Film Flying Colors, Mengajarkan Kita Untuk Terus Berjuang Meski Sempat Diremehkan

Bagi seorang pelajar, motivasi adalah salah satu hal yang dibutuhkan dalam jihad menuntut ilmu. Kadang rasa malas begitu merajai, lupa akan perjuangan orang tua, dan impian. Oleh karena itu, ku persembahkan untukmu yang tengah berjuang belajar dan berjuang melawan ego sendiri, sebuah review singkat, film dari Negeri Sakura untuk membakar semangatmu lagi, yang dijamin menguras air mata.

“Flying Colors” adalah sebuah film yang mengudara pada tahun 2015. Film ini menyuguhkan perjuangan untuk lulus di salah satu universitas swasta terkenal di Jepang. Tahu pepatah “sekali dayung dua tiga pulau terlampaui” bukan? Nah, di film ini kamu akan mendapatkan banyak pelajaran hanya dengan sekali menonton (apalagi berkali-kali hehehe).

 <>1. “Kau bahkan tidak tahu arah mata angin?”
Flying color

Flying color via http://player.gomlab.com

Meski sudah duduk di bangku SMA, Sayaka (pemeran utama) tidak tahu arah mata angin, sejarah Jepang, bahasa Inggris dasar, bahkan menganggap wilayah Jepang itu berbentuk lingkaran. Level pengetahuannya setara dengan anak kelas 4 SD, sehingga dapat dikatakan dia memulai dari nol. 

A : Kau tahu kau bisa melukiskannya dengan garis

B : Peta Jepang itu.. Secara umum.. Itu..

A : Kenapa menggambar lingkaran?

B : Karena Jepang begitu

A : Gambarkan pulaunya membentang dari utara ke selatan

B : Utara-selatan?

A : Kau bahkan tidak tahu arah mata angin?

<>2. “Jangan berkata apa-apa lagi tentang putriku”

Ketika sang ayah tidak ingin membiayai pendidikan Sayaka karena fokus pada anak laki-lakinya, sang ibu banting tulang untuk membiayai lesnya. Ibunya selalu percaya pada Sayaka, beberapa kali Sayaka menyebabkan masalah, ibunya selalu mengatakan dia adalah anak yang baik, bahkan dia adalah orang pertama yang membukakan pintu menuju Universitas Keio untuk Sayaka.

“Jangan berkata apa-apa lagi tentang putriku

Aku sangat bangga padanya

Anak ini adalah anak yang baik”.

<>3. “Kami tidak mau bermain lagi denganmu”

Sahabat-sahabat Sayaka memutuskan untuk tak bermain lagi dengannya. Hal ini seperti bentuk dukungan untuk Sayaka, yang pagi, siang, dan malam belajar tiada henti untuk tujuannya. Mereka juga ingin menemukan sebuah tujuan, seperti Sayaka yang telah menemukan tujuan, yaitu masuk ke Universitas Keio.

"Apapun yang dikatakan orang, tapi kamu tetap berjuang".

"Keren banget".

"Kita juga ingin menemukan sebuah tujuan".

<>4. “Bagaimana bisa orang sepertimu masuk Keio?”

Guru yang seharusnya mengayomi, mendukung, dan tidak menertawakan tujuan siswa-siswanya, di film ini justru kebalikannya. Seorang guru yang meremehkan tujuan siswanya (Sayaka) hanya karena siswa tersebut tak pintar, tidur ketika belajar, dan selalu membuat masalah. Tak hanya gurunya, bahkan ayahnya sendiri pun meremehkannya, namun hal tersebut tak membuat Sayaka menyerah.

 

<>5. “Aku rasa tidak ada siswa yang tidak bisa”
Tsubota Sensei

Tsubota Sensei via http://player.gomlab.com

Ketika guru yang mengajarinya di sekolah meremehkan Sayaka, lain halnya dengan guru lesnya. Tsubota-san, dia begitu percaya pada siswa-siswanya. Kesabaran, dan kecerdasannya menghadapi berbagai macam karakter siswa-siswanya sangat mengagumkan. Ketika Sayaka pesimis terhadap tujuannya, dia justru optimis, mendorongnya lagi, lagi, dan lagi.

“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”

 

Gimana? Sudah terisi lagi kan semangatmu? Jangan berputus asa dahulu ya sebelum tujuan-tujuanmu tercapai! Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

雨上がりの空

12 Comments

  1. yang tau judul backsound lagu di menit 1:26:00 coment ya heheh

CLOSE