Dituduh Simbol Illuminati, Ini Arti Sebenarnya Bentuk Segitiga Pada Masjid Al-Safar

Bentuk segitiga pada Masjid Al-Safar mengadopsi konsep folding architecture.

Sejak beberapa pekan terakhir, pemberitaan diramaikan atas keberadaan Masjid Al-Safar. Masjid yang terletak di rest area Jalan Tol Cipularang ini sangat ramai diperbicangkan lantaran dituduh mengandung simbol iluminati.

Diluar dari isu yang beredar luas, faktanya masjid ini hadir dengan arsitektur unik dan modern melalui konsep folding architecture. Nah, guna memaknai rancangan masjid dalam sudut pandang prinsip arsitektur , inilah ulasan mengenai desain arsitektur Masjid Al-Safar.

1. Folding architecture sebagai gagasan utama masjid al-safar

Masjid Al-Safar

Masjid Al-Safar via http://id.pinterest.com

Advertisement

Menurut pandangan dunia arsitektur yang dikonfirmasi oleh pernyataan Ridwan Kamil selaku arsitek dan Gubernur Jawa Barat melalui sejumlah media, gagasan utama pembangunan Masjid Al-Safar menggunakan eksperimentasi dari teori folding architecture.

Ya, teori yang diawali dengan teknik melipat kertas ini digunakan sebagai metode untuk mencari kekayaan geometri baru sehingga menunjukkan bahwa seni dan arsitektur Islam sangat fleksibel mengikuti perkembangan zaman.

Melalui konsep folding architecture yang diusung, tentu saja Masjid Al-Safar memiliki hasil akhir yang unik dan penuh estetika. Tak hanya tampak sangat modern, rancangan asimetris bergaya dekonstruksi dari eksterior masjid ini menghasilkan kesan yang berbeda saat dilihat dari berbagai sisi. Tidak hanya bentuk segitiga saja yang terlihat, tapi juga bentuk geometris lainnya.

Advertisement

Dari tampak atas, bentuk bangunan dari Masjid Al-Safar sangat identik dengan origami atau seni lipatan kertas. Sementara saat dilihat dari samping, masjid Al-Safar tampak mirip dengan sebuah jajaran genjang berukuran raksasa. Tak hanya itu, ciri konvensional juga tetap dihadirkan melalui bentuk menara yang diterjemahkan secara modern.

2. Masjid dengan desain interior unik

Interior Masjid Al-Safar

Interior Masjid Al-Safar via http://www.urbane.co.id

Selain pada bagian eksterior, desain interior dari Masjid Al-Safar juga sangat kaya dengan bentuk geometris. Bisa kamu lihat, bukaan kaca pada masjid ini memiliki bentuk segi empat dengan pola unik, termasuk penggunaan lampu dinding pada garis lipatan yang terdapat di antara dua bidang untuk difungsikan sebagai lighting pada malam hari.

Sedangkan saat kamu beralih ke bagian mezanine, kamu bisa melihat motif segitiga yang sangat unik dan menawan. Pada bagian gerbang dan mihrab yang selama ini disebut memiliki bentuk segitiga khas iluminati, di mana fakta sesungguhnya adalah berbentuk trapesium beserta empat sudutnya.

Advertisement

3. Ornamen masjid yang kaya nilai estetika

Fasad Masjid Al-Safar

Fasad Masjid Al-Safar via http://www.urbane.co.id

Secara keseluruhan, Masjid Al-Safar memiliki wujud utama yang diadopsi dari bentuk topi adat dari suku Sunda. Menariknya, ornamen bagian luar dari masjid ini dibuat menggunakan konsep sculpture sehingga menyerupai sebuah bongkahan batu besar yang dipahat.

Meskipun tidak menyertakan motif kubah seperti masjid kebanyakan, denah masjid dibuat berbentuk diagonal untuk mereduksi kebisingan jalan tol. Pemandangan perbukitan pun bisa dilihat dengan maksimal oleh para jamaah masjid.

4. Fasilitas lengkap untuk tingkat kenyamanan beribadah

Tampak atas Masjid Al-Safar

Tampak atas Masjid Al-Safar via http://id.pinterest.com

Masjid Al-Safar berlokasi di Rest Area Jalan Tol Purbaleunyi Kilometer 88 arah Jakarta. Masjid yang berada di rest area jalan tol terbesar di Indonesia ini memiliki daya tampung yang sangat besar, yakni mencapai 1.200 jamaah.

Dibangun sejak tahun 2014 dengan total luas mencapai 6.687 meter persegi, masjid ini pun dilengkapi dengan sederet fasilitas umum seperti toilet, tempat wudhu, taman dan tempat beristirahat.

5. Masjid peraih apreasiasi di tingkat dunia

Bagian Belakang Masjid Al-Safar

Bagian Belakang Masjid Al-Safar via http://id.pinterest.com

Meskipun keberadaan masjid ini mengundang kontroversi di Indonesia, namun dunia arsitektur internasional memberikan apresiasi. Bersama dengan firma arsitek, Urbane Indonesia, masjid ini mendapatkan nominasi Abdullatif Al Fozan Award, sebuah ajang penghargaan yang fokus terhadap karya dan desain masjid dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim dunia.

Perlu diketahui, rancangan setiap masjid tidak memiliki rumus baku dan arsitek memiliki kebebasan dalam merepresentasikan rancangan yang ingin ditonjolkan. Selain itu, simbol-simbol islami yang nampak pun tidak memperlihatkan makhluk hidup, melainkan eksprerimen geometri yang sepenuhnya ditunjukkan melalui hasil akhir masjid ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE