Cara Murah Menuju Pulau Lombok dan Rinjani dengan Mode Backpacker Hanya Kurang Dari 300rb!

Sebuah Perjalanan Menuju Indonesia Tengah

Rinjani di Pulau Lombok, ya gunung ini adalah cita-cita selanjutnya setelah saya turun dari Gunung Semeru pada tahun 2015 yang lalu. Suasana Ranu Kumbolo yang romantis pada waktu itu memaksa saya untuk berimajinasi tentang Rinjani, yang saya pun tidak tahu kapan akan saya kunjungi.

Entah mengapa nama Rinjani begitu menggema di telinga saya dan rasa takjub akan keindahannya seakan tak pernah berhenti membuat rasa “jelajah” saya usai. Walaupun hanya dari foto di media sosial saja, yang notabene hanya mewakili secuil keindahannya saja. 

 

1. Hari Pertama

Advertisement

Kami berangkat berdua dari Magelang, kota kelahiran saya. Diantar menggunakan mobil angkot milik omnya Habin sampai Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, asik kan? Salah satu yang diingat soal Rinjani nih, padahal baru saja berangkat wkwk.

Oh iya, rencananya kami akan berangkat menuju Pulau Lombok menggunakan transportasi Darat dan Laut mengingat dana kami yang low banget (kami memang traveler minim dana, jadi maklumi saja kawan) dan katanya perjalanan darat banyak ceritanya, siyapp mari kita buktikan. 

Sampai di Lempuyangan sekitar pukul 06.30, kami kemudian langsung check-in supaya tidak tergesa-gesa. Tujuan kami adalah Stasiun Banyuwangi Baru dengan harga tiket IDR 94.000, sangat murah dong jika dibandingkan kereta-kereta lainnya, dan hanya ada satu kereta itu dari Lempuyangan. Sembari menunggu kereta berangkat, kami meletakkan barang di dalam kereta. Saya duduk; Habin terlihat sedang nikmat menyesap rokoknya di luar gerbong. 

Advertisement

Pukul 07.00 kereta mulai berjalan. Jangan membayangkan perjalanan seperti Magelang-Jogja ya, karena terhitung 14 jam waktu tempuh yang diperlukan kereta untuk melaju menuju Stasiun Banyuwangi Baru. Bosan?

Pasti, tapi mau bagaimana lagi. Sebenarnya ada satu alternatif jika ingin pergi menuju Lombok, yaitu menggunakan kapal dari Tanjung Perak-Surabaya hingga pelabuhan Lembar-Lombok. Dananya pun bisa sedikit ditekan, namun saya bukanlah orang yang kuat berlama-lama di kapal dengan ombak yang besar. Jadi, yasudah 14 jam saya rasa tidak masalah.

Advertisement

Sampai di Banyuwangi pukul 21.00, kemudian kami mencari warung makan yang ada di sekitar stasiun untuk sekadar mengisi perut yang telah lama kami biarkan. Selesai makan, kami menuju Pelabuhan Ketapang. FYI, lokasi stasiun ini sangat berdekatan dengan pelabuhan, hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki.

Tiket menuju Bali pun cukup bersahabat yaitu hanya IDR 7.500 per orang tanpa kendaraan. Seperti biasa, perjalanan menuju Gilimanuk hanya memakan waktu sekitar 45-60 menit, namun terasa seperti 2 jam karena terdapat perbedaan waktu 1 jam ketika sampai Bali. Siap siap setel jam ya kalau jam tangannya nggak otomatis berubah haha.

2. Sampai di Bali

Setelah sampai kami segera mencari bus dengan tujuan Padang Bai, kebetulan dekat dengan pelabuhan ada semacam terminal kecil. Sebelum masuk ke Pulau Bali pastikan membawa kartu identitas yaa, karena keamanan di sana cukup ketat, dan pastikan masih berlaku.

Karena kebetulan ada beberapa pemuda yang KTPnya belum jadi E-KTP dan mereka diinterogasi. Tiket menuju Padang Bai dengan bus ukuran sedang sekitar 65rb, dengan transit sebentar di Terminal Ubung Denpasar.

Karena saking lelahnya, saya tertidur cukup pulas di dalam bus. Yang saya ingat waktu itu hanyalah, ketika saya terbangun karena sebuah keramaian. Secara otomatis saya langsung melihat ke luar jendela dan tenyata saya sudah sampai di Terminal Ubung. Wow, tidak terasa yaaa!! Ya iyalah, orang tidur, gimana sih. Saya kemudian melanjutkan tidur saya dan berharap saya terbangun ketika sampai di Pelabuhan Padang Bai.

3. Hari kedua: Menyeberang ke Lombok

Matahari mulai menujukkan kehangatannya, kala itu saya masih sibuk menjelajahi arus di ruang mimpi yang mana harus terputus koneksinya karena sesuatu. Mungkin ada sebuah isyarat dari otak yang mana seakan memberi tahu saya jika bus sudah sampai di tujuan yang saya inginkan. Benar saja, di tengah temaram cahaya matahari pagi yang masih malu-malu, saya melihat truk-truk yang berbaris teramat panjang.

Ternyata saya sudah sampai! Wahh akhirnyaaa sampai ujung barat Pulau Bali, tidak menyangka ternyata perjalanan masih panjang, astagaa!!

Setelah bus berhenti, kami bergegas turun dan bersiap untuk menyeberang. Lantas kami segera mengurus tiket. Oh ya, harga tiketnya adalah 68rb/orang, sedikit lebih mahal ya jika dibandingkan dengan tiket dari Jawa ke Bali, hal ini disebabkan lamanya perjalanan untuk menyeberang yang memakan waktu 5-6 jam perjalanan laut. Waduh, bakal gabut nih saya pasti. 

Tiket sudah di tangan, kapal pun mulai mengangkat jangkarnya pertanda kami akan segera berangkat. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang teramat cantik! Gunung Agung di kejauhan tampak megah, sedang memamerkan kegagahannya.

Pulau Bali dari kejauhan tampak sangat menawan dengan adanya kabut tipis yang menyelimutinya. Di tengah laut pun kami disambut segerombolan ikan lumba-lumba yang tampak senang sekali menari di atas silaunya air yang memantulkan cahaya matahari. Wow, keren banget!

4. Akhirnya Sampai!

Terlihat kapal mulai mendekati daratan, pertanda Pulau Lombok sebentar lagi kami pijaki. Perasaan hangat selalu menyertai saya, baru saja menyeberang sudah disambut dengan hal-hal yang teramat indah. Sungguh, inilah konspirasi alam semesta. Saya jadi tidak sabar ingin segera menginjakkan kaki di Rinjani.

Kami pun sampai di Pelabuhan Lembar, “akhirnya mendarat di Lombok juga!” ucap saya dalam hati. Rinjani memang menyebalkan, sungguh gatal ini kaki ingin segera bercumbu dengan savana dan pasir di badanmu. Tunggu kami, ya!

5. Itinerary

Budget Itinerary yang saya keluarkan adalah: Kereta Lempuyangan-Banyuwangi Baru 94rb
Ketapang-Gilimanuk: 7.5rb
Gilimanuk-Padang Bai: 65rb
Padang Bai-Lembar: 68rb

Jadi, total biaya untuk bisa menuju Pulau Lombok melalui jalur darat adalah IDR 234.000
Harga tiket bisa sewaktu-waktu berubah ya. Pengeluaran tersebut berdasar pengalaman pribadi saya untuk sampai di Pelabuhan Lembar Lombok, ya, bukan sekaligus muter-muter kota dan Rinjani. Dan tentunya akan ada biaya tambahan lagi jika kalian ingin pergi ke suatu tempat.
Cheers.

Jangan lupa kunjungi https://www.jurnalangga.com ya untuk cerita perjalanan saya lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE