#BocoranEditorCommunity Biar Tulisanmu Masuk Editor’s Pick dan Laku Keras di Hipwee

#BocoranEditorCommunity part 1

Hai kamu! Apa kabar?

Berulang kali membaca tulisan-tulisan yang masuk di Hipwee, membuat saya makin percaya bahwa artikel teman-teman kontributor (termasuk kamu tentunya) selalu punya nyawanya sendiri. Bukannya perez, tapi kadang saya kesulitan lho milih artikel mana yang harus saya masukkan ke Editor’s Pick saking banyak yang bagus-bagus. 

Buat kamu yang belum tahu, Editor’s Pick adalah 10 artikel terbaik yang dipilih oleh Editor Community setiap harinya. Kesepuluh artikel tersebut nggak hanya sudah lolos proses moderasi dan editing aja, tapi juga berhasil mencuri hati Editor Community saking renyah dan greget tema yang dibawa.

Trus apa sih keuntungan artikel yang masuk Editor’s Pick?

Selain tulisanmu sudah dipoles sedemikian rupa sama Editor Community, tulisanmu juga berkesempatan dibaca lebih banyak pembaca. Bangga nggak sih kalau tulisanmu berhasil jadi yang terbaik di antara puluhan ribu tulisan yang ada?

Nah kali ini, saya mau ngasih bocoran nih untuk kamu-kamu semua soal gimana sih caranya biar tulisanmu masuk Editor’s Pick dan laku keras di Hipwee? Yuk simak baik-baik ya! Sambil ngemil kuaci atau minum Thai Tea juga boleh~
 

1. Urusan milih tema, kamu pasti udah jago ya. Sekarang yuk lebih berani main framing-nya!

Photo by Daria Shevtsova

Photo by Daria Shevtsova via https://www.pexels.com

Pada episode sebelumnya, Editor Community udah bahas nih tentang 1001 Tema yang Laku Keras di Hipwee. Silakan klik link tersebut ya kalau mau ceki-ceki kembali. 

Karena teman-teman udah pada jago milih tema, sekarang gilirannya untuk melatih sense-mu bermain dengan framing. Framing tema merupakan sudut pandang mana yang akan kamu tulis pada artikelmu nanti. Framing ini bukan hanya POV ya, tapi juga dari sisi mana kamu menggali tema besar.

Misalnya kamu mau nulis tentang kuliah sambil kerja. Kalau cuma bahas soal nggak enaknya kuliah sambil kerja, pasti semua orang udah tahu dong ya. 

Nah dengan framing ini, kamu akan lebih bisa mengeksplorasi tema kuliah sambil kerja itu. Misalnya kamu bisa angkat dari sisi pengalaman nyatamu menjadi seseorang yang kuliah sambil bekerja atau kasih aja kutipan soal kuliah sambil kerja.

2. Kedua, pemilihan gambar! Soalnya gambar utama ini adalah wajah dari tulisanmu

Antara gambar dan tone tulisan harus nyambung~

Antara gambar dan tone tulisan harus nyambung~ via https://www.hipwee.com

Hipwee percaya bahwa sebuah tulisan bisa lebih on fire dan bernyawa jika feature image-nya benar-benar tepat. Makanya Hipwee concern banget nih dengan pemilihan gambar apalagi gambar utama atau feature image yang menjadi wajah dari tulisanmu.

Dalam pemilihan gambar utama ini, kamu bisa menggunakan foto-foto hasil jepretanmu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan gambar-gambar di website penyedia gambar. Seperti Unsplash, Pexels, dan masih banyak lagi. Namun ingat ya, kalau menggunakan karya milik orang lain, jangan lupa cantumkan sumber dan kredit untuk kreatornya. 

Eits, jangan senang dulu! Meskipun kamu ingin pakai gambar-gambar dari website tersebut, kamu juga harus memperhatikan tone tulisan. Supaya apa? Supaya antara tulisan dan gambar bisa menyatu dan greget banget. 

Misalnya kamu menulis artikel motivasi dengan tone tulisan mellow dan mendayu-dayu. Untuk feature image-nya pilihlah yang cukup mewakili tulisanmu seperti yang tertera di atas.

Sedangkan untuk ukurannya, gini nih panduannya:

1. Untuk feature image atau gambar utama: ukuran maksimal 500kb
2. Untuk gambar di sub-poin listicle: ukuran maksimal 100kb

Jangan lupa, pastikan gambar pilihanmu tidak pecah dan berwarna ya~
 

3. Ini nih yang nggak kalah penting: please jangan pakai bahasa 4L4Y dan disingkat-singkat!

Please, pakai bahasa sehari-hari yang renyah dan dekat dengan pembaca ya!

Please, pakai bahasa sehari-hari yang renyah dan dekat dengan pembaca ya! via https://www.pexels.com

Sebagus apapun tema yang kamu angkat tapi penulisannya masih pakai bahasa yang alay dan disingkat-singkat, rasanya sia-sia. Soalnya yang nantinya akan membaca tulisanmu bukan hanya 1 atau 2 orang. Tapi 10 juta anak muda di Indonesia.

4. Sering disepelekan padahal bisa jadi batu sandungan tulisanmu dan nggak jadi masuk Editor’s Pick lho!

Photo by M. T. Elgassier

Photo by M. T. Elgassier via http://www.unsplash.com

Hipwee memang menerima segala jenis tulisan, mulai dari yang menye-menye sampai tips ringan. Meski menerima segala jenis tulisan, Hipwee tetap memiliki ketentuan khusus yang menjadi penyaring tahap pertama, yaitu:

1. Tulisan dalam format Listicle atau Narasi
2. Panjang tulisan antara 350-800 kata.
3. Tidak mengandung unsur promosi (baik soft sellinghard selling, maupun menyisipkan link jualan), tidak menyudutkan suatu pihak dan tidak memplagiasi tulisan orang lain.
 

5. Last but not least, rajin-rajin ngikutin event menulis dari Hipwee ya!

Photo by Andrew Neel

Photo by Andrew Neel via http://www.unsplash.com

Bukan, bukan. Bukan bermaksud memaksa, tapi dengan rajin ikutan event menulis di Hipwee, kamu bisa berlatih menulis dari berbagai tema besar. Seperti #ResepAndalanmu #Merdekatapi #UpgradeDirimu #MudaKayakarya dan yang sedang berlangsung #BabakBaru. Bonusnya, kamu berkesempatan mendapatkan hadiah menarik dari Hipwee. Wih, seru ya~

Mulai sekarang, jangan ragu untuk menulis ya. Apapun yang ada di pikiranmu, curahkan aja lewat tulisan. Kamu bisa mulai dengan menulis caption di media sosial, blog, atau langsung ke Hipwee Community juga boleh sekali.

Karena ceritamu selalu layak dibagi~

 

 

Lots of love,

Editor Community yang suka jajan cilok
 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.