Daripada Roman Picisan, Kamu Yang Sudah atau Akan Jadi Ortu dan Guru, Wajib Nonton Film Ini!

Setiap anak memiliki karakter masing-masing, memiliki kekurangan dan kelebihan yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Mereka lahir dan tumbuh dengan bakat yang berbeda-beda. Tetapi hal ini terkadang masih belum bisa dipahami oleh orang dewasa dan juga guru, yang kadang lebih menitik beratkan pada kemampuan akademis saja. Padahal genius, IQ tinggi, dan nilai yang tinggi bukanlah segalanya bagi seorang anak.

Dengan demikian sebagai orang tua atau tenaga pendidik kita akan lebih bisa menempatkan diri sebagai pendamping mereka, yang selalu mengarahkan dengan cara dan baik, dan menjadi pendukung yang menyenangkan. Berikut ini film-film yang mengajarkan bahwa kita harus menghargai setiap bakat yang dimiliki oleh anak-anak, dan menyadarkan bahwa mereka lebih butuh untuk didengarkan dan diberi perhatian daripada diberi seribu penjelasan yang menyudutkan.

1. I NOT STUPID TOO

“Can We Talk?” I Not Stupid Too via http://hardiyantinurillah.blogspot.co.id

Film ini merupakan sekuel dari film I Not Stupid (Xiaohai bu ben er) yang memiliki tema yang sama. Film ini menceritakan tentang orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan bisnisnya sehingga kurang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. mereka selalu melihat kekurangan anak daripada kelebihannya, bahkan tidak menghargai bakat yang dimiliki anaknya karena bakat tersebut sangat remeh baginya. Juga tentang orang tua yang salah dalam mengekpresikan rasa sayangnya, malah lebih sering mencaci, memukul, dan memarahi dalam mendidik anaknya.

Film ini juga menceritakan tentang seorang guru yang sangat kaku, monoton, dan kuno dalam mengajar, sehingga tidak disukai oleh murid-muridnya. Guru tersebut menggunakan metode yang kurang tepat dalam mengajar, lebih suka memberi cacian daripada memberi pujian walau sedikit pada murid-muridnya.

Cara mendidik yang salah terkadang menjadi penyebab seorang anak melalukan penyimpangan, pemberontakan, kenakalan, dan hal-hal negatif yang lain. Sebuah peristiwa akhirnya menyadarkan orang tua dan guru tersebut akan kesalahan-kesalahan yang telahmereka lakukan dalam mendidik anak-anak. Bahwa anak-anak sangat perlu untuk dihargai, didengar, dan diberi perhatian.

2. TAARE ZAMEEN PAR (Like Star On Earth)

“Memaki bukanlah solusi” via http://angsajenius.blogspot.co.id

Film ini menceritakan tentang seorang anak kelas 3 SD yang sangat payah dalam urusan apapun disekolahnya, bahkan guru-gurnya sudah menyerah karena nilainya yang selalu jelek. Orang tuanya pun juga sudah kewalahan dan menganggapnya sebagai anak yang pemalas, nakal, dan idiot sehingga mengirimnya ke sekolah asrama agar bisa lebih disiplin. Mereka tidak tahu kalau sebenarnya anak ini mengalami disleksia, yaitu sebuah gangguan atau kesulitan dalam membaca dan menulis.

Anak tersebut sangat depresi dan ketakutan di sekolahnya yang baru, karena selain jauh dari keluaganya dia juga sangat tertekan dengan nilai-nilainya yang masih saja buruk. HIngga akhirnya, disekolah barunya itu anak ini bertemu dengan seorang guru kesenian yang bisa memahaminya, yang akhirnya tahu bahwa anak tersebut mengalami disleksia. Dengan bantuan dan perhatian dari gurunya tersebut, akhirnya anak ini sedikit demi sedikit belajar membaca dan menulis dengan metode unik yang diterapkan. Guru tersebut juga menyadari bahwa anak itu memiliki bakat melukis yang luar biasa, sehingga dengan dorongan dan semangat darinya, anak tersebut bangkit dan akhirnya bisa memenangkan lomba melukis di sekolah asramanya tersebut.

3. 3 IDIOTS

Farhan, Rancho, dan Raju via https://kayeklair23.wordpress.com

Film ini menceritakan tentang kehidupan kampus mahasiswa di sebuah Institut Teknologi paling favorit. Tiga pemuda dengan latar belakang yang berbeda dan juga karakter yang berbeda menjadi sahabat karena mendapat satu kamar asrama yang sama. Tiga pemuda itu adalah Farhan, Raju dan Rancho. Farhan punya bakat bagus dalam fotografi tapi ayahnya ingin dia menjadi insinyur, Raju berasal dari keluarga yang sangat miskin dan sangat berharap bisa lulus dan mendapat pekerjaan yang layak untuk menafkai keluarganya, dan juga Rancho, dia adalah yang paling cerdas diantara keduanya dan juga mahasiswa yang lain, dan juga suka melakukan hal-hal yang konyol.

Sayangnya, mereka dituntut untuk mengikuti peraturan kampus yang sangat disiplin dan menekan dalam menuntut ilmu, untuk mendapatkan nilai setinggi-tingginya sehingga bisa masuk ke perusahaan yang bagus. Sistem kampus seperti ini dipelopori oleh Profesor Viru, yang disebut Virus oleh mahasiswanya. Dialah yang secara tidak langsung menjadi penyebab putus asa salah satu mahasiswa yang akhirnya bunuh diri karena tidak lulus-lulus juga. Rancho sangat tidak suka dengan sistem yang diterapkan oleh Profesor Viru dan selalu melakukan hal-hal konyol untuk melawan sistem tersebut. Farhan dan Raju awalnya ragu dengan tindakan Rancho tapi akhirnya terlibat juga.

Sampai pada akhirnya, sebuah peristiwa membuat Profesor Viru sadar bahwa sistem yang telah dijalankan selama ini sangat tidak tepat, dan mengakui bahwa Rancho benar. Rancho juga bisa menyadarkan ayah Farhan agar tidak menekannya untuk menjadi insinyur, tapi melakukan pekerjaan yang disukai Farhan, sesuai passionnya. Di masa depan akhirnya Rancho menjadi ilmuwan sukses, Raju juga mendapatkan kehidupan yang layak, dan Farhan bisa mendapatkan pekerjaan impiannya, bukan sebagai seorang insinyur.

Itulah tiga film yang sangat sangat sangat bagus dan wajib ditonton.

4. DEAD POETS SOCIETY

Yang menentukan siapa diri kita adalah diri kita sendiri via https://upload.wikimedia.org

Film ini merupakan Film Amerika tahun 1989, menceritakan tentang persahabatan tujuh pemuda yang bersekolah di sebuah sekolah asrama yang menganut prinsip: Tradisi, Kehormatan, Disiplin, dan Prestasi. Seorang guru bahasa (Pak Keating) yang sangat menyenangkan membuat mereka berpikir berbeda dari cara pandang yang biasa mereka lalukan, meskipun sedikit menyimpang dari nilai-nilai yang dianut oleh sekolah tersebut, dan juga pada jaman itu hal ini dianggap terlalu bebas. Pak Keating mengajarkan agar mereka tidak terikat pada patokan dan tradisi dan mengikuti naluri serta passion untuk mewujudkan mimpi apa yang mereka inginkan. Hal ini membuat mereka menjadi lebih menikmati hidup. Todd, salah satu dari tujuh pemuda tadi, yang selalu merasa ketakutan, malu, dan merasa tidak berguna di depan umum, menjadi lebih baik dan lebih berani atas bantuan dari Pak Keating. Juga Neil, yang sangat menyukai akting dan seni peran memberanikan diri mengikuti audisi akting dan akhirnya terpilih. Juga dengan kelima pemuda yang lain.

Namun sayang sekali, Neil yang memerankan tokoh pada sebuah drama diketahui oleh a ayah Neil ayahnya yang sangat menginginkan Neil menjadi seorang dokter. Akhirnya saat pertunjukan drama selesai ayahnya menjemput paksa Neil untuk pulang dan memarahinya, mengatakan agar tidak bermain drama lagi karena hal tersebut tidak penting baginya. Neil putus asa dan akhirnya bunuh diri pada malam hari..

Film ini mengajarkan kita, terutama bagi para orang tua dan guru untuk tidak memaksa seorang anak menjadi seperti yang kita diinginkan, lebih baik mengarahkan anak sesuai bakat dan passionnya, Memberikan ruang pada anak untuk mengembangkan diri dan melakukan sesuatu yang membuatnya lebih nyaman dan merasa senang. Selain itu cara Pak Keating mengajar membuatnya bisa disukai dan dihormati oleh murid-muridnya, bahkan murid yang nakal sekalipun.

5. TO SIR WITH LOVE

Seorang guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik via https://en.wikipedia.org

Film ini diproduksi pada tahun 1967, bercerita tentang Sidney Poitier. Cerita di dalamnya banyak memberi inspirasi buat kita terutama untuk para guru/tenaga pendidik, yaitu tentang bagaimana cara seorang guru mengajar dan mengubah murid – muridnya. Poitier yang sebenarnya seorang engineer namun justru mengambil posisi mengajar di sebuah sekolah di pinggiran London yang keras guna melunasi tagihan hutangnya yang menumpuk. Dia berharap segera mendapatkan pekerjaan sebagai engineer. Hal ini tidak terjadi, justru dia terlibat lebih jauh dalam kehidupan personal murid – muridnyanya. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru Poitier mengajarkan lebih banyak pelajaran hidup pada murid-muridnya dari pada memberikan materi sesuai kurikulum konvensional. Dia adalah seorang guru yang menginspirasi dengan caranya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Love everything about craft and children", suka menulis cerita fiksi, menyukai bulan Juni, bunga Krisan, dan Fairy Tale Story