Hei Para Barisan Sakit Hati, Ini 6 Alasan Kamu Perlu Memaafkan Orang yang Menyakitimu

Maafkan orang yang menyakitimu

Sakit hati, seperti tidak ada obatnya. Kamu melakukan banyak hal untuk mengobati sakit hatimu, tapi tetap saja kamu masih teringat bagaimana kamu mendapatkan rasa sakit tersebut. Apapun yang dilakukan si pemberi sakit hati, akan selalu mengingatkanmu bagaimana dia menyakitimu. Entah itu pasanganmu yang meninggalkanmu saat kamu sedang cinta-cintanya, entah itu sahabatmu yang sudah tidak percaya lagi kepadamu, entah itu juga adalah atasanmu yang tidak pernah sekalipun menghargai perkerjaanmu, entah itu juga adalah keluargamu yang tidak memerdulikanmu.  

Hei, bukan kamu saja yang merasa seperti itu, di luar sana banyak sekali orang-orang tersakiti dalam hidupnya. Tapi kok mereka bisa dengan mudahnya hidup tanpa beban, kok hidupnya damai seolah-olah tak pernah ada yang menyakiti? Nah, kalau kita telusuri, ternyata kuncinya adalah memaafkan.

Memaafkan kesalahan orang lain adalah tindakan yang sangat sulit dilakukan, terlebih ketika seseorang menyakiti kita begitu dalam. Tidak mudah juga untuk kita memaafkan orang yang sudah menyakiti kita, bahkan jika orang tersebut tidak meminta pengampunan sedikitpun dari kita. Inilah yang membuat tindakan memaafkan adalah tindakan yang mulia. Begitu sulitnya memaafkan tapi ketika kamu mampu, kamu adalah orang berjiwa ksatria. 

1. Sakit hati membuat tubuhmu juga menjadi sakit, dengan memaafkan kamu akan lebih sehat secara fisik dan psikis

Pikiranmu yang terus mengingat-ngingat tentang peristiwa menyakitkan itu, membuatmu lupa kalau tubuhmu juga perlu nutrisi. Kamu yang teramat sedih, nafsu makanmu berkurang, dan bahkan lupa makan. Lalu akhirnya kamu tumbang, tubuhmu tak mampu untuk menahan beban hati dan pikiranmu sehingga ia menyerah.

Pun keadaan psikismu. Tidak memiliki semangat dan pikiranmu hanya dipenuhi dengan kesakitan-kesakitan yang kamu rasakan sehingga kamu bisa menjadi stres. Cobalah untuk memaafkan apa yang telah orang lakukan padamu.  Memaafkan akan membuat otot-ototmu menjadi lebih rileks, pikiranmu juga akan lebih tenang dari sebelumnya sehingga kamu terhindar dari stres. Jika kamu sudah stres berlebihan, kedepannya kamu bisa mengalami depresi dan bisa berlanjut pada gangguan kejiwaan. Wah ngeri kan.

2. Kamu punya pekerjaan dan kehidupan lain yang lebih penting dari sekedar hanya menangisi betapa kejamnya mereka yang menyakitimu, memaafkan akan membuatmu lebih bahagia

Menangis dan meratapi kesedihanmu itu wajar, bahkan itu juga perlu untuk mengurangi beban yang kamu rasakan. Tapi menjadi salah kaprah kalau kamu berlebihan melakukannya. Kamu mengurung diri di kamar, kamu bolos kerja atau kuliah hanya untuk menangisi orang yang telah menyaktimu.

Kalau dipikir kembali, mungkin dia tak ingat sama sekali kalau sudah menyakiti kamu, mungkin dia juga sama sekali tidak memikirkan kamu. Nah, untuk apa kamu capek-capek mikirin dia yang telah menyakitimu, maafkanlah. Memaafkan perlahan akan membuatmu lepas dari pikiran tersebut dan memaafkan juga akan membuatmu lupa akan kejadian yang membuatmu terluka.

Melupakan tidak berarti memaafkan, namun memaafkan akan membuat kamu melupakan hal yang menyakitkan sehingga kamu dapat melanjutkan kehidupanmu dengan lega dan lebih bahagia

3. Berbagai cara kamu lakukan untuk mengobati sakit hatimu, memaafkan membuatmu terhindar dari hal-hal yang merugikan dirimu

hangover

hangover via http://pexels.com

Makan dengan porsi yang berlebihan sampai perut begah, berikut makan makanan pedas, karaoke sampai tak kenal waktu, liburan sana-sini, belanja berlebihan dan bahkan ekstrimnya kamu lebih memilih minum-minum untuk mengobati rasa sakitmu.

Mau berbagai cara apapun kamu lakukan untuk mengobati sakit hatimu selama kamu belum memaafkannya, kamu akan terjebak dalam perasaan rumitmu. Kamu cenderung akan melampiaskannya pada hal-hal yang justru akan merugikan dirimu sendiri.

4. Memaafkan akan menghindarkanmu dari membicarakan keburukan orang

Whisper

Whisper via http://google.com

Dendam dan kebencian yang berlebih akan timbul, ketika kamu tidak mau mencoba memaafkan. Saking bencinya, kamu cenderung membicarakan kepada orang lain tentang perbuatan yang telah ia lakukan terhadapmu. Kamu akan terus melampiaskan kekesalan dalam hatimu dengan cara yang juga akan memperburuk diri kamu sendiri. Orang lain akan menilai bahwa kamu lebih buruk dari orang yang kamu bicarakan keburukannya walaupun sebenarnya kamu adalah satu-satunya yang tersakiti.

5. Memaafkan akan membuatmu mengerti bahwa manusia itu tidak sempurna

nobody perfect

nobody perfect via http://pexels.com

Berbagai macam sifat dan perilaku manusia ditunjukan dalam kehidupan bersosial, kadang kala kita tidak mampu untuk menerima apa yang orang lain lakukan kepada kita. Berbagai macam perilaku orang yang menyakiti kita, tidak terlepas dari latar belakang kehidupan orang tersebut.

Kalau kita bisa melihat dengan seksama, pasti selalu ada penyebab kenapa seseorang melakukan hal-hal yang begitu menyakitkan pada orang lain. Manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya kesalahan.

Dengan memaafkan kita akan memahami bahwa manusia tidak ada yang sempurna dan kita dapat memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mampu berubah menjadi lebih baik, sekaligus membuat kita menjadi lebih dewasa.

6. Segala perbuatan yang pernah dilakukan, yakinlah Tuhan akan membalas dengan seadil-adilnya

Ketika kamu berbuat baik, kamu akan mendapatkan balasan yang baik pula. Begitupun dengan perbuatan yang tidak baik. Memaafkan tidak serta merta membuat orang yang bersalah tidak mendapatkan balasannya.

Semua perbuatannya pasti akan Tuhan balas dengan cara-Nya. Tuhan akan membayar perbuatannya dengan adil, dan tidak menutup kemungkinan Tuhan akan menyadarkan orang tersebut untuk menyadari kesalahannya dan menjadikannya pribadi yang lebih baik.

Begitu pula dengan kamu yang sudah mampu memberi pengampunan, kebahagiaan tiada tara akan menuntunmu untuk terus berbuat kebaikan terhadap sesama.

Memaafkan bukan suatu perbuatan yang hina, akan tetapi perbuatan mulia yang menunjukan kamu mampu bersikap dewasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.