Ini Dia 7 Hal Positif yang Bisa Kamu Lakukan Sembari Menunggu Wisuda

Kata “lulus” menjadi irama yang paling dinanti-nanti untuk berdengung di telinga siapapun, terutama bagi kamu yang masih menyandang status mahasiswa. Kelulusan yang terpenting bagi seorang pelajar memang terletak di wisuda seorang mahasiswa, bukan SMP apalagi SD. Yah, meskipun masih banyak pelajar yang merasa cukup dengan lulus dari SMA/SMK saja. Jika banyak yang bilang bahwa SMA adalah masa-masa paling indah dan banyak kenangan, maka tidak kalah banyak pula yang mengatakan bahwa kuliah adalah masa-masa penuh perjuangan. Sehingga tidak jarang para mahasiswa selepas rasa lelahnya dengan langsung berlibur setelah ujian dan sidang akhir. Menghabiskan waktu berjalan-jalan dan santai-santai boleh lah, tapi jangan sia-siakan waktu vacuum itu untuk bersenang-senang saja yaa… Hal-hal di bawah ini bisa kamu tiru untuk menjadikan liburan dalam rangka menjelang hari H wisuda tersebut lebih bermanfaat.

1. Mengurusi pekerjaan rumah

Bersih-bersih bareng yuk via http://www.distrohome.com

Kalau sudah bosan di kampus, rumah menjadi tempat paling nyaman kamu untuk berleha-leha. Biasanya kamu ketiduran saat kuliah, sekarang kamu bisa tidur-tiduran di kasur rumah. Eiitss… Ingat kamu sudah berusia berapa! Malu dong umur sudah kepala dua, tapi hobi masih sama kayak 10 tahun yang lalu, tidur-tiduran mulu kalo nggak ya main mulu.

Buat para perempuan, mulailah rajin mengurus rumah dari sekarang. Pergi ke pasar, memasak makanan, menyapu dengan rutin, menyiram tanaman, mencuci baju sendiri, dan masih banyak lagi. Kegiatan-kegiatan ini bisa jadi ladangmu untuk berlatih menjadi seorang yang istri-able. Tidak menutup kemungkinan kan jika sudah mendapat pekerjaan, tidak lama kemudian jodoh menjemput kamu. Jadi, kamu tidak akan kaget untuk mengatur waktu antara pekerjaan kantor dengan mengurus rumah tangga.

Buat para laki-laki juga bantulah ayah atau saudaramu untuk mengurus bagian rumah yang sulit dilakukan oleh para perempuan. Kamu bisa juga membantu mengganti atap rumah yang bocor, mengangkat barang-barang lama dan membersihkannya agar tidak menjadi sarang debu di rumah. Inilah waktunya kamu untuk belajar menjadi seorang yang suami-able.

2. Bertemu teman lama (Reuni)

Ngobrol-ngobrol seru nih via http://listen-hard.com

Reuni yang dimaksud di sini bukan hanya sekedar cipika cipika dan haha hihi dengan teman-temanmu. Sambil berbincang dan berbagi cerita, kamu bisa perlahan-lahan mencuri informasi tentang kegiatan temanmu yang bermanfaat atau sekiranya membuatmu merasa berminat. Siapa tau beberapa dari temanmu ada yang sudah memiliki usaha sendiri, kamu bisa belajar bagaimana caranya menjadi entrepreneur pemula. Siapa tau juga ada temanmu yang masih aktif di suatu komunitas yang kegiatannya ternyata cocok dengan hobimu, tidak ada ruginya jika kamu join. Mungkin juga ada temanmu yang dahulu suka bernyanyi, sekarang berusaha menjadi musisi bersama band nya dia, jalin saja hubungan yang lebih rekat dengannya. Selain menghibur, bisa saja kamu menjadi inspirasi bagi dia saat menulis sebuah lagu. Dan masih banyak tipe-tipe teman yang dapat membawamu menjadi pribadi yang lebih fresh. Tidak hanya kamu yang untung mendapat informasi, teman-temanmu juga senang karena kamu mampu memberi kebaikan bagi mereka.

3. Berkunjung ke job fair

Ramainya pengunjung Job Fair via http://industri.bisnis.com

Bosan di rumah dan bosan juga ke kampus? Ini saatnya kamu untuk jalan-jalan sambil menambah wawasan di acara-acara Job Fair. Sebagian gratis namun banyak pula yang berbayar tiket masuknya. Jangan beralasan “pengen irit duit, mending cari rekrutmen online aja”, atau “rekrutmen online aja masih banyak, ngapain capek-capek ke Job Fair”, atau “SKL aja belum dapet, jelas gak keterima lah ngelamar di sana”. Itu adalah alasan-alasan yang logis dan rasionalis. Akan tetapi, jika terus-terusan terjebak dengan mental penuh beralasan seperti itu, kamu sendiri yang akan rugi. Semalas-malasnya kamu, setidaknya sekali dalam hidupmu kamu harus pernah pergi ke Job Fair. Mengapa? Di sana kamu akan merasakan euphoria tertentu saat melamar kerja karena kamu melihat secara langsung orang-orang yang menjadi pesaingmu. Akan timbul semangat tersendiri bagi kamu untuk terus memperbaiki kualitas diri karena ternyata ada ribuan kamu yang menginginkan posisi yang kamu inginkan. Selain itu, kamu jadi bisa menyadari bahwa ternyata mencari kerja itu tidaklah mudah. Sepulang dari berkelanamu di Job Fair itu, kamu sudah tahu banyak senjata-senjata apa saja yang diperlukan sebelum kamu benar-benar berada di medan perang.

4. Menjadi pekerja part time

Ngerjakan proyek di rumah nih via http://creativebloq.com

Kalau kamu termasuk orang yang paling tidak bisa jika tidak memegang uang sendiri, tandanya kamu memiliki kepribadian yang mandiri. Kamu malu untuk meminta uang lagi kepada orang tua. Tiada halangan bagimu untuk mencari kerja demi menjaga gengsi terhadap orang tua. Siapa bilang kerja hanya dilakukan di kantor? Siapa bilang kerja hanya untuk yang sudah memiliki ijasah saja? Sekarang banyak lowongan kerja yang gajinya lumayan untuk digunakan lebih dari sekedar jajan, misalnya tentor les privat/LBB, freelancer sebagai penulis atau desain grafis di sebuah start up orang, fotografer di suatu butik, translator komik dan artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya, dan masih banyak lagi.

5. Mengubah hobi menjadi ladang berwirausaha

Hobi kita berbeda-beda via http://hunocsi.deviantart.com

Segala kegiatan yang dilakukan dari hati itu membawa kesenangan, kepuasan, dan ketenangan sejati. Satu-satunya kegiatan yang pasti dilakukan karena panggilan hati adalah hobi. Kalau kamu tidak percaya, coba saja lihat orang sekitarmu yang sedang melakukan hobinya. Perhatikan dia, pernahkah dia mengeluh saat melakukannya? Tentu saja tidak. Bagi dia yang suka melukis, menghabiskan uangnya untuk membeli alat-alat gambar seperti bolpen, spidol, kuas, cat air dengan macam-macam gradasi warna, kanvas berbahan macam-macam, bukanlah hal yang patut disesalkan. Namun bagimu, lebih baik menghabiskan uang di toko buku untuk membeli novel atau majalah. Itu karena dia hobi melukis, sedangkan kamu tidak. Hobi-hobi seperti ini bisa dikembangkan menjadi modal membuat usaha sendiri. Terbiasa melukis dengan bagus, maka jangan ragu untuk membuka jasa penggambaran sketsa orang, hewan, bangunan, atau mungkin melukis apapun yang kamu bisa sekalipun itu abstrak. Ini menjadi peluang untukmu dalam membangun sebuah brand karena ucapan dari mulut ke mulut orang-orang bahwa kamu memiliki talenta unik. Terlebih lagi, sekarang banyak sosial media sebagai tempatmu memamerkan karya. Sedangkan untukmu yang hobi membaca, apakah ada peluang untuk berkembang menjadi sebuah usaha? Tentu saja ada. Banyak membaca membuatmu terbiasa menelan kosakata-kosakata bahasa sehingga tidak diragukan lagi bahwa kamu memiliki kemampuan linguistik yang bagus. Oleh sebab itu, apa yang sudah ada di pikiranmu, tuangkan kembali dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Kenali bakatmu, apakah kamu lebih nyaman menyampaikan sesuatu ke dalam bentuk tulisan ataukah kamu lebih nyaman berbicara langsung, ataukah keduanya? Jika kamu tipe pertama, kamu bisa menjadi penulis, tulislah buku atau novelmu sendiri. Jika kamu tipe kedua, kamu bisa menjadi seorang tentor atau guru les di tempatmu sendiri, tidak perlu ikut ke LBB. Jika kamu tipe ketiga, kamu cocok dengan profesi yang sekarang sedang ramai-ramainya diminati orang lain, yaitu menjadi Stand Up comedian. Profesi ini sangat menggantungkan kemampuan dirimu sendiri, lho. Kamu bisa menggelar acara stand up dimana pun, asal ada penontonnya ya. Dan profesi ini mampu membuka pintu profesi-profesi keren lainnya yang bisa kamu dapatkan sebagai sambilan.

6. Meningkatkan skill yang sifatnya teknikal

Kreatifnya! Membuat mangkuk dari kancing via https://www.twitter.com

Laki-laki biasanya dominan dalam melakukan pekerjaan secara teknikal. Ini diidentikkan dengan suka memperbaiki peralatan yang rusak, suka membongkar-bongkar perangkat, suka mengotak-atik mesin motor, dan sejenisnya. Padahal, skill yang bersifat teknis ada juga yang tidak hanya bisa dilakukan laki-laki tapi juga perempuan. Contohnya, membuat desain. Mendengar desain, kamu mungkin tiba-tiba membayangkan ada seseorang yang berdiri di depan laptop, mengotak-atik Adobe Illustrator, Corel Draw, Photoshop. Hei…! Desain tidak sebatas itu saja, lho! Membuat lemari atau rak buku sendiri juga termasuk keahlian mendesain. Tidak hanya mengembangkan kreativitas, kamu juga membantu lingkungan dengan memanfaatkan barang-barang bekas pakai untuk menjadi barang-barang yang lucu dan bisa digunakan setiap hari. Tidak punya barang bekas yang bagus? Kekurangan bahan? Kehabisan ide? Tenang saja. Tonton video-video di Youtube tentang cara-cara membuat desain barang yang unik-unik dan bagus manfaatnya. Misalnya saja cara membuat ikat pinggang dari tali sepatu, membuat mangkuk dari kancing baju, membuat penutup lampu dari kertas, dan lain-lain.

7. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing

Berbicara dengan turis via http://rediff.com

Kamu lahir di Indonesia, maka wajar jika kamu ahli berbahasa Indonesia. Berbicaramu sudah sangat fasih, perbendaharaan katamu sudah di luar kepala untuk dihafal, penulisanmu tidak diragukan lagi tatanannya. Tetapi sayangnya, ada jutaan kamu yang seperti ini di luar sana. Jika kamu masih ingin menjadi seseorang yang berbeda dengan lainnya agar tidak tersingkir dari persaingan kerja, maka tingkatkan kemampuan berbahasa asingmu yaa…

Ada berbagai cara asik untuk menambah kosakata bahasa asing, apapun bahasanya entah itu Inggris, Prancis, Jerman, Korea, Jepang, Cina, Arab. Sering-sering lah menonton film yang berbahasa asing. Kalau kamu lebih enjoy dengan mendengarkan daripada menonton, dengarkan saja lagu-lagu luar negeri. Sesekali setiap hari cobalah untuk berani berbicara dengan orang lain menggunakan bahasa asing. Jika malu, mulailah dengan speaking di depan cermin. Setiap hari ucapkan kembali kosakata-kosakata yang baru saja kamu pelajari. Kegiatan-kegiatan ini lebih asik daripada kamu sekedar membolak-balik kertas kamus, lalu bosan dan akhirnya tidak konsisten.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka musik. Newbie writer. Berpetualang setiap hari.