6 Fase Menuju Hati yang Legawa Setelah Cintamu Berakhir dengan Bertepuk Sebelah Tangan

Proses memulihkan patah hati

Pada akhirnya, kamu akan sadar bahwa hati yang selama ini kamu jaga untuk diberikan pada seseorang, nyatanya tidak mendapat penyambutan yang baik. Segala ekspetasi yang sudah kamu bangun, seketika runtuh dan luruh. Kamu lantas berubah menjadi sosok paling tersakiti, hati dan raga.

Sampai pada akhirnya kamu sadar bahwa, “aku tidak bisa terus berada di sini”. Segala upaya menyakitkan harus kamu tempuh untuk bisa lebih bebas dan ikhlas dari mencintai yang tidak berbalas.

“Aku harus bisa membahagiakan diriku sendiri.”

1. Dimulai dari kesadaranmu yang kembali ke tanah. Rasanya, segala yang dilakukan dan diupayakan jadi sia-sia saja

kamu sudah mulai sadar

kamu sudah mulai sadar via https://unsplash.com

Advertisement

Biasanya, orang yang sedang jatuh cinta tidak pernah ambil pusing akan apa saja yang pernah dilakukan untuk seseorang yang membuatnya jatuh cinta, begitu juga kamu. Kamu menjadi seseorang paling royal dan tidak pernah perhitungan atas apa yang pernah diberikan. Apa saja yang dia minta, sekalipun nyaris tidak mungkin bisa dilakukan, akan kamu usahakan mati-matian.  

Saat kamu menyadari bahwa segala usahamu tak dilihat, saat apa yang kamu berikan hanya sekadar hadiah buatnya, kamu mulai ingin berhenti. Meski dipeluk rasa bertepuk sebelah tangan yang tidak sebentar, bisa merebut kesadaranmu kembali saja kamu sudah sangat luar biasa.

2. Dulu, melihat sosoknya bagai sebuah keharusan yang harus kamu lakukan setiap waktu. Kemudian kamu belajar menahan rindu

kalau nggak ketemu ya rindu

kalau nggak ketemu ya rindu via https://unsplash.com

without you I’m nothing

Advertisement

Sosoknya bagai candu, bila sehari saja tanpa melihat batang hidungnya kamu seolah tidak punya daya. Kamu pernah rela mengelilingi rumahnya berulang kali demi sekadar menciptakan sebuah kebetulan, tidak jarang kamu mendatangi kedai kopi kesukaannya supaya bisa bertegur sapa. Melihatnya, benar-benar sebuah keharusan untukmu.

Sedikit demi sedikit kekecewaan membuat perasaan sukamu keropos. Rasa rindu yang biasanya full, mulai berangsur berkurang, walau tidak jarang saat rindu datang justru dengan rasa yang meluap-luap. Tidak apa-apa, menahan rindu memang sulit, tidak mungkin seketika hilang. Kamu hanya belum terbiasa saja.

3. Pelan tapi pasti, kamu mencoba memahami bahwa jodoh didapat bukan sebatas kemauanmu sendiri

Advertisement
kamu mulai bisa memahami

kamu mulai bisa memahami via https://unsplash.com

Mengenal sosoknya yang menyenangkan, ramah dan membuat baper berkepanjangan membuatmu rasa ingin memilikinya kian besar. Dia bagai laki-laki tak bercela di hadapanmu, sungguh rasanya sangat sempurna menjadikannya teman seumur hidup.

Namun, semakin banyak rasa ingin memiliki, kamu justru merasa semakin sesak dan tercekik, terlalu banyak upaya mendapatkannya pun melelahkan. Di waktu itulah kamu akan memahami bahwa sekeras apapun usahamu, sebesar apapun rasa cintamu, jika memang bukan jodoh, dia tidak akan menjadi milikmu.

Jodoh itu saling berusaha, bukan hanya salah satu saja.

4. ‘Dia saja bisa bahagia, maka aku juga harus bahagia dengan diriku sendiri’ katamu pada akhirnya

kamu bisa bahagia

kamu bisa bahagia via https://unsplash.com

Menjadi dewasa itu butuh proses, cinta yang bertepuk sebelah tangan yang tidak berujung happy ending adalah salah satu cara Tuhan mendewasakanmu. Kamu yang semula penuntut, mengharuskan memiliki apa yang kamu inginkan, memandang kebahagiaan hanya dari satu arah kemudian berangsur menjadi lebih tenang, mulai belajar lebih sabar dan berdamai dengan keadaan yang ada.

Jika sebelumnya yang kamu tahu hanyalah ‘bahagia itu bersamanya’, kemudian kamu mulai menerima bahwa ‘tanpanya aku baik-baik saja. Aku tetap bisa berbahagia’

5. Setelah melalui banyak hal, kamu mulai belajar ikhlas dan berdamai dengan kenyataan

berdamai dengan kenyataan yang ada

berdamai dengan kenyataan yang ada via https://unsplash.com

Saat cintamu bertepuk sebelah tangan, banyak hal yang kamu alami sendiri, mulai dari bahagia, galau, sampai kini patah hati semua kamu alami seorang diri. Bukankah cinta harusnya dirasakan berdua? Ya, sayangnya itu tidak terjadi padamu.

Namun, dibalik bertepuk sebelah tangan yang kamu rasakan, kamu belajar ilmu baru yang bernama ikhlas. Apa yang terjadi, apa yang kamu miliki bahkan yang belum sempat kamu miliki sekalipun, adalah jalan yang Tuhan pilihkan untuk kamu dan karena kejadian ini, kamu mulai mengenal apa yang namanya berdamai dengan kenyataan, menerima dengan lapang dada segala bahagia hingga tangis. Sungguh, akan selalu ada hikmah dibalik segala luka.

6. Sampai pada akhirnya kamu bisa bersyukur berulang kali, ‘Terima kasih Tuhan, Engkau sungguh baik sekali…’

Tuhan baik sekali

Tuhan baik sekali via https://unsplash.com

Pada akhirnya kamu akan bersyukur pernah ditempa dengan cinta bertepuk sebelah tangan yang panjang dan melelahkan. Kamu akan berterimakasih berulang kali pada Tuhan sudah dipertemukan dengan orang yang salah hingga kemudian kamu bisa mengenali mana lelaki terbaik yang sekiranya bisa memberi kamu kepastian di masa depan nanti.

Tidak pernah ada yang sia-sia sekalipun kamu pernah digulung lara, sebab yang patah akan kembali sedia kala, sebab yang pernah bertepuk sebelah tangan akan menemukan belahan jiwanya di waktu yang akan datang.

Melewati fase menuju legawa dari #bertepuksebelahtangan tidak semua orang bisa dan kamu adalah yang terbukti tangguh bisa mengobati luka dan ikhlas sendiri. Kamu istimewa!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement
Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun

CLOSE