Dear Calon Ibu Mertua, Saya Hanya Ingin Jadi Pelengkap Hidup Putramu. Bukan Menggantikan Peranmu

Bu, kulihat raut tak rela dari wajahmu semoga bukan karena aku akan jadi menantumu ya.

Dear calon ibu mertua…

Sebelumnya kuucapkan ribuan terimakasih atas restu yang kau beri. Terima kasih telah menerimaku “orang asing” ini jadi bagian hidup anakmu. Bu, kulihat raut tak rela dari wajahmu semoga bukan karena aku akan jadi menantumu ya.

Tak perlu risau anak laki-lakimu tidak akan melupakan wanita yang melahirkannya, ia hanya akan memulai kehidupan baru bersamaku tapi tidak untuk meninggalkanmu.

1. Anak laki-lakimu tetap akan jadi anak yang kau banggakan

Advertisement

Aku sering mendengar cerita tentangmu dari putra kesayanganmu. Kerap kali ia memuji masakanmu, membanggakan kamu dihadapanku. Acap kali janji temu batal karena ia tak enak hati menolak permintaanmu.  Terkadang aku cemburu mendengarnya.

Namun satu hal yang aku sadari laki-laki yang kupilih sangat menghargai pun menghormati wanita. Ia sangat memuliakanmu itu yang aku tahu. Bu, aku memilih putramu bukan hanya untuk jadi suami yang baik namun juga ayah yang baik untuk anak-anakku kelak.

Dan laki-laki yang baik pada ibunya, bisa jadi suami yang baik. Dan suami yang baik pada istrinya pasti akan  jadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.

Advertisement

2. Aku hanya mengambil waktu putramu lebih banyak dari sebelumnya

https://id.pinterest.com/

https://id.pinterest.com/ via https://id.pinterest.com

Setelah akad nanti terucap, waktu anak laki-lakimu akan banyak dihabiskan bersamaku. Keluarga baru yang dinahkodainya. Aku tidak akan melarangnya menemuimu. Sebab dalam keyakinanku baktinya masihlah padamu. Surganya tetaplah di bawah kedua kakimu. Hadirku tak lantas memutuskan tanggungjawabnya padamu. Akan kujamin, dirimu tak akan kehilangannya. Meski kini rumah tempatnya kembali bukan lagi rumah yang ibu tempatkan.

3. Aku mungkin bukan calon mantu terbaik, tapi insyaAllah aku akan melakukan yang terbaik untuk keluarga

 https://id.pinterest.com/

https://id.pinterest.com/ via https://id.pinterest.com

Bu, aku bukan wanita luar bisa dengan deretan gelar di belakang namanya. Aku hanya wanita sederhana dari keluarga yang biasa-biasa saja.

Advertisement

Aku tak pandai meracik bumbu di dapur, aku lebih suka membalik setiap lembar buku. Meski begitu akan kujamin putramu tidak akan kelaparan. Aku tak juga mahir dalam mempercantik diri. Aku mungkin tak secantik menantu yang kau inginkan. Sebab aku hanya akan tampil cantik didepan suamiku.

Keseharianku tak lepas dari gamis panjang dengan jilbab lebar tanpa hiasan. Jika ibu bertanya tentang kabar terbaru seputar kehidupan selebriti tanah air, maaf Bu kau hanya akan menemukan gelengan. Sebab calon mantumu ini sangat tidak update perihal  tersebut.

Tapi Bu, jika kau bertanya padaku tentang menjadi istri yang sholeha, rumah tangga impianku dan kesiapanku dalam memiliki seorang anak. Maka aku akan menjawabnya dengan sangat baik. Karena sebelum anakmu datang mengetuk pintu rumahku, aku sedang menyiapkan ilmu, sebuah bekal yang akan aku bawa saat mengarungi hidup bersama keluarga kecilku kelak.

4. Aku tak sempurna, namun aku akan mencintai putramu dengan sempurna

https://id.pinterest.com/

https://id.pinterest.com/ via https://id.pinterest.com

Menerima kekurangannya seperti kau yang menerima segala tingkah buruknya. Memperlakukannya dengan baik walau nanti ‘mungkin’ tingkahnya menjengkelkan hatiku.

Tenang Bu, aku akan belajar dari kesabaranmu menghadapi ‘kenakalannya’ selama ini.

Aku berjanji akan menyiapkan hatiku untuk menemani putramu suka dan duka, susah dan senang, sakit dan sehat. Apapun kondisinya aku akan ada di sisinya. Seperti halnya dirimu yang selalu menjadi ‘penyelamat’ baginya.

Aku tak akan mengeser posisimu tapi aku akan mengambil sesuai porsiku.

5. Aku ingin di antara kita tak ada sekat

https://id.pinterest.com/

https://id.pinterest.com/ via https://id.pinterest.com

Bu, aku ingin di antara kita tak ada jarak. Aku ingin kau memperlakukan aku layaknya seorang anak kandung. Bukan tamu yang datang masuk dalam rumahmu.

Ketika aku lelah dengan tingkah putramu, inginku kau jadi tempat aku mengadu. Merebahkan kepalaku di panggkuanmu sembari mencatat resep masakan terbaik yang kau miliki. Saling bertukar cerita layaknya ibu dan anak.

Bu, percayakan putramu padaku. Aku janji akan menjadi  istri dan ibu yang baik bagi putramu dan cucu-cucumu kelak. Izinkan aku menjalani  kehidupan rumah tangga yang mandiri bersama putramu, biarkan kami tumbuh bersama. Aku tak minta banyak darimu, restumu lebih dari cukup dan penerimaanmu padaku adalah sesuatu yang sangat aku syukuri.

Salam sayang dari calon mantumu Bu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE