Hidup Minimalis, Nilai kita Tidak Ditentukan Dari Berapa Banyak Barang yang Kita Punya

Kesederhanaan adalah hal pemikiran yang rumit.

Hidup minimalis, seperti nya gaya hidup ini menjadi salah satu pilihan alternatif dari kehidupan yang semakin serba berlebih-lebihan. Di beberapa negara di dunia, hidup minimalis sudah menjadi pilihan masyarakat di sana. Di era globalisasi informasi dan digitalisasi sekarang ini, prespektif seseorang saat mudah berubah-ubah bahkan hanya dalam hitungan jam. 

Seperti nya makin banyak nya, masyarakat dunia yang beralih dengan hidupnya minimal tentunya bukan tanpa alasan. Karena kita pun mengerti sejatinya manusia terlahir tanpa membawa apa-apa. Barang bisa  membuat kita senang, tapi tidak lama. Sementara itu, semua benda yang tidak kita perlukan Sebetulnya hanya menghabiskan waktu, energi dan kebebasan. Seperti nya para minimalis mulai menyadari hal ini, apakah kalian juga mulai menyadari nya ? 

Sepanjang sejarah kita pun mengenal sosok terkenal dunia yang seperti Steve Jobs seorang penemu Apple. Jika kalian tahu  Apple temuan Steve jobs tidak terkesan berlebihan, hanya ada satu tombol pada iPhone, sementara komputer Mac tidak akan merepotkan pengguna nya karena menggunakan banyak kabel dan steker. Lalu ada mathma Gandhi pria yang tidak memiliki  benda apapun, lalu meninggalkan tempat tinggal yang nyaris tanpa isi. Ada pula sosok Diogenes dari Sinope, Yunani kuno.  Konon ia hanya meninggalkan kain yang ia kenakan dan sebuah mangkuk kayu. 

Minimalisme sebenarnya sudah di kenal cukup lama sekali. Tapi seiring perkembangan zaman minimalisme sempat pudar, dan baru beberapa tahun belakangan ini hidup minimalis mulai di minati kembali. Ini dia 5 alasan mengapa hidup minimalis menjadi pilihan manusia modern!

1. Peredaran informasi yang berlebihan

Pixabay Facebook information Pexels

Pixabay Facebook information Pexels via https://www.pexels.com

Di era globalisasi seperti sekarang ini, di tambah informasi yang tidak ada batasnya. Dimana kita bisa dengan mudah mengetahui informasi dari belahan dunia lain hanya dengan mengklik layar handphone kita saja. Dan dengan mudah juga kita mengetahui benda-benda yang beredar di daring.

Kita bisa mendengarkan siaran live streaming online TV luar negeri hanya lewat Handphone. Bisa berkenalan dengan orang-orang dari negara lain dengan media sosial dan fiturnya. Teknologi  menjadikan batasan seolah tidak ada lagi.

Hingga terkadang seperti nya kita jadi sulit memilah mana informasi yang fakta dan mana hoax. Karena informasi yang begitu cepat, tanpa filter yang baik, sering nya malah terjadi distorsi pada informasi tersebut.

Menurut data tahun 2014, setiap menit ada 306 jam video di unggah di YouTube, 433.000 di unggah di Twitter,
Dan 50.000 aplikasi di unduh di PlayStore.

2. Perkembangan teknologi dan jasa yang memungkinkan kita hidup tanpa banyak barang sebagaimana dulu

Vlada Karpovich Woman Writing Laptop Pexels

Vlada Karpovich Woman Writing Laptop Pexels via https://www.pexels.com

Perkembangan teknologi dan jasa justru membantu kita untuk hidup minimalis. Karena teknologi seperti ponsel pintar kita sudah menyatukan beberapa macam teknologi di dalamnya. Telepon, kamera, TV, konsol, pemutar musik, permainan, jam, kalender, peta, senter, notes, semua sudah hanya dalam satu teknologi berbentuk kotak persegi panjang yang kita sebut smartphone.

Kita yang hobi fotografi sebelum smartphone dengan kamera resolusi tinggi di ciptakan, lebih suka membawa kamera besar ketika hendak mengabdikan objek yang kita suka. Tapi setelah smartphone dengan kelengkapan kamera dengan resolusi tinggi, seperti nya lebih meminimalisir hobi kita. Cukup membawa smartphone kita saja sudah bagus hasil fotonya, di tambah lagi fitur editing di smartphone yang semakin beragam dan memudahkan kita untuk membuat objek yang kita foto semakin indah dan bagus ketika di posting di media sosial kita.

Selanjutnya kita bisa ambil juga permainan atau game. Dulu kita lebih sering bermain game di PlayStation atau komputer di kamar. Tapi semenjak smartphone sudah menghadirkan mobile games dengan tampilan yang menarik dan resolusi gambar yang bagus, banyak orang-orang yang bermain game pun pindah ke mobile games. Karena lebih minimalisir kamar mereka juga setelah beralih ke mobile games.

Lalu di bidang jasa, kendaraan pribadi tentunya menjadi salah satu yang kita ingin miliki sebagai transportasi untuk berangkat kerja atau hal lainnya. Tapi kita tahu setiap kendaraan yang kita punya, tentu akan memakan tempat di rumah kita. Semakin banyak kendaraan yang kita punya semakin banyak tempat yang Kita butuhkan. Dan mungkin kendaraan yang begitu banyak kita miliki, justru malah semakin kehilangan fungsinya sebagai transportasi. Dengan perkembangan teknologi dan jasa seperti driver ojek online, taksi online jasa pengantaran barang atau paket dengan hanya mengklik tombol di smartphone kita, tentu itu membantu sekali.

Untuk meminimalisir barang-barang yang kurang bermanfaat dan berguna di rumah kita, dengan perkembangan teknologi dan jasa membantu kita sekali. Dulu sebelum ada jasa transportasi online, kita lebih nyaman dengan membeli kendaraan pribadi, tapi sekarang seperti nya Jasa transportasi online sudah menjadi alternatif. Selain tarifnya murah, dan cara untuk pemesanannya juga mudah. Dan cocok untuk kita.

 

3. Kita sudah terbiasa di kelilingi banyak barang

Vlada Karpovich Woman standing Pexels

Vlada Karpovich Woman standing Pexels via https://www.pexels.com

Kebanyakan dari kita mungkin sudah terbiasa hidup di kelilingi banyak barang dalam kehidupan kita. Di tambahkan semakin mudahnya kita mendapatkan barang yang kita inginkan, justru membuat kita menyepelekan fungsi barang yang kita beli sendiri. Dan akhirnya kegunaan barang itu jadi kurang bermanfaat dan hanya menumpuk. 

Seperti ketika seorang wanita yang pertama kali membeli baju yang begitu cantik dan ia inginkan. Ia begitu senang ketika pertama kali membelinya, saat pertama kali mengenakan baju itu ia begitu merasa menjadi lebih istimewa dan cantik. Namun setelah 50 kali mengenakan baju itu, wanita tersebut sudah menganggap barang itu sudah tidak istimewa lagi. Pada akhirnya baju itu kembali tergeletak di lemari pakaiannya dan ia sibuk lagi mencari baju baru yang istimewa. Begitu seterusnya, sampai lemari pakaiannya penuh dengan pakaian yang dia anggap istimewa, menjadi biasa saja. Baju itu tetap sama tak berubah, tapi penilaian kita sendirilah yang membuat pakaian itu menjadi tidak istimewa lagi, ketika melihat sesuatu yang baru.

Itulah mengapa kita senang mengumpulkan barang-barang. Karena kita Manusia selalu memberikan value terhadap barang, padahal kita tahu value terhadap barang itu dinamis, tidak tetap. Perusahaan selalu mengeluarkan design baru, fitur baru yang lebih menarik dari keluaran sebelum nya. Dan akhirnya kita baru akan menyadari ketika rumah kita sesak oleh barang-barang yang begitu banyak dan kita seakan lupa, kenapa begitu banyak barang yang aku beli dulu ya.

4. Dari fungsi kuno hingga modern

Gratisography Apeman Garden Record Pexels

Gratisography Apeman Garden Record Pexels via https://www.pexels.com

Jika kita mau flashback ke Kehidupan manusia zaman dahulu, sebelum semua serba mudah seperti sekarang ini, yang kita sebut era modern. Dulu manusia membuat barang-barang nya dari batu, walau terlihat primitif di mata manusia modern, peralatan yang terbuat dari batu melambangkan inovasi cerdas yang memiliki fungsi yang luar biasa. 
Mungkin manusia zaman dulu membutuhkan waktu seharian penuh untuk membuat barang dari batu. Tapi setelah itu proses mendapatkan dan mengelola makanan, misalnya menjadi lebih singkat dan mudah. Selain itu tidak di butuhkan perawatan untuk alat-alat yang terbuat dari batu, dengan demikian alat itu menjadi kebutuhan.

Tembikar juga di buat murni untuk tujuan fungsional. tanpa kemewahan modern seperti swalayan dan mini market yang banyak bertebaran dan mungkin kit sudah tidak anggap istimewa. Manusia zaman dulu tidak tahu kapan dan apakah makanan sudah tersedia. Tidak ada yang dapat dilakukan jika terjadi bencana alam, mereka bahkan tidak yakin apa yang akan terjadi beberapa saat waktu yang akan datang nanti. Sehingga mereka memutuskan menyimpan sisa makanan , sehingga tembikar menjadi kebutuhan.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, banyak barang yang kita miliki, di gunakan bukan karena fungsi nya. Bahkan banyak dari barang-barang ini memakan banyak pembelian dan perawatan.

Barang-barang ini mulai berbalik menyerang kita, dan tanpa di sadari mulai menguasai kehidupan kita. Mengapa kita mempunyai Begitu banyak barang yang merupakan bukan kebutuhan kita ? Apa tujuannya ? 

Saya rasa jawaban nya cukup jelas, kita selalu ingin menunjukkan dan memperlihatkan seberapa diri berharga diri kita kepada orang lain. Lewat benda kita ingin menyampaikan kepada Masyarakat bahwa kita punya nilai.

5. Cara kita yang terlalu gegabah, untuk memahami nilai diri kita

Pixabay Indiaa Matma Gandhi Pexels

Pixabay Indiaa Matma Gandhi Pexels via https://www.pexels.com

Manusia adalah mahluk sosial, tidak seperti mamalia besar lain yang di berikan taring yang besar, cakar yang tajam dan sebagainya. Manusia akan menjadi lebih kuat ketika berkelompok atau mempunyai komunitas.  Dan tentu ketika kita di dalam komunitas kita ingin menunjukkan Nilai kita sebagai individu. 

Maka dari itu, Di zaman modern ini like, comment and share begitu kita senangi. Semakin banyak bertambahnya follower membuat kita akan merasa nilai kita sebagai manusia mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.  

Atau bagaimana saat kita mencintai seseorang dan ia pun menerima perasaan kita, itu sungguh membuat kita sangat bahagia. Membuat kita begitu berharga karena seseorang yang kita cinta menerima dan mengakui perasaan kita terhadap dirinya. Dan kita kesel bukan main, ketika pasangan kita mendua dengan orang lain.

Atau ketika kita menjadi orang kaya, kita mempekerjakan orang sebagai supir. Lalu kita meminta nya membukakan pintu mobil kita, dan kita melangkah berwibawa dengan kaca mata hitam dan perhiasan yang menyilaukan mata. Seolah mengintimidasi orang lain sementara para pengiring mengikut langkah kaki kita. 

Ya begitulah manusia, sebagai mahluk sosial tentunya keinginan paling fundamental dari diri kita adalah ingin di akui dan di hargai. Kita tidak bisa melakukan apa-apa tanpa sedikit narsisme. Jadi menganggap diri penting bukanlah hal yang negatif, malah sebetulnya penting.

Permasalahannya adalah cara kita menunjukkan nilai diri kita kepada orang lain.

Hidup minimalis bisa menjadi pilihan kita sebagai alternatif yang tentunya banyak manfaat nya bagi kita dan merubah prespektif kita ke arah yang lebih positif. Karena sebenarnya kita tidak begitu membutuhkan banyak barang-barang, yang kita butuhkan dari sebuah barang adalah tujuan fungsional nya barang tersebut, selebihnya kita tidak terlalu kita perlukan. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cuma ingin menulis, semoga bermanfaat dan terhibur.