Dari Aku yang Memilih Untuk Pergi

“Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini”….

Ya, akulah yang mengatakannya. Akulah wanita yang meninggalkanmu. Akulah wanita yang kau sebut kejam dan merusak hidupmu kini. Tapi pernahkah kau berpikir dari sisiku? Pernahkah kau luangkan sedikit waktumu untuk mencoba berdiri di tempatku ini?

 <>1. Kita Berawal dari Sebuah Perkenalan Manis.
Kita berawal dari sebuah perkenalan manis

Kita berawal dari sebuah perkenalan manis via http://mirrorshow.blogspot

Pertemuanku dengan mu adalah rencana indah yang telah disusun oleh Tuhan. Ku akui kau bukan yang pertama di hidupku, begitu pula aku dalam hidupmu. Namun senyum indahmu mampu meluluhkan hatiku yang beku. Perkenalan yang belum terlalu lama tidak menjadi penghalang bagi kita. Kita mampu memutuskan untuk beranjak ke hubungan selanjutnya. Masih ku ingat malam itu, saat ku katakan "ya" untuk semua perjuanganmu. semua terasa begitu indah.

Jalinan cinta yang kita lalui bukan lagi pergantian hari yang bisa dihitung dengan jari. Bersamamu telah menghabiskan 3 tahun umurku. Jutaan kenangan indah pun terangkai memenuhi tiap lembar cerita hidup kita.

<>2. Aku Telah Bertahan Sejauh Ini.
Aku bertahan mendampingimu

Aku bertahan mendampingimu via http://mediamakna.blogspot

Tak ku ingkari banyak badai yang menerpa. Ku coba bertahan melawan kata hati. Bahkan aku pernah kehilangan diriku hanya untuk bertahan bersamamu. Tidakkah kau sadari itu? Hingga kita tiba pada awal segala perih ini. Cita dan cinta. Dua kata yang tak jauh berbeda namun membuatku limbung. Haruskah aku memilih satu diantaranya?

Bukankah cinta tak sesakit ini?

Aku tau akan selalu ada duka yang mengiringi bahagia, tapi apakah harus meninggalkan luka yang tak terobati? Jika memang aku dan kamu tak bisa lagi bersama, tak sepantasnya kata-kata itu keluar dari bibirmu. Haruskah kau samakan aku dengan binatang itu? Jika kata itu terucap dari mereka mungkin tak akan sesakit ini. Tapi kenapa harus ku dengar darimu. Begitu hinakah aku dimatamu?

<>3. Bukankah Cinta Tak Berjuang Sendirian?
Bukankah cinta tak berjuang sendirian?

Bukankah cinta tak berjuang sendirian? via http://unsplash.com

Tak ingatkah kau dengan penantian yang aku lakuakan, saat kau harus berjuang disana demi masa depanmu? Pendampinganku tak membutuhkan balasan. Tapi salahkah aku jika memintamu melakukan hal yang sama? Tak perlu kau risau dengan kesetiaanku. Aku disini juga berjuang untuk bertahan. Hanya kepercayaanmu yang aku butuhkan.

<>4. Tiba Saatnya Kita Berada di Persimpangan.
Tiba saatnya kita berada di persimpangan

Tiba saatnya kita berada di persimpangan via http://wordpress.com

Aku berada di persimpangan. Bimbang harus bertahan walau harus tersakiti ataukah memilih tuk pergi dengan semua resiko yang harus dijalani.

Bertahan atau Pergi?

Setelah memutuskan untuk pergi, aku menjadi bersalah di hadapan semuanya. Tapi taukah kamu bahwa memilih untuk pergi meninggalkan mu yang sangat ku cintai sebenarnya jauh lebih sakit. Harusnya kamu coba mengerti aku dan cobalah jalani apa yang ku rasa, agar kau tau sakitnya. Aku tak akan pernah menyesal telah meninggalkan mu, karena inilah keputusan terbaik yang pernah ku lakukan.

<>5. Terima Kasih Untukmu.
Terima kasih untukmu

Terima kasih untukmu via http://kumpulanpuisi-adakau.blogspot

 

Terima kasih atas sakit yang kau beri

Ku ucapkan padamu karena telah mengajarkanku arti cinta dan perjuangan yang sebenarnya. Ku harap tak kan pernah ada lagi wanita yang kau sakiti selain aku.

 

Dari aku yang akan terus berjuang menyembuhkan luka yang telah kau torehkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pencinta ungu yang menulis untuk sekedar menyalurkan hobby...

CLOSE