu:

"Permisi... Permisi.... Saya tangan berdarah, minta obat merah."

<>4. Jangan cerita hantu di malam hari
ilustrasi malam

ilustrasi malam via http://bit.ly

Sampai dewasa pun, mitos ini masih beredar. Bila kita bercerita mengenai hantu atau cerita seram di malam hari, biasanya kita akan mendengar suara derak atau suara angin. Menandakan cerita kita didengar oleh sosok yang tidak kelihatan. Bisa jadi ini memang hanya perasaan atau kebetulan saja ada angin lewat. Atau mungkin pintu yang kurang tertutup rapat.

Namun demikian, pernah saya dengar dari guru sekolah saya. Bahwa saat anak-anak kelas SMP melakukan study tour, beberapa anak sengaja tidak ikut acara yang sudah disusun. Mereka mengunci diri di dalam kamar dan saling bercerita seram. Saat itu, lampu tiba-tiba mati dan terdengar suara orang yang tidak mereka kenal ikut mengomentari cerita mereka. Entah cerita ini benar atau tidak, tetapi beberapa kakak kelas saya mengatakan memang pernah mendengar kejadian seperti itu.

<>5. Mengatakan "Permisi!" saat lewat atau buang air di tempat angker.
Ilustrasi Pohon

Ilustrasi Pohon via http://bit.ly

Cerita ini bukan berasal dari teman-teman SD, tetapi lebih pada anjuran dari orang yang lebih dewasa. Untuk mengatakan "Permisi", bahkan sering ditambahkan kata-kata yang merendahkan diri sendiri seperti "Permisi, anak babi mau lewat." atau " Permisi, anak Jin mau lewat." ketika .melewati atau buang air di suatu tempat. Untuk sebagian masyarakat, hal ini sudah menjadi semacam kepercayaan.

Saya sendiri tidak pernah mempraktekkannya. Saat melakukan kegiatan lapangan, terkadang saya buang air kecil di sembarang tempat (bukan karena saya jorok, tetapi memang fasilitas WC letaknya sangat jauh. Sementara saya sudah mengantuk.) tanpa meminta  "permisi" atau "ijin". Mungkin karena pemikiran saya yang agak anti mainstream. Bahkan kalau mendengar suara-suara mencurigakan (saat buang air kecil di dekat pohon) saya akan mengatakan, "Huss!" lalu suara-suara itu akan lenyap dengan sendirinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Follow me @fuyefuye