#BertepukSebelahTangan; Kamu Satu Bintang di Hatiku dan Aku Hanya Mampu Melihatmu Bahagia Bersamanya

Antara ada dan tiada saat rasa tentang arti #bertepuksebelahtangan menepis rasa.

Antara hati yang tidak bisa dipilih dan memilih kepada siapa ia berlabuh dengan fitrah cinta yang dikaruniakan semesta. Hati pun tidak bisa dipaksakan. Karena hati tidak pernah berkata dusta. Namun tatkala kata merelakan pada sepenggal arti tentang #bertepuksebelahtangan yang berbicara, sadisnya luar biasa mengiris.

Sebagian dari kita kemungkinan pernah merasakan hal yang serupa. Kamu bisa yang menjadi satu bintang di hatiku, namun diriku hanya mampu merelakan dalam diam keikhlasan dan melihatmu berbahagia bersamanya di sana. Biarlah bersama semesta aku menitipkan segala rasa yang terlanjur ada.

1. Saat di mana kita pernah saling menyapa pada pandangan pertama dalam satu rumpun

Sapaan hangat pada pertemuan pertama

Sapaan hangat pada pertemuan pertama via https://www.unsplash.com

Hey, kamu…

Apakah kamu masih sempat untuk mengingat hal serupa yang pernah ada?

Aku di sini berteman bayanganmu yang sepi masih sangat mengingatnya. Tidak pernah dalam seujung ruas jari kukuku melupakannya meskipun itu sudah cukup lama. Ataupun dengan segudang rutinitas yang akan membuat dirimu hilang dari ingatan.

Berbincang dengan sapaan akrab yang masih sangat terngiang di telinga. Tertegun lugu saat kita mulai saling menyapa dan mengenal. Berbicara tentang pandangan pertama memang mengesankan dan tidak pernah luput dari ingatan.

2. Memendam rasa memang memilukan

Rasa terpendam

Rasa terpendam via https://www.unsplash.com

Rasa yang sudah tertanam dalam sungguh memilukan saat kata-kata #bertepuksebelahtangan yang berbicara. Coretan di hati ini mungkin sudah terlalu dalam menenggelamkan rasa yang tertinggal dalam pelipur angan-angan.

Wibawamu yang bersahaja dengan penuh kelembutan mampu meluluhkan hati yang sempat terkunci ini. Tidak pernah habis kata untuk ditafsirkan. Aku memendam rasa cukup lama mengisyaratkan semua yang belum berani kuungkap lewat lisan kepadamu.

Apakah kamu tahu? Hal itu sungguh memilukan dan yang lebih mengiris saat rasa ini tinggallah angan-angan. Karena kamu seperti mimpi bagiku.

3. Sekali saja untuk kamu memahami dan peka hati

Mengatakan perihal kepekaan hati

Mengatakan perihal kepekaan hati via https://www.unsplash.com

Sapaan hangat penuh keakraban. Kamu yang mampu mencipta berbagai peran kisah. Aku luluh lantah tanpamu. Pernahkah kamu mampu untuk sejenak saja meneliti hati dan memahami perihal hati yang selalu menantimu dengan setia dan apa adanya di sini.

Tidak banyak hal yang kudambakan, aku hanya ingin mendampingimu mengisi hatimu dengan ketulusan hati. Namun itu semua hanyalah ilusi dalam mimpiku. Saat kamu tidak pernah memahami akan hal itu dan berbalik mengunci hati. Biarlah aku bersama Rabb ku menyembuhkan dan menguatkan hati ini.

Saat kepekaanmu mulai terkunci. Semoga pada masanya nanti kamu akan mampu untuk dapat melihat lebih jernih dengan ketulusan hati yang berbicara dan membuka hatimu lebih dalam lagi.

4. Berjuanglah dengan seseorang yang sama-sama ingin berjuang. Bukan dengan seseorang yang hanya ingin diperjuangkan

Berjuang sendirian itu ujian yang hebat

Berjuang sendirian itu ujian yang hebat via https://www.unsplash.com

Meletakkan rasa cinta yang menjadi fitrah dari Allah memang hal yang wajar. Aku pun tidak mampu untuk menepis itu. Melabuhkan hati kepada seseorang yang juga sangat mencintai Allah adalah hal yang sangat elegan. Bukan hanya aku yang menjadi pendambamu seorang. Ada dia di sana yang juga mendambamu.

Akupun mengerti dan mengalah memasrahkan segalanya hanya kepada Rabb ku. #Bertepuksebelahtangan rasanya sungguh mengiris. Bahkan untuk mampu melihatmu tersenyum bahagia di sana akupun harus mengorbankan hatiku yang dengan tulus menyayangimu ini.

Seorang petuah bijak pernah berkata: Berjuanglah dengan seseorang yang sama-sama ingin berjuang. Bukan dengan seseorang yang hanya ingin diperjuangkan.

Akupun mulai menata diri tersadarkan dan belajar untuk realistis dengan segala yang melingkupinya. Sesungguhnya ujian terdahsyat itu ialah pada saat Allah sedang menguji perasaan seorang hamba-NYA.

Dan itu yang sedang aku rasakan terhadapmu. Aku berusaha untuk tegar berdiri berdiam di dalam kata yang sedang mengikhlaskan rasaku yang mungkin sedang bertepuk sebelah tangan. Memperjuangkan harapanku tertuju kepada hatimu hanya didalam munajatku. Meskipun terkadang hal-hal minim yang kusiratkan kepadamu tidak pernah dirimu anggap spesial dan ada.

5. Ada hati yang selalu tulus menyayangi dan menantimu di sini

Hatiku selalu tulus

Hatiku selalu tulus via https://www.unsplash.com

Kamu adalah hal terindah yang pernah ada dan selalu ada. Kamu membuat mimpiku seakan menjadi nyata dan menghidupkan kembali hati yang meredup ini. Namun kamu juga yang berpaling dan mematahkan semua rasa yang terlanjur ada. Lidah itu tidak bertulang.

Akan lebih bijak jika kamu pandai menjaga hatimu dan mengucapkan kata-kata yang semestinya tanpa harus mengoyakkan hati seseorang. Karena perihal hati tidak seperti membalikkan telapak tangan yang dapat dengan mudahnya melupakan semuanya. Jujurkah hatimu? Benarkah apa yang kamu pilih menuruti semua kata di hatimu? 

Semua teka-teki perihal hati yang berbicara masih menjadi pertanyaan ku hingga detik ini. Lihatlah, ada hati disini dari kejauhan yang senantiasa menjagamu. Perasaan ku terhadapmu tidak pernah tergantikan. Perasaan ku terhadapmu masih tetap sama menyayangi dan menantimu di sini.

Kelapangan hati yang membuatku percaya akan keajaiban takdir dari semesta. Keyakinan ku kepada Allah akan kesabaran yang masih menantimu ini tiada ada batasnya. Ada hati di sini yang menyayangimu tulus. Meskipun saat ini yang kudapati hanya kata-kata merelakan yang berbicara.

6. Terima kasih cinta, Aku menitipkan pelipur hati menjagamu bersama doa

Terima kasih cinta

Terima kasih cinta via https://www.unsplash.com

Terima kasih cinta darimu yang tak mampu kugapai aku belajar apa arti kesabaran tiada batas dan keikhlasan. Kamu yang menjadi bintang di hatiku. Biarlah kupendam segala rasa hingga pada waktu yang berbicara membuat semuanya menjadi nyata. Aku menikmati rasa yang menjadi fitrahnya hanya di dalam hati yang terdalam.

Semakin aku memupuk rindu semakin riuh munajatku mendekat penuh kasih sayang kepada Rabb ku. Kamu bintang dihatiku yang tersimpan di dalam hati yang terdalam. Tak pernah lelah diriku berjuang menjagamu didalam setiap lantunan doa di sepanjang sujudku kepada Allah.

Membiarkan rasa didalam hati yang sedang mengujinya ini berusaha untuk menguatkan hati,  perihal hati yang bertepuk sebelah tangan. Menikmati setiap kerinduan dengan menjagamu bersama doa dan hanya kepada Allah aku menitipkan segala rasa.

Semoga kebaikan dan kebahagiaan senantiasa menyertaimu di sana. Semoga dia yang dirimu pilih mampu membuatmu selalu tersenyum bahagia dengan kebaikan dan ketulusan adanya. Karena jika kamu sampai merasakan kesedihan disana, aku di sini ikut merasakannya. Kebahagiaanmu adalah inginku. Dan kesedihanmu adalah hal yang paling menyakitkan untukku. Terima kasih cinta…

#BertepukSebelahTangan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini