Generasi Z Harus Melek Sains, Ini Alasannya!

Menurut KBBI Online, sains/sa·ins/ n 1 ilmu pengetahuan pada umumnya; 2 pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam; 3 pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya.

Sebagian besar Gen Z ketika mendengar kata "SAINS" tergambar laboratorium, profesor berkacamata, orang-orang botak, orang-orang cerdas, penemu, astronot, luar angkasa, dan banyak lagi manifestasi pemikiran lainnya. Menilai dirinya bukan seorang saintis karena merasa tidak mampu menyerap pengetahuan tentang sains, bahkan beberapa lebih memilih cuek, tidak perduli dan tidak mau tahu apapun tentnag sains.

Sains bukan hantu yang menyeramkan, atau gunung yang super berat. Jika Gen Z ini mau melihat gelapnya angkasa, dan betapa kecilnya Bumi ini, ternyata cuek dengan sains jauh lebih menakutkan.

Berikut adalah sedikit hal yang bisa dilakukan oleh Gen Z jika melek sains. Beberapa bisa menyelamatkan nyawa!

1. Tahu asal usul petir dan cara menyikapinya

Advertisement

Ketika badai datang terlihat kilatan-kilatan bernama petir. Kenapa bisa terjadi? Karena awan yang bergumpal hitam mengandung muatan listrik positif dan Bumi bermuatan negatif. Arus listrik selalu mengarah dari positif ke negatif. Karena di awan badai ada muatan listrik yang begitu besar, akhirnya muatan tersebut "jatuh" ke Bumi dan terjadilah petir.

Tujuan petir adalah secepatnya sampai tanah (Bumi), karenanya petir selalu menyambar tempat tinggi. Kalau sedang ditempat terbuka, jangan berlindung dibawah pohon besar karena pohon tersebut adalah sasaran empuk.

2. Mengerti apa yang berkilatan dilangit malam

Langit malam terlihat begitu indah dengan kelipan cahaya-cahaya kecil. Sebagian besar Gen Z mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi di angkasa. Kelipan cahaya di langit malam adalah cahaya dari bintang yang miliaran jumlahnya. Matahari juga bintang, ya bintang terdekat dengan Bumi.

Advertisement

Kelipan cahaya kecil tersebut bisa saja berasal dari bintang yang ukurannya berkali-kali lipat lebih besar dari matahari. Karena jaraknya sangat-sangat jauh, ukurannya jadi terlihat sebesar debu.

3. Mengukur waktu tempuh rumah pasangan

Pasangan

Pasangan via http://pixgood.com

Jika rumah pasangan berjarak 10 km, kamu bisa dengan mudah menentukan berapa waktu yang diperlukan untuk sampai kesana menggunakan rumus Fisika v = s/t atau t = s/v. Kenapa repot? Kan sudah ada Google Maps yang memberikan info jarak dan waktu tempuh. Benar, tetapi rumus tersebutlah yang menjadi dasar dari data yang disuguhkan Google Maps.

4. Aman dari sengatan listrik dirumah

Advertisement
Tegangan listrik

Tegangan listrik via https://wall.alphacoders.com

Terkadang gen Z anggap remeh sengatan listrik sehingga kurang berhati-hati. Jika tegangan listrik di rumah kamu 900 Watt atau lebih maka kamu harus berhati-hati dalam memperlakukannya, karena bisa saja satu sentuhan dapat membuat nyawa melayang.

Listrik hanya merambat melalui konduktor (seperti besi, kabel, wajan, panci, dll). Listrik tidak bisa mengalir melalui isolator (seperti karet, plastik, kayu kering, dll). Ingat, listrik adalah salah satu inovasi dari sains.

5. Tambah wawasan mengenai sains

Chemistry

Chemistry via http://google.com

Sains ada dimana-mana, smartphone dan laptop yang kamu pakai dipenuhi sains. Bagaimana bisa kristal cair dirubah menjadi LCD yang dapat menghasilkan tulisan dan gambar di layar smartphone. Itu bisa dan hanya dapat dijelaskan oleh sains.

Bagaimana kamu bisa merasa lapar, sakit perut dan mencret, itu juga sains. Dimana-mana sains, bahkan untuk berwisata melihat hal menakjubkan tidak perlu keluar rumah. Siapkan Mikroskop maka bisa berwisata melihat dunia kecil nan sugguh indah didalam daun.

Sudah waktunya saintis muda Indonesia berkarya, banyak prestasi telah diraih tetapi tidak terjadi inovasi. Mungkin karena jiwa saintis muda ini layu, sehingga semangat ber-eksperimen juga hilang.

Sains sudah hadir di media sosial, lalu kenapa masih enggan mengetahui lebih dalam apa saja hal menarik dari sains?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE