Aku bertahan pada sebuah harapan. Karena semua dimulai dari harapan kecil saat memandangmu untuk pertama kalinya. Dalam hati berkata semoga Tuhan mempertemukan kembali. Saat harapan membuat kesempatan lebih besar, sehingga saat berjalannya waktu aku tak lagi memandangmu dari jendela kamar. Tapi aku bisa mengenggam tanganmu, bahkan aku ada dalam pelukan hangatmu. Tapi kini semua tak lagi sama.
Rasanya sangat menyakitkan karena hingga saat ini kau masih aku harapkan. Bukan menolak rencana Tuhan, hanya saja ini terlalu tidak adil buat dibayangkan untuk terjadi. Selalu sebelum aku menutup mata, aku berharap namamu tak lagi aku kenang dikala mataku terbuka esok hari. Tapi dengan hasil yang sama, lagi-lagi kau orang pertama yang aku pikirkan saat aku bangun dan menatap ponselku. Sapaan lembutmu yang menciptakan senyum di pagi hariku masih tak bisa hilang dalam ingatan.
<>2. Menghilang bukan cara terbaik agar aku melupakanmu>Tiba-tiba semua menghilang. Dengan jarak aku mencoba melakukan segalanya, mencari dan tetap mencari. Dalam harapan aku dapat menemukan jawaban. Lagi-lagi aku menyalahkan jarak, lagi-lagi aku berteriak pada jarak. Kamu kemana? Sedang apa? Aku disini merindukanmu yang berada jauh dari pandanganku, aku kehilanganmu. Kamu Dimana?
Kamu meminta aku berhenti berharap, dan setelah itu kamu menghilang entah kemana. Bagaimana bisa kamu yang dulu memberi harapan, mencintai seolah tak ingin aku pergi dan memeluk seolah tak pernah ingin melepaskan bisa melakukan hal sesakit ini?
Masih teringat jelas saat kau mengengam tangan ini dengan kuat ketika aku harus pulang melanjutkan studiku di luar kota. Lalu sekarang tanpa alasan jelas kau menghilang dan menolak untuk kembali. Inikah sifat dewasa dari seorang lelaki?
<>3. Masih saja kamu dan lagi lagi itu kamu...>Selalu aku menolak untuk berharap. Tapi entah mengapa aku berpikir Tuhan selalu memberi kekuatan untuk bertahan pada rasa sakit yang selalu aku terima. Entahlah ini sebuah cinta atau obsesi kepada sosok ciptaan-Mu. Berkali-kali aku mencoba, berkali-kali aku gagal.
Masih saja namamu yang tersimpan rapi di hati ini. Entah sampai kapan nama itu akan tersimpan. Tapi aku harap saat Tuhan kirimkan seseorang untuk menjadi jodohku, aku harap itu kamu. Aku harap kita dipertemukan kembali pada waktu yang lebih baik dan lebih dewasa untuk memulai lagi.
<>4. Sakit itu sama setiap kali aku berusaha melupakan>
Untuk apa berharap kamu kembali sedangkan kamu tak pernah berjuang untuk aku kembali. Aku mencoba berhenti berjuang agar kamu kembali karena lagi-lagi rasa yang aku terima tetap sama, rasa sakit yang sama.
Tapi jika aku hanya berdiam, rasa itu lebih menyakitkan untuk aku. Lalu bagaimana agar rasa ini tak lagi menjadi rasa sakit? Apa kamu punya solusi?
Berpikir lagi jika kamu kembali, apakah rasa itu sama seperti sebelumnya? Apakah bahagia itu sama seperti kita memulainya? Tapi kenapa hati engan untuk menghapus namamu?
<>5. Maafkan aku jika aku bertanya hal yang sama lagi>Kenapa kita berpisah? Kenapa kita tak bisa bersama lagi? Apa yang membuat ini terjadi?
Lagi-lagi itu yang selalu aku pertanyakan. Entahlah hingga saat ini tak ada alasan yang masuk akal kenapa kita bisa berpisah. Tak ada satu orang pun yang bisa menjelaskan kenapa ini terjadi. Hanya kamu yang tau. Tapi kenapa kamu masih berdiam tanpa komentar apapun? Lalu siapa yang bisa memberi penjelasan jika kau diam?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
:’) :’) :’)
Artikel ini sama dengan yg aq alami
ijin repost
Sama dg yg q alami ,sampe saat ne q blm juga mengerti knp q dan dy berpisah