Indonesia Bangga! Cowok Ganteng Ini Berhasil Masuk ke Sekolah Public Policy Terbaik Di Asia!

Buat kalian yang tinggal di Jakarta dan suka ngikutin riuhnya politik Ibukota, mungkin udah nggak asing dengan nama Rian Ernest Tanudjaja atau Rian Ernest. Tapi, kali ini kita bukan ngobrolin soal politik! Kita bakal kenalan lebih dekat sama Rian Ernest, yang tahun ini baru saja melenggang ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan masternya di Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKY School), National University of Singapore (NUS), kampus nomor 12 terbaik di dunia dan no 1 terbaik di Asia.

Yuk, simak fakta-fakta soal Rian Ernest!

1. Lulusan Fakultas Hukum UI

Rian saat menjadi Korps Pengajar Muda

Rian saat menjadi Korps Pengajar Muda via https://cdn.brilio.net

Advertisement

Cowok blasteran Jerman-Tionghoa ini menempuh studi Ilmu Hukum selama 4 tahun di FHUI dari tahun 2005-2009. Saat kuliah, Rian tinggal di indekos. Biaya studi dan indekos Rian ditanggung oleh beberapa om dan tante Rian. Sisanya, Rian secara mandiri mencari uang. Bahkan untuk berhemat, Rian menyusuri seluruh daerah kosan Pondok Cina Depok sampai akhirnya menemukan kamar kos termurah bertarif 300 ribu perbulan.

2. Nggak mau nyusahin orang tua, akhirnya Rian bekerja sejak SMA

Rian dengan (Almh.) Ibunya

Rian dengan (Almh.) Ibunya via https://www.instagram.com

Rian dibesarkan oleh seorang single mother sejak umurnya menginjak 3 tahun. Ia pulang ke Indonesia sejak ibu dan ayahnya berpisah. Semasa SMA, Rian sadar bahwa kondisi ekonomi ibunya semakin tidak menentu. Rian yang dari kecil sering ditawarkan pekerjaan sebagai model, lalu akhirnya memutuskan untuk mencoba mencari uang tambahan dari menjadi model majalah dan catwalk.


“Dari jadi model ini saya bisa ngumpulin uang untuk kebutuhan sehari-hari. Saya jadi model dari SMA sampai lulus kuliah,” kenangnya.


Advertisement

3. Punya jiwa "melayani" sejak kecil: ingin jadi pastor sampai politisi

Saat di Mahkamah Konstitusi, mendampingi Ahok

Saat di Mahkamah Konstitusi, mendampingi Ahok via https://www.instagram.com

Rian pernah berkeinginan menjadi Pastor. Lulus dari SMP, Rian sempat berpikir untuk bersekolah di seminari Jakarta Selatan. Rian yang sempat mengambil formulir penerimaan siswa seminari, kemudian membatalkan niat itu setelah mempertimbangkan keterbatasan kemampuan Rian untuk hidup selibat.


“Saya kayaknya emang dari dulu passionate banget kalo melayani dan berbuat sesuatu bagi orang lain. Lulus SMA saya bahkan udah daftar ke Akademi Militer untuk memberikan kontribusi bagi negara. Apalagi saya dulu suka banget sama pelajaran Tata Negara. Sayang saya ditolak karena dulu jurusan IPS.”


Advertisement

4. Keluar dari korporasi bergaji dolar, demi merasakan sukacita berbagai dengan anak-anak petani di Rote

Rian bersama murid-muridnya di Rote, NTT.

Rian bersama murid-muridnya di Rote, NTT. via http://cerita.picmix.it

Selepas lulus, pria kelahiran Berlin, Jerman ini sempat bekerja di Melli Darsa & Co sebagai Junior Associates selama 1,5 tahun. Pada tahun 2012, Rian bergabung dalam Korps Pengajar Muda di Indonesia Mengajar. Lewat gerakan berbasis pendidikan itu, Rian sempat berbagi ilmu untuk anak-anak di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur selama 1 tahun.


“Waktu di Rote, enam bulan pertama saya makan siang cuma sama biskuit dan saya harus mengajar calistung dari pagi sampai dengan jam 5 sore. Tapi, saya merasakan kebahagiaan yang besar banget. Di titik ini, keinginan untuk mengabdi di sektor publik muncul lagi. Karena saya sadar, sehebat-hebatnya orang, lebih hebat orang yang memberikan manfaat bagi orang lain.”


Setelah itu, ia kembali berkarir menjadi lawyer di Baker & McKenzie firma hukum internasional terbesar kedua dunia asal Amerika Serikat. Pada masa ini, Rian mulai masuk ke dunia politik dan dipercaya masuk ke tim transisi Jokowi-JK, Deputi Kesejahteraan Rakyat. Di sana, ia kemudian berkenalan dengan Basuki Tjahja Purnama dan memutuskan untuk ikut berkontribusi di Balaikota DKI Jakarta sebagai staf ahli gubernur di bidang hukum pemerintahan.

Gaji yang Rian terima saat menjadi staf ahli nggak sebenar saat ia berkarir di firma hukum. Tapi ini nggak membuat nyali Rian ciut, justru menurutnya, kalau kita punya niat baik ya hajar aja!


"Saya dulu biasa nerima gaji dalam dolar pas kerja di firma. Abis lulus dari UI pun saya mau jadi jaksa tapi nggak jadi karena gajinya kecil banget! Tapi gue melihat ada pemimpin bersih dan jadi harapan rakyat, ya akhirnya gue ikhlas dan semangat lagi buat melayani. Meskipun kerja di Balaikota DKI gajinya nggak seberapa, ya.”


5. Serius ingin memberantas korupsi dan memberbaiki pemerintahan

Rian (Paling kanan) bersama teman-teman kuliahnya di LKY School yang berasal dari berbagai latar belakang budaya

Rian (Paling kanan) bersama teman-teman kuliahnya di LKY School yang berasal dari berbagai latar belakang budaya via https://www.instagram.com

Setelah sekitar 2 tahun berkecimpung di dunia pemerintahan, Rian yang hobi travelling ini akhirnya ingin mendalami ilmu kebijakan publik dengan melanjutkan studinya. Rian mendapatkan pengalaman berharga yang menyadarkan Rian bahwa menjadi seorang pejabat adalah bukan pekerjaan remeh.

Rian melihat sendiri bahwa Jakarta, Ibukota Indonesia, masih kekurangan pejabat publik yang berhati melayani dan berintegritas. Masih banyak pejabat publik dan kader partai politik yang bermental raja dan tidak sungkan korupsi.

Membersihkan korupsi tidak dapat dilakukan dengan sapu yang kotor. Maka sapu kotor perlu diganti dengan sapu yang bersih. Cara memulainya adalah menggaji dan menilai kinerja penegak hukum secara profesional dan transparan. Bila hukum kita tegas dan tidak memihak, Rian yakin bahwa negara akan berjalan dengan lurus sesuai peraturan. Pada akhirnya masyarakat luas akan diuntungkan, apapun latar belakang dan status sosial masyarakatnya.

Dan untuk itu, Rian tidak setengah-setengah. Rian mendaftarkan diri sejak akhir 2016 untuk sekolah pasca sarjana di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura, mengambil gelar Master in Public Administration. Atas rahmat-Nya, Rian mendapatkan beasiswa penuh Lee Kuan Yew Fellowship.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE