Menjadi Orang Baik Itu Perlu, tapi Jangan Sampai Dirimu Tersiksa Melulu

jadi orang baik tanpa tersiksa

Siapa yang tak ingin menjadi baik? Dari sekian banyak hal buruk dalam keseharian, sedikit kebaikan bisa jadi penawar baik dalam kehidupan. Tetapi, ada beberapa orang yang justru bersikap terlalu baik, yang kemudian membuat hidupnya kerap sengsara. Mulai dari rasa tak enakan yang begitu besar, terlalu memikirkan perasaan orang, hingga merasa ingin selalu terlihat baik di hadapan orang. 

Tidak selalu menjadi baik hati itu menyenangkan bagi diri sendiri, kamu yang terlalu baik hati, tidak sadar sering juga menyakiti dirimu sendiri.

Percayalah, menjadi orang baik memang terlihat menyenangkan, namun kita pun perlu tahu kapan harus berhenti untuk bersikap baik jika ternyata kebaikan itu merugikan diri kita sendiri. Sebab jika tak bijak, sikap seperti ini bisa berdampak buruk pada kehidupan. Menjadi beban pikiran hingga merusak kesehatan.

Orang lain mungkin bahagia atas apa yang kita perbuat dihadapan mereka, tapi jika ternyata kita sendiri tak suka, untuk apa? Di bawah ini adalah tanda kalau kamu orang yang terlalu baik hati sampai gak sadar kamu sudah menyiksa dirimu sendiri.

1. Tidak mengekspresikan apa yang benar-benar kamu rasakan

Kurang berekspresi

Kurang berekspresi via http://pixabay.com

Tanda pertama adalah kamu tidak bisa mengekspresikan apa yang sebenarnya kamu rasakan demi menjaga perasaan orang lain. Ingat ini, kamu tidak akan pernah bisa bahagia, saat kamu memotong kebahagiaanmu sendiri. Selalu ada yang harus dikorbankan, jika kamu selalu menutupi apa yang kamu rasakan, beberapa orang bisa jadi mengambil keuntungan dari hal tersebut.

2. Membuat semua orang bahagia

Membahagiakan Photo By Zachary Nelson

Membahagiakan Photo By Zachary Nelson via http://unsplash.com

Kamu tidak akan pernah bisa membahagiakan semua orang. Saat kamu mencoba membahagiakan yang satu, maka yang satu lagi bisa jadi tidak terima dan minta dibahagiakan juga. Kamu akan lelah dan berakhir sendiri dengan menderita kalau kamu terus saja mencoba membahagiakan orang lain. Jangan lagi. Dirimu juga butuh dibahagiakan. 

3. Tanpa sadar mencoba untuk menjadi sempurna

Jadi sempurna

Jadi sempurna via http://shutterstock.com

Tidak ada yang sempurna. Bahkan sekalipun kamu terlahir menjadi seseorang yang baik hati, kamu pasti tetap saja memiliki kekurangan. Berusaha menjadi sempurna hanya akan membuat dirimu sendiri tersiksa. Jalani saja hidupmu apa adanya. Dibanding mengejar kesempurnaan yang tidak akan pernah bisa kamu capai.

4. Tak bisa menolak dan berkata ‘tidak’ hanya akan membuat kita lelah

Coba pikirkan lagi

Coba pikirkan lagi via http://kumparan.com

Memang sih selalu ada alasan mengapa kamu memenuhi permintaan orang, tapi coba pikirkan lagi, pilihanmu untuk tetap menjadi baik di hadapan orang akan menjadi sebuah siksaan yang menyusahkan diri sendiri. Hanya demi dianggap teman, kamu melakukan segala hal yang nyatanya membuat dirimu susah saja.

Jika kamu merasa kamu sering berbohong hanya untuk menyenangkan orang lain, itu artinya kamu termasuk orang yang terlalu baik hati sampai gak sadar sudah menyiksa dirimu sendiri. Katakan sesuai yang hatimu inginkan. Jika kamu ingin mengatakan tidak, maka jangan sungkan dan memikirkan pendapat orang lain. Mementingkan pendapat orang lain hanya akan membuat kamu mati kelelahan.

5. Dan merusak hubungan yang kita miliki dengan diri sendiri

Bukan untuk dirimu Photo By Kelsey Chance

Bukan untuk dirimu Photo By Kelsey Chance via http://unsplash.com

Berperilaku terlalu baik terkadang membuat kita tak lagi menghargai diri sendiri. Karena isi pikiran kita sudah dipenuhi dengan keinginan untuk mendahulukan segala kepentingan orang lain. Kamu mungkin tak sadar, tapi segala sikap dan perilaku untuk terlihat baik dihadapan orang itu. Nyatanya membuat kita membodohi diri sendiri, dengan mengabaikan hal-hal yang seharusnya kita lakukan

Jika kamu membutuhkan sesuatu, maka cukupi dirimu sendiri. Jangan membiarkan dirimu sendiri menderita sementara orang lain kelaparan. Kamu harus tahu bedanya baik hati dengan bodoh. Sekali lagi, kebaikan hati tidak harus menyiksa diri sendiri.

6. Selalu mengalah

Selalu mengalah Photo By Omar Lopez

Selalu mengalah Photo By Omar Lopez via http://unsplash.com

Tanda selanjutnya adalah kamu selalu mengalah. Jangan lupa gunakan logikamu saat kamu berhubungan dengan orang lain. Tidak semua orang memiliki hati yang baik sama denganmu, jadi jangan mau dipermainkan. Ketahui kapan kamu harus mengalah dan kapan kamu melawan. Jangan selalu mengalah dan membiarkan dirimu sendiri tersiksa sendirian.

7. Berpikir bahwa kamu tidak pernah cukup

Berpura-pura

Berpura-pura via http://unsplash.com

Kepercayaan diri yang rendah juga merupakan faktor penentu kamu orang yang terlalu baik hati sampai menyiksa diri sendiri. Pikiran negatif yang menyebutkan dirimu tidak cukup pantas sehingga kamu merelakan kebahagiaanmu demi orang lain harus segera diubah. Kamu berharga. Bukan melulu orang lain yang berharga tapi kamu juga.

8. Tidak sadar saat dimanfaatkan atau sadar tapi menolak mengakuinya

Melukaimu Photo By Lauren Richmond

Melukaimu Photo By Lauren Richmond via http://unsplash.com

Tanda terkahir adalah kamu tidak sadar kalau kamu dimanfaatkan dan digunakan sebagai boneka yang berfungsi menyenangkan mereka. Gambarannya, kamu mungkin punya teman yang sedari dulu kerap semena-mena. Memerintahmu untuk berbuat yang ia suka, hingga menyakiti hati tanpa merasa berdosa. Tak bisa membantahnya, dirimu terus diam dan membiarkannya melukaimu lebih dalam. 

Kamu itu juga manusia, sama seperti mereka. Jangan sampai kamu menolak mengakui bahwa kamu sedang dimanfaatkan dengan alasan kebaikan hatimu yang tidak masuk akal. Ingat, kamu juga butuh bahagia dan kamu tidak perlu membahagiakan orang lain, itu bukan tugasmu.

Kamu tidak bisa selalu menyenangkan orang lain dan orang lain juga tidak selalu bisa menyenangkanmu. Jadi, dibanding dengan menyiksa dirimu sendiri, lebih baik kamu menjalani hidupmu dengan baik dan membuat dirimu sendiri bahagia. Percayalah, menjadi baik hati itu tidak perlu mengorbankan diri sendiri, kok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nikmati lezatnya rasa dan peristiwa yang terbalut kata-kata

Editor

Not that millennial in digital era.