5 CARA AGAT KITA TIDAK MUDAH CEMAS TERHADAP SEGALA SESUATU

Kita sering terjaga di tengah malam, mengutak-atik smartphone kita, membuka folder di laptop kita atau sekedar membuka album foto atau buku lama yang ada di rak buku kita.

Kita pada umumnya, walau tidak ingin, tanpa sadar terjaga di tengah malam. Memikirkan sesuatu yang telah lalu, atau sesuatu yang belum terjadi. Hingga akhirnya kecemasan muncul di pikiran kita, dan membuat kita sulit untuk memejamkan mata.

Sangat sedikit dari kita yang tidak pernah sama sekali mengalami kecemasan dalam kehidupan nya. Kecemasan selalu datang kepada kita, terkadang sesaat, bisa juga berlarut-larut. Banyak hal yang membuat kecemasan hadir di pikiran kita, tapi garis besar nya adalah karena kita terlalu berlebih-lebihan memikirkan sesuatu tanpa bertindak nyata untuk menyelesaikan kecemasan kita itu.

Dr. Wiliam Osler salah seorang ahli bedah dan seorang filsuf besar pada awal abad ke 20, memberikan ceramah kepada para mahasiswa di Yale University.
Ia berkata anda semua organisasi yang hebat dari pada kapal besar, dan akan melakukan perjalanan yang lebih jauh. Saya himbau anda untuk belajar mengendalikan mesin guna menyelesaikan hal-hal yang ada di depan anda hari ini, untuk memastikan bahwa perjalanan anda akan selamat. Pastikan segala berfungsi sebagaimana mestinya saat ini. Jangan menengok ke belakang mengenang masa lalu. Begitu pula jangan melihat masa depan. Masa depan adalah hari ini, tidak ada hari esok. Penghamburan energi, tekanan mental, dan kecemasan akan mempersulit orang yang mengkhawatirkan masa depan. Karenanya, tutup rapat bayangan masa depan dan fokuslah untuk menyelesaikan yang ada hari ini.

1. Jangan terlalu ikut campur dalam masalah orang lain

Kita terkadang menjadi cemas karena terlalu dalam mengurusi urusan orang lain. Ingat semua ada batasnya, dan segala yang berlebihan jelas tidak baik untuk kita. Apakah dengan mencampuri urusan orang lain, kita akan terlihat lebih baik dan hebat? Sudah tepatkah kita memposisikan diri kita ketika mencampuri urusan orang lain? Atau bisa jadi malah orang tersebut risih kepada kita, karena terlalu ikut campur urusan nya.

Bukan tugas kita mencampuri semua urusan orang lain, kecuali memang orang itu meminta masukan dan saran kepada kita, itu wajar saja untuk kita mencampuri urusan nya. Semua sudah ada porsinya masing-masing dan tugas kita bukanlah mencampuri urusan Orang lain, tugas kita adalah menyelesaikan urusan kita sendiri. Itu lebih penting.

2. Jangan Menaruh Dendam

Dalam kehidupan kita, pasti pernah kita merasa kesal dan jengkel kepada orang lain karena ia menghina atau menyakiti kita. Karena sebab itu biasanya kita akan menaruh dendam yang nanti nya senantiasa membuat kita cemas dan memikirkannya terus menerus. Padahal kalau kita pikirkan lagi lebih dalam, memang apa manfaat nya untuk kita, jika kita menaruh dendam pada orang yang menghina dan menyakiti kita. Apakah harus kita balas? Bukankah itu justru mendatangkan kecemasan baru nantinya?

Sebanyak apapun dendam yang kalian balas, percayalah itu tidak akan ada manfaatnya bagi kita. Justru akan mendatangkan kecemasan yang lebih rumit lagi nantinya. Yang harus kita lakukan apabila memiliki dendam adalah, melupakan dan memaafkan nya, sesederhana itu. Dan setelah itu rasa cemas yang selama ini mengurung kita akan terbuka.

3. Percaya Pada Diri Sendiri

Kita mungkin cemas karena pencapaian kita tidak di akui oleh orang lain. Atasan kita dan rekan-rekan kerja sangat jarang memuji hasil kerja kita. Sudah semaksimal mungkin kita memberikan kontribusi terbaik kepada atasan dan rekan kerja kita tapi pujian tidak kunjung datang kepada kita. Perlu digarisbawahi, kebanyakan pujian selalu mempunya motif pribadi di belakangnya. Mereka hanya mengkritik kita, tak pernah sama sekali memuji kita.

Kita terlalu menekankan pada persepsi kita tentang bagaimana orang memandang kita. Bila kita meyakini kekuatan dan kemampuan kita, tidak perlu memikirkan sikap orang lain terhadap diri kita.

4. Waspada Terhadap Monster Bermata Hijau

Kita mungkin pernah mengalami bagaimana kecemburuan dapat mempengaruhi diri kita. Rekan kerja kita di kantor menggunakan smartphone terbaru yang baru saja rilis, lantas semua orang di kantor memujinya. Kita yang menyaksikan itu akhirnya timbul kecemasan dan akhirnya melakukan segala cara untuk membeli smartphone terbaru itu, apapun resikonya.

Sepulang kerja kita melihat tetangga kita mempunya mobil baru yang sedang viral di media sosial. Kita pun iri dan cemburu ingin mempunyai mobil seperti itu juga. Percayalah kawan iri dan kecemburuan tidak akan menyelesaikan masalah, justru hanya membuat kita menjadi cemas dan tak nyaman.

5. Jangan Takut Pada Perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang tak terelakkan. Dunia ini bergerak dinamis, seiring berjalannya waktu, perubahan demi perubahan mau tidak mau, suka tidak suka pasti akan kita alami dan rasakan. Tapi kebanyakan dari kita takut akan perubahan, kita takut akan sesuatu yang belum kita pahami dan lebih memilih aman di zona nyaman kita.

Perubahan tidak terbatas dari apa yang di paksakan orang lain terhadap kita. Dan kita harus selalu mempelajari cara melakukan sesuatu dan mencari cara agar menjadi lebih efektif. Tapi saran melakukan perubahan memang memiliki resiko. Perubahan itu bisa saja gagal, tapi orang-orang yang percaya diri mampu menerima resiko dan mereka cukup tegar sehingga tidak cemas terhadap kekalahan sesaat dan mampu bangkit lagi.

Cemas itu hal yang alamiah, tapi alangkah baiknya jika kita meletakan pada waktu dan kondisi yang tepat. Jangan terlalu berlebih-lebihan dalam mencemaskan sesuatu. Lakukan yang terbaik hari ini.

Ketika menghadapi masalah mula-mula bertanyalah kepada diri anda sendiri. Apa hal buruk yang bisa terjadi? Lalu bersiaplah untuk menerima nya, lalu melanjutkan nya dengan memperbaiki hal terburuk