Hukuman Kejam dari Cinta Ibu Untukmu

Kata orang , “Cinta ibu tak terhingga sepanjang masa”. Tapi pernah nggak, pada suatu waktu sobat hipwee merasakan kalau ibu nggak cinta lagi sama kita? Sudah nggak peduli lagi sama kita? Kebanyakan dari kalangan kita akan menjawab “waktu masih kecil”. Dimana waktu itu, yang kita tahu hanyalah bermain sampai tak ingat waktu, kalau ibumu tengah menunggumu di rumah dengan sejuta kekhawatiran yang mengumpul di hatinya atau mencarimu ke tetangga-tetangga dengan berbekal mulut yang sabar bertanya dan napas yang kerap menghela.

Atau mungkin ibumu dengan mata melototnya dan tangan yang siap menjewermu kapan saja tak lupa menyiapkan hukuman yang terbilang kejam untuk bocah polos. Kamu yang masih kecil seperti itu, belum tahu rasanya beban hidup orang dewasa, hanya bisa menangis tersedu-sedu dan dalam batin merutuk pada ibu “ibu nggak sayang lagi sama aku!” , sembari pasrah menikmati hukuman dari ibu.

Beberapa hukuman di bawah ini mungkin mengingatkan betapa sulit dan keras hidup ibu untuk mengungkapan cintanya untuk kita.

1. Siraman Air Dingin Bertubi-Tubi

dimandiin ibu brrr....

dimandiin ibu brrr…. via https://id.pinterest.com

Advertisement

Dimandiin sama ibu itu seru, kita tinggal nunggu ibu bersihin badan kita sambil mainan air atau gelembung sabun. Apalagi sabunnya dipake sekalian buat keramas hehe.

Tapi kalo ibu mandiinnya pake air dingin yang langsung diguyur lewat atas kepala, sambil marah-marah sama kamu, gosok badan kamu kasar banget karena lumpurnya nggak ilang-ilang dari tubuhmu. Masih mau di mandiin lagi sama ibu? Kita yang masih bocah, megap-megap napasnya kena guyuran air sambil nangis sesenggukan campur jadi satu.

2. Cubitan Biru di Lengan Atau Jeweran Merah di Telinga

bekasnya nyata di kulit

bekasnya nyata di kulit via https://id.pinterest.com

Dicubit biasa saja sudah sakit, apalagi dicubit sampai biru. Aduh bekasnya sampai berhari-hari! Kalau lihat bekas cubitan jadi takut buat nakal lagi ,kan? Atau jeweran telinga dari ibu diselingi ‘nasehat’nya yang keras membuat telinga yang sudah panas jadi tambah panas dan merah.

Advertisement

3. Mendiamkanmu Selama Seminggu

Walau diam ibu tetap perhatian

Walau diam ibu tetap perhatian via https://id.pinterest.com

Antara ibu dan anak sama-sama keras kepala dan sulit untuk mengalah. Anak-anak yang susah untuk dinasehati dan tidak mau mengakui kesalahan, harus bersedia menghadapi kecanggungan ketika berhadapan dengan ibu. Tidak ada sapaan, pertanyaan hangat, guyonan, atau cerewetnya ibu.

Tidak ada pembicaraan ketika sarapan dimeja makan, pamit berangkat sekolah, meminta izin main, dan yang paling menyiksa adalah jatah uang saku ikut terhenti. Akhirnya kita merasa menyesal dan meminta maaf terlebih dahulu pada ibu. Dan perang dingin berakhir. Yeay!

Advertisement

4. Memadukan antara Jambakan dan Hair do

Ikatan rambut ibu memang (terlalu) kuat

Ikatan rambut ibu memang (terlalu) kuat via https://id.pinterest.com

Pagi pagi ketika akan berangkat sekolah sudah buat masalah, nggak mau makan sayurlah, nggak mau mandi pakai air dingin (gara-gara gas habis) atau ketika diajak pergi kondangan tapi kamu malah main entah kemana. Ibu pasti marah, marahnya diluapkan ketika ibu menata rambut kita, bisa dalam bentuk : menyisir rambut penuh tekanan; buat kepangan, rambutnya ditarik kuat-kuat (dijambak) atau memainkan jepitan rambut sampai menyasar kulit kepala. Perih, pedes, cantik gimana gitu

5. Pukulan Telak di pantat

Tangan ibu itu halus, tapi kadang bisa panas.

Tangan ibu itu halus, tapi kadang bisa panas. via https://id.pinterest.com

Tangan ibu memang serba bisa, tangan halus itu sering dipakai untuk memasak, mencuci, menyapu, menggandengmu dan bahkan menghadiahi kita pukulan di pantat. Entah kenapa pantat jadi tempat favorit pukulan ibu, ketika kita sedang tidak mau diatur. Pedih dan panas. tapi sepertinya telapak tangan ibu juga tak kalah pedihya dengan sakit yang kita rasakan

Hukuman yang kita rasakan adalah wujud cinta ibu untuk kita, sakit memang, tapi jangan dirasakan sampai dendam ya sobat? Sebenarnya hukuman tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh seorang ibu sekalipun. Dan kita yang kelak menjadi orang tua dari anak-anak kita, pandai-pandailah mengekspresikan cintanya untuk sang buah hati.

Dari pengalaman penulis sendiri, saat itu ibu sedang lelah dan tertekan dengan segala permasalahan yang ditangani. Hingga penulis melakukan kesalahan yang tidak berkenan di hati ibu. Ibu yang awalnya menahan sabar akhirnya habislah keteguhannya untuk kuat, kemudian menghukum. Namun setelah di hukum, ibu akan langsung memberikan perhatian lebih,seperti membuatkan makanan, dipeluk,atau menemani tidur.

So, kuatkanlah hati dan jiwa kalian untuk dunia, layaknya ibu mendidikmu dengan segala ketangguhannya. Thank you so much mamak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE