6 Tahap Ritual Hari Raya Nyepi yang Jarang Orang Tahu. Mulai dari Melasti Sampai Dharma Shanti

Nyepi dan Segenap Ritual yang Menyertai

Nyepi adalah salah satu hari raya umat Hindu. Pada kalender nasional, hari raya ini hanya dirayakan sehari. Kenyataannya, Nyepi telah disiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya. Ritualnya pun tidak dapat dilakukan dalam sehari. Ritual-ritual dalam rangkaian hari raya Nyepi ini harus dilaksanakan seduai hari yang ditentukan.

1. Perayaan Hari Raya Nyepi diawali dengan ritual Melasti di pinggir pantai

ritual melasti

ritual melasti via https://www.instagram.com

Ritual Melasti ditujukan pada Sang Hyang Widi Wasa dan diadakan 3-4 hari sebelum Nyepi. Umat Hindu melakukan arak-arakan menuju pantai untuk menjalankan ritual Melasti di Pura Sagara (Pura yang berada di dekat laut) untuk memperoleh air suci dari laut.

Hal ini dimaknai sebagai penyucian benda-benda pusaka. Baik itu berupa Arca, Pratima, dan Pralingga di beberapa Pura. Tanah Lot masih menjadi spot primadona untuk menyaksikan betapa sakralnya ibadah ini.

2. Selanjutnya ada penghancuran elemen negatif atau roh jahat yang disebut ritual Bhuta Yajna (Ogoh-ogoh)

Pawai Ogoh-Ogoh

Pawai Ogoh-Ogoh via https://www.instagram.com

Ritual Bhuta Yajna merupakan gambaran dari bentuk kemenangan melawan Bhuta Kala (elemen negatif) melalui persembahan Pecaruan sehingga dapat menciptakan keseimbangan antara Tuhan, manusia, dan alam. Ritual  Tawur Kesanga dan Caru dilakukan sehari sebelum Nyepi dalam tingkatan pengorbanan yang beragam. Ada yang menyembelih ayam, bebek, atau babi. 

Pada hari itu pula, ogoh-ogoh (patung representasi Bhuta Kala) yang telah disiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya diarak tepat saat matahari akan terbenam. Dinamakan dengan ritual Pengrupukan. Pawai ogoh-ogoh inilah yang sangat menarik bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Berbagai ogoh-ogoh yang merupakan representasi Bhuta Kala atau roh jahat itu diarak dengan iringan musik gamelan Baleganjur, Kul-Kul (pentungan bambu khas Bali), dan tetabuban tradisional. Suara-suara musik dan tetabuhan ini dimaksudkan untuk menakut-nakuti dan mengusir roh jahat tersebut. 

Malamnya, di puncak Ngrupuk, ogoh-ogoh tadi dibakar sebagai simbol memusnahkan pengaruh jahat dalam kehidupan. Diikuti dengan tarian, minum, dan pesta. Namun seiring berjalannya waktu, ogoh-ogoh tersebut tidak selalu dibakar.

Ogoh-ogoh ini juga sudah menjadi festival tahunan. Dilombakan antara Banjar Dinas (semacam kelurahan) atau sekolah di kecamatan atau lingkungan Pura Agung (pura terbesar) setempat. Jadi, pawai ogoh-ogoh dapat disaksikan di mana saja, di seluruh Bali, juga di lingkungan umat Hindu luar Bali.

3. Sampai pada Ritual Nyepi, sunyi yang damai untuk menyiapkan hati dan jiwa

Hanya Sunyi, Internetpun Mati

Hanya Sunyi, Internetpun Mati via https://www.instagram.com

Ritual Nyepi ditujukan untuk refleksi diri dari kekuatan alam secara simbolis. Tujuannya agar dunia dalam dan luar kembali bersih. Itulah sebabnya dilakukan keheningan total berdasarkan aturan Catur Brata: Amati Geni (tanpa api atau cahaya bahkan listrik), Amati Karya (tanpa aktivitas, kecuali penyucian diri), Amati Lelungan (tanpa bepergian/berdiam di rumah), dan Amati Lelanguan (tanpa bersenang-senang). 

Sepinya hatimu gak ada apa-apanya dibandingkan hari Nyepi di Bali, galauers. Nyepi di Bali benar-benar uji ketahanan. Tidak satupun pintu terbuka, jadi jangan harap ada abang ojol bisa anter pizza. Di beberapa tempat listrik dipadamkan dari pusatnya, sisanya dijaga ketat para pecalang (polisi adat), boleh nyalain lampu buat yang non-Hindu atau punya dedek bayi tapi sinarnya nggak boleh tembus keluar. Main gawai?

Mana bisa, para operator sudah sepakat memutus koneksi dari sononya. Hening total, tak ada siaran radio maupun tv, berani foto-foto sampai liput berita berarti siap dicekal. Sehari rasa seabad. Tapi, di mana lagi ada tempat setenang ini?

4. Selama Nyepi melakukan ritual yoga atau Brata bagi yang mampu karena tak semuanya bisa

Yoga/Brata selama nyepi

Yoga/Brata selama nyepi via https://unsplash.com

Ritual yoga/brata adalah satu-satunya aktivitas yang dianjurkan selama nyepi. Sebagai awam ajaran Hindu, kita biasa menyebutnya sebagai meditasi. Hanya saja waktunya telah ditentukan, yaitu sejak pukul enam pagi hari nyepi hingga pukul enam pagi hari berikutnya.

Ingat ya, namanya meditasi itu nggak bergerak dan nggak makan. 24 jam, yang kuat benar-benar yang niat.

5. Saat Hari Nyepi berakhir, di situlah ritual Ngembak Agni atau Labuh Bratah dimulai

Ngembak Agni dilakukan pada tahun baru Caka, yaitu sehari setelah Nyepi. Ngembak Agni secara harafiah bisa diartikan menyalakan api. Maknanya, umat Hindu kembali menjalani aktifitas seperti biasanya. Kembali berkegiatan dan melanjutkan kebutuhan hidup.

Merdeka, setelah berperang dengan elemen negatif/roh jahat luar (ritual bhuta yajna) dan berperang dengan diri sendiri/elemen negatif dari dalam (ritual nyepi). Semoga jiwa raga kembali suci.

6. Rangkaian ibadah Nyepi ditutup dengan ritual Dharma Shanti

Dharma Shanti

Dharma Shanti via https://www.instagram.com

Pada hari Ngembak Agni, umat Hindu juga melakukan Dharma Santhi. Yaitu saling berkunjung dengan keluarga, tetangga, dan kerabat. Biasanya diisi dengan kegiatan membaca Sloka, Kekidung, dan Kakawi (naskah-naskah kuno yang mengandung lagu dan prosa). Sedangkan para pemuda melakukan perayaan. omed-omedan.

Ternyata perjalanan ibadah Nyepi panjang juga yaaa… Selamat menunaikan ibadah Nyepi bagi umat Hindu dimanapun berada!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengahayal akut yang doyannya tidur.