Jangan Sembarang Tanya! Inilah 5 Pertanyaan Menyebalkan yang Sebaiknya Kamu Hindari

Peribahasa mengatakan, “malu bertanya sesat di jalan”. Mengkiaskan bahwasanya kegiatan bertanya begitu punya peranan penting agar dalam proses pencarian informasi. Ada juga yang menyebutkan bahwasanya separuh ilmu itu ada dalam pertanyaan. Makanya dalam beberapa majelis ilmu atau seminar, tidak jarang didapat poin penting bukan secara langsung disampaikan guru atau pembicara. Melainkan bersumber dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta.

Menjadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi orang yang dikaruniai kemampuan berinteraksi atau bersosial yang baik. Karena dengan itu akan sangat membantunya dalam membangun jejaring pertemanan yang luas.

Ya sebagai manusia seyogyanya kita memang harus bisa bergaul. Contoh perwujudannya seperti mudah menyapa dan berinteraksi dengan orang yang baru dikenal sekalipun. Dan yang tidak kalah penting yang kita harus punyai dalam pergaulan adalah kemampuan bertanya. Tidak jarang dari sebuah pertanyaan sederhana bisa membuat suasana cair dan terjadi interaksi aktif diantara 2 orang atau lebih, yang bahkan baru pertama kali bertemu.

Jika kemampuan menjawab itu dianggap penting, maka bertanyapun juga tidak kalah pentingnya. Namun dalam mengajukan pertanyaan, tentu tidak bisa sembarangan. Karena salah-salah nanya, nanti yang ditanya malah merasa tersinggung atau bahkan sakit hati. Walaupun menurut kita pertanyaan itu biasa saja atau sekadar basa-basi. Jadi untuk pertanyaan-pertanyan tertentu, kita memang dianjurkan untuk sebisa mungkin menghindarinya.

Pertanyaan seperti apakah itu?

Pada intinya pertanyaan yang dimaksud adalah lebih menyangkut ke urusan pribadi. Dan berikut ini setidaknya ada 5 macam pertanyaan yang sebaiknya kamu hindari ketika bertemu dan bercakap dengan orang lain, baik itu teman lama maupun orang baru dikenal. Beberapa di antaranya bisa digolongkan dalam pertanyaan menjengkelkan atau menyebalkan. Check these out!

1. "Berat badanmu berapa?" atau "Kok gendutan sekarang?"

Kok gendutan?

Kok gendutan? via http://today.line.me

Advertisement

Ini merupakan pertanyaan yang bisa jadi sangat tidak disenangi, terlebih bagi kaum perempuan. Lepas dari tujuanmu menanyakan hal tersebut, kamu harus tahu bahwa banyak perempuan yang telah berusaha untuk diet menurunkan berat badannya. Segala macam cara telah ditempuh, namun tidak membuahkan hasil. Tidak jarang, bahkan berat badannya malah semakin bertambah.

Pertanyaan tersebut memang mengandung unsur kata lucu (humor) yang bisa dipakai untuk mencairkan suasana. Dan bisa saja dia yang kamu tanyai itu jadi tertawa dibuatnya. Namun setelahnya mungkin ia akan merasa sakit hati bahkan menangis di pojokan.

Jadi carilah pertanyaan lain yang lebih pas dan bikin enak satu sama lain.

Advertisement

2. "Anaknya sudah berapa?"

Pertanyaan basa-basi menjengkelkan

Pertanyaan basa-basi menjengkelkan via http://femina.co.id

Tampak sepele dan biasa saja mungkin. Tapi kita juga perlu ketahui dan pertimbangkan bahwa banyak sekali orang di luaran sana yang belum dikaruniai anak walaupun sudah menikah lama. Dan ketika mendapat pertanyaan semacam itu, tentu menjadi sebuah hal yang agak kurang mengenakkan, bahkan bisa saja menyiksa bagi mereka. Terus emang nggak boleh nanya soal anak?

Advertisement

Ya boleh-boleh saja sebenarnya. Tapi dengan catatan sebelumnya kita memang sudah tahu dan memastikan bahwa yang kita tanyai itu memang sudah benar-benar punya anak.

3. "Sudah berapa istrinya?"

Pertanyaan menyebalkan

Pertanyaan menyebalkan via http://papasemar.com

Untuk yang satu ini mungkin lebih ke pertanyaan yang sifatnya humor. Setelah menanyai jumlah anak, terus ditanyai jumlah istri. Ya tidak jarang orang-orang menanyakan pertanyaan semacam ini pada lawan bicaranya, khususnya yang baru dikenal. Entah itu serius ataupun hanya bercanda untuk sekadar mencairkan suasana. Apapun itu niatnya, pertanyaan ini juga sebaiknya dihindari.

Perlu kita pahami bahwa tidak semua orang suka bicara soal poligami. Ya memang banyak pasangan poligami yang harmonis dan baik-baik saja, toh poligami itu juga tidak dilarang. Namun dalam kaitannya dengan ranah pergaulan, ini bukanlah pertanyaan yang tepat untuk diajukan, khususnya bagi yang baru dikenal. Carilah pertanyaan lain yang lebih pas untuk ditanyakan.

4. "Kapan nikah?"

kapan nikah?

kapan nikah? via https://inspirilo.com

Kita juga harus berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan ini. Walaupun terkesan biasa saja, tapi bagi sebagian orang hal ini bisa jadi sangat menyiksa. Terlebih bagi orang yang memang sudah berumur, tapi belum juga ketemu jodohnya. Pertanyaan "kapan nikah?" ini juga buat sebagian orang seringkali jadi 'mimpi buruk', terlebih pada momen Idul Fitri atau Lebaran.

So, pikir-pikir kembali ya sebelum mengajukan pertanyaan ini, jangan sampai membuat orang lain merasa sakit hati atau tersinggung.

5. "Berapa gaji atau penghasilanmu?"

Pertanyaan menjengkelkan

Pertanyaan menjengkelkan via http://loop.co.id

Ini bisa dibilang paling sensitif. Tidak jarang orang atau teman kita sendiri dengan santainya bertanya, “berapa gajimu?” atau “kerja di mana sekarang? Berapa gajinya?”. Adalah sebuah hal yang sangat tidak sopan dan menyebalkan jika ada orang yang tiba-tiba bertanya seperti itu. Kita yang ditanyai juga sedikitnya ada perasaan tidak nyaman dengan pertanyaannya.

Pertanyaan semacam ini cocoknya digunakan kalau kamu kerja jadi HRD perusahaan saat meng-interview calon karyawan baru yang masih bekerja di perusahaan lain.

Jadi sekepo-keponya kamu dengan kehidupan orang lain, janganlah menanyakan hal-hal yang sifatnya sensitif seperti ini. Bisa-bisa orang yang kamu tanyai malah jadi tidak nyaman atau bahkan tersinggung. Kalau sudah begini, mana mungkin tercipta interaksi yang baik. Jadi, bijaklah dalam bertanya.

*** Nah itulah tadi beberapa pertanyaan menjengkelkan atau menyebalkan yang sebaiknya dihindari dalam pergaulan.

Pada intinya sebagai makhluk sosial, kita harus bisa menempatkan diri dan paham bahwa masing-masing orang punya cara pandang, latar belakang, nilai dan kondisi yang berbeda-beda. Pikir-pikir dulu sebelum menanyakan sesuatu. Karena bisa saja menurut kita itu biasa, tapi baginya sangat menyiksa – bagi kita lucu, bagi orang lain mungkin bikin pilu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang penikmat kata-kata.

CLOSE