Jangan Takut Untuk Berislam di Inggris, 5 Hal ini adalah Bukti Bahwa Orang Inggris Bisa Menerima Islam dengan Baik

Ketika mendengar kata-kata Islam dan Inggris mungkin yang pertama kali terlintas di benak kita adalah Islamophobia, rasisme, kesulitan dalam beribadah, kesulitan menemukan makanan halal dan hal-hal lain yang menyulitkan kita sebagai seorang Muslim. Pada kenyataannya, benarkah seperti itu? Mari kita telaah lebih lanjut.

Islam sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari kehidupan orang-orang Inggris. Keberadaan Islam di Inggris dibawa oleh imigran Muslim dari India, Bangladesh dan Pakistan semenjak abad ke 18. Selain itu, cahaya Islam pada awalnya juga di perkenalkan oleh pedagang, pengusaha dan cendekiawan Timur Tengah sampai akhirnya bisa diterima dengan baik di negeri Ratu Elizabeth itu.

Hidup berdampingan selama beratus-ratus tahun lamanya, mungkin hal inilah yang membuat orang Inggris tak asing lagi dengan Islam. Berdasarkan laporan dari telegraph.co.uk, The Pew Forum on Religion and Public Life memperkirakan bahwa hingga saat ini ada sekitar 2.869.000 muslim di Inggris atau 4,6 persen dari total populasi. Islam, hari ini, merupakan agama terbesar ke dua di Inggris. Berikut beberapa hal yang membuktikan kalau Islam benar-benar diterima dengan baik di sana.

1. Muslimah Berhijab Ada di Mana-Mana

Advertisement

Melihat perempuan berhijab atau pun bercadar bukan lagi sesuatu yang asing di Inggris. Pertama kali menginjakkan kaki di negara ini, saya kaget karena awalnya saya berfikir bahwa saya akan terlihat seperti orang asing yang memakai hijab sendirian. Menjadi yang akan diperhatikan di sepanjang jalan karena sepotong kain yang menutupi kepala saya ini.

Namun ternyata prediksi saya salah, perempuan berhijab sangat mudah sekali ditemukan di sana. Di kampus, pusat kota atau tempat-tempat umum lainnya. Mereka berbaur dengan baik dengan warga sekitar, tanpa beban dan tanpa rasa takut. Sebelum berangkat saya sudah tahu kalau Islam adalah salah satu agama yang banyak di anut di Inggris, tapi sungguh saya tak pernah menduga bahwa jumlahnya ternyata sebanyak itu.

2. Tidak Sulit Menemukan Tempat Ibadah di Inggris

Leeds Grand Mosque

Leeds Grand Mosque via http://www.leedsgrandmosque.com

Beberapa teman di Indonesia sempat terkejut saat saya menceritakan bahwa kita juga dapat menemui masjid-masjid besar di Inggris. Di Leeds, misalnya, terdapat tiga masjid besar di kota itu. Salah satu Masjid yang paling dekat dari tempat tinggal saya adalah Leeds Grand Mosque. Masjid ini selalu ramai saat waktu sholat tiba. Selain sebagai temat ibadah, ia juga menjadi pusat kajian Islam.

Advertisement

Banyak orang-orang Inggris yang penasaran tentang Inggris datang ke Masjid untuk bertanya-tanya soal Islam atau sedekar berkunjung karena pensaran. Di sore hari, sering diadakan kegiatan pengajian, talkshow keislaman, belajar Al-Qur'an, kegiatan amal, dan lain sebagainya. Masjid- masjid disana juga memiliki website official sendiri, lho. Jadi semua info kegiatannya bisa di akses di sana. Seru, ya!

Selain masjid-masjid besar di kota, tempat ibadah lain seperti praying room atau mushalla juga bisa dengan mudah dijumpai di negara ini. Di kampus saya misalnya, ada mushalla kecil bernama Green Room. Letaknya tak jauh dari kelas belajar. Jadi ketika ada break kuliah, para mahasiswa Muslim bisa sholat di sana. Selain itu, beberapa perpustakaan kampus juga menyediakan praying room. Tak hanya di kampus, tempat sholat juga bisa ditemui dengan mudah di mall-mall, stasiun kereta atau bandara.

3. Jika Tak Menemukan Masjid, Kamu Bisa Sholat di Ruang Umum

Sholat di taman kota

Sholat di taman kota via http://afnesha-chang.blogspot.co.id

Jika sedang berada di tempat umum seperti museum atau art gallery, jangan segan untuk bertanya kepada petugas di sana. Tak jarang mereka membukakan sebuah ruangan khusus dan mengizinkan pengunjung Muslim untuk sholat di sana. Jika tetap tak menemukan ruangan untuk sholat, kamu bisa sholat di ruang-ruang umum seperti di atas bus, di atas kereta atau bahkan di taman kota. Jangan khawatir, orang Inggris sudah terbiasa dengan hal ini. Asal kita merusak atau mengotori tempat tersebut, mereka juga akan mengizinkan saja.

Advertisement

4. Makanan Halal Sangat Mudah Ditemui di Inggris

Sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim yang banyak, tentu tak begitu sulit bagi kita untuk mencari makanan halal di negara ini. Misalnya, di kota Leeds tempat saya bersekolah, berjejer banyak sekali restoran halal yang dijual oleh warga keturunan Pakistan, India atau Arab. Harganya pun cenderung lebih murah di banding restoran-restoran British. Salah satu favorit saya adalah peri-peri grilled chicken di restoran Charcos ini. Letaknya persis di depan kampus University of Leeds.

Jika ingin memasak sendiri, kita juga bisa dengan mudah menemukan bahan makanan halal di pusat kota. Halal butcher bisa dengan mudauh ditemukan di supermarket atau toko khusus yang menjual daging hewan potong. Di Supermarket Morrisons di Leeds, misalnya, pojok halal butcher ini bisa dengan mudah ditemukan di antara rak bahan mentah lainnya. Label halalnya pun langsung dikeluarkan oleh badan sertifikasi yang resmi seperti oleh Halal Food Authority.

Bagaimana dengan jajanan sehari-hari seperti makanan kemasan? Jika ditemukan label "suitable for vegetarian", kemungkinan besar makanan itu aman (aman dari minyak atau gelatin babi). Namun, kita tetap harus berhati-hati. Coba cek juga apakah ada kandungan alkohol didalamnya. Teringat dulu saya sudah ingin sekali beli cheese cake, ada vegetarian checknya tetapi ternyata ada alkoholnya juga. Jadi soal makanan ini agak tricky, tetapi asal kita mau sedikit sabar dan teliti dalam melihat komposisi makanan, bukan tidak mungkin kita bisa menikmati cemilan-cemilan khas Inggris itu.

5. Bagaimana dengan Islamophobia? Apakah Ada?

Alhamdulillah selama setahun di Inggris saya tidak pernah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan hanya karena saya seorang Muslimah berhijab. Mereka sangat menghargai identitas saya dan sebagian besar malah bertanya tentang apa itu Islam, kenapa harus sholat, dan kenapa Muslim harus berpuasa. Disinilah kesempatan kita untuk memperkenalkan Islam lebih luas.

Di dalam kelas pun tidak ada perlakuan yang berbeda. Mereka tidak melihat hijab kita, namun melihat apa yang ada dibalik hijab kita. Tak bisa dipungkuri bahwa Islamphobia kadang terjadi, tapi sifatnya hanya di momen-momen tertentu saja, tidak setiap hari.

Lalu bagaimana hubungan sesama Muslim yang berasal dari negara berbeda disana? Mungkin karena sama-sama minoritas, hungan sesama Muslim sangat akrab disini. Jika beretemu di jalanan, bisanya kami saling membagi senyum dan mengucap salam. Ukhuwah itu benar-benar terasa disana. Pada saat Ramadhan pun, Masjid di Inggris selalu ramai dipenuhi Muslim dari berbagai latar belakang negara.

Aktifitas mulai dari berbagi ta'jil sampai sholat tarawih pun dilakukan bersama. Semakin ke penghujung Ramadhan, malah semakin ramai. Bahkan saya pernah melihat jamaahnya membludak sampai keluar Masid. Padahal waktu itu summer. Durasi puasa sangat panjang, bisa mencapai 19,5 jam seharinya. Sholat Isya baru dimulai pukul 10.30 malam dan berakhir pukul 12.00 malam. Tapi hal tersebut tidak menyulutkan niat Muslim InggriS untuk beribadah.

6. Jangan Takut Untuk Berkunjung ke Inggris Sebab Islam Diterima dengan Sangat Baik di Sana

Jangan takut berkunjung ke Inggris

Jangan takut berkunjung ke Inggris via https://drive.google.com

Jadi kesimpulannya, bagi teman-teman yang punya mimpi untuk ke Inggris, jangan takut. Inggris adalah negara yang ramah Muslim. Saya benar-benar dibuat terkagum-kagum melihat bagaimana orang-orang disana yang bisa hidup berdampingan dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda.

Mereka tau bagaimana caranya merayakan keberagaman tanpa harus saling sikut. Inggris adalah tempat saya belajar bahwa semua bisa hidup berdampingan asalkan yang mayoritas tidak menindas dan yang minoritas tak banyak menuntut. Yakinlah bahwa hidup saling respect dan menghargai itu jauh lebih indah. Ayo ke UK!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An educator who falls deeply in love with words.

CLOSE