Jangan Terlalu Mudah Menyerah, Sesungguhnya Dunia Dibuat Untuk Para Pejuang

Kehidupan hanya mempunyai satu garis finish, yaitu kematian. Selagi kamu belum mati dan belum mendapatkan hasil, kenapa berhenti  berjuang dan menyerah?

Bayangkan kehidupan adalah tak hingga banyaknya ruangan dengan setiap ruang hanya mempunyai satu pintu ajaib. Pandang suatu masalah sebagai satu ruangan pintu ajaib dengan sebuah lubang kunci dimana kunci apapun bisa membuka pintu tersebut. Namun, apa yang ada dibalik pintu tersebut ditentukan oleh kunci apa yang kamu gunakan.

Beberapa orang berbeda sering kali dihadapkan pada suatu kejadian yang sama. Tetapi tentang bagaimana mereka melewati atau menyelesaikannya dan apa hasil yang mereka peroleh adalah cerita yang lain lagi.

Jadi, ketika kamu menyerah dan lari dari sebuah masalah, hal itu tidak akan membawamu kemanapun karena kamu masih berada di satu ruang yang sama dan untuk dapat menyeselaikannya adalah dengan membuka pintu itu. Ya, dan kamu tidak akan pernah tahu ruang macam apa yang ada di balik pintu itu. Jadi jangan sok tahu dan cobalah berjuang.

Bukan, bukannya tidak bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita. Bersyukur adalah menerima segala sesuatu, yang tidak bisa peroleh sebagaimanapun kita berjuang, yang Tuhan berikan kepada kita. Misalnya kita bersyukur akan kelengkapan anggota tubuh atau bersyukur karena masih bisa bernapas pagi ini.

1. Perlu kita tahu bahwa kita lahir di dunia sebagai seorang pejuang

Mencoba untuk berdiri. via http://www.tesco-baby.com

Advertisement

Semua bayi akan memperjuangkan apa yang ingin mereka dapatkan. Kita pernah menjadi seorang bayi yang jika lapar maka kita tidak akan berhenti menangis sebelum kenyang. Tidak akan pernah menyerah mecoba untuk bisa berdiri, merangkak, berjalan, atau berlari. Meskipun kita jatuh ratusan kali, itu bukan alasan untuk meyerah.

Semakin bertambah umur, tantangan yang harus kita lalui akan semakin berat dan terkadang ratusan kali ‘jatuh’ pun tidak akan ada artinya jika kamu belum sampai ‘berdarah-darah’. Semakin lama, banyak yang harus kamu korbankan untuk mendapatkan hal yang kamu inginkan.

2. Dunia ini terkadang memang tidak adil agar kamu mau memperjuangkan hak-hak yang seharusnya kamu dapatkan

Dana Bowman, skydiver yang kehilangan kakinya. via http://bloximages.chicago2.vip.townnews.com

Life is unfair, get used to it.

-Bill Gates

Advertisement

Ketika kamu sudah mengorbankan sesuatu dan masih tetap tidak mendapatkan apapun yang kamu inginkan, lantas apa yang bisa kamu pebuat? Semakin kamu dewasa, pengorbanan bisa jadi sudah tidak ada artinya jika kamu tidak berjuang. Terkadang kamu juga harus menghadapi semua ketakutanmu untuk bisa berjuang.

Misalnya kamu sangat takut untuk berargumen dengan atasanmu, tapi karena ada yang harus kamu perjuangkan, kamu harus melakukannya. Atau mungkin kamu baru saja sembuh dari cedera yang membuatmu trauma juga, karena kamu ingin menadi seorang atlet yang berhasil, maka kamu harus melawan rasa takutmu untuk kembali terjun ke duniamu.

3. Segala seuatu ada yang pantas diperjuangkan dan ada yang tidak. Pastikan apa yang kamu inginkan itu pantas untuk diperjuangkan

Dia, yang pantas kamu perjuangkan. via https://az616578.vo.msecnd.net

Advertisement

Satu fakta unik tentang kebenaran, ia akan selalu pantas untuk diperjuangkan. Jika hal yang kamu inginkan adalah hal yang benar, maka kamu selalu punya alasan untuk berjuang.

Bagaimana kita tahu apakah hal itu benar atau tidak? Ketika panca indra dan pikiran kita tidak lagi bisa menilai apakah hal tersebut benar atau salah untuk diperjuangkan, ikuti kata hatimu. Terkadang kita memang tidak bisa memahami apa keputusan yang diambil dengan menggunakan hati, tapi percayalah pada dirimu sendiri dan berdoalah kepada Tuhan supaya kamu diberikan hati yang baik sehingga apapun kata hati yang kamu dengar, akan selalu benar.

4. Melakukan kesalahan itu bukan kesalahan jika kita tidak melakukannya berkali-kali

Belajar dari kesalahan. via https://assets.entrepreneur.com

Aku tahu itu adalah sebuah kesalahan, tapi ada beberapa hal dalam kehidupan dimana kamu tidak tahu apakah itu sebuah kesalahan atau bukan, karena satu-satunya cara untuk mengetahui apakah itu kesalahan atau bukan adalah dengan melakukannya. Lalu kita melihat ke belakang dan menyadari itu adalah kesalahan.

Jadi, kesalahan yang lebih besar adalah dengan tidak membuat kesalahan, karena dengan begitu kamu menjalani hidupmu dengan tidak mengetahui apakah hal itu adalah sebuah kesalahan atau bukan.

– Lily Aldrin

Intinya adalah belajar. Belajar dari kesalahan-kesalahan orang lain yang dulunya juga berjuang seperti dirimu. Ketika kamu mengambil suatu keputusan dan ternyata kamu melakukan kesalahan dalam berjuang, kamu harus bisa mengambil suatu pembelajaran dari sana sehingga kamu tidak akan melakukannya lagi. Banyak hal yang hanya bisa kita pelajari ketika telah membuat suatu kesalahan.

5. Ketika kamu merasa kamu akan menyerah, itu adalah tanda dimana kamu harus berjuang sedikit lagi

Melawan dirimu sendiri. via http://blogs-images.forbes.com

Klimaks dari sebuah perjuangan adalah kamu akan merasa sangat ingin untuk menyerah. Tapi tidak semua orang melewati tahap ini karena mereka mempunyai hal langka yang biasa disebut ‘keberuntungan’. Kenapa tahap ini bisa disebut sebagai puncak perjuangan? Karena disini kamu akan melawan dirimu sendiri. Kamu akan melawan semua kata-kata yang muncul di kepalamu yang membuatmu ingin menyerah.

Serta di titik inilah kamu mempertaruhkan dirimu sendiri yang nantinya akan menjadi seorang pejuang, dengan memilih untuk tidak menyerah, atau menjadi seorang yang sebaliknya. Jadi ketika kamu berada di tahap ini, cobalah melihat kebelakang betapa sudah jauh kamu menjalani perjuanganmu itu dan coba ingat kembali alasanmu untuk berjuang.

6. Kehidupan akan selalu membayar perjuanganmu yang maksimal

Bayangkan sebahagia apa dirimu ketika berhasil memperjuangkan sesuatu. Tidak, kamu tidak gagal jika kamu sudah berjuang semaksimal mungkin namun akhirnya kamu tidak mendapatkan hal yang kamu inginkan. Pasti akan ada suatu pelajaran yang kamu dapatkan. Yang perlu kamu lakukan hanyalah membuka mata, hati dan pikiranmu untuk dapat melihat dan memahaminya.

Memang, terkadang kita akan sangat kecewa ketika perjuangan maksimal kita tidak berhasil. Bahkan bisa saja karena hal ini kamu enggan untuk berjuang lagi karena rasa kecewa yang berlarut-larut. Disinilah dimana kamu harus bersyukur atas apa yang masih kamu punyai dalam hidupmu. Dengan bersyukur, maka kamu akan membuka hati dan pikiranmu untuk dapat memahami apa yang terjadi dan apa pelajaran terbesar yang kamu dapatkan. Dari pelajaran besar itu kamu akan mendapatkan kekuatan dan kemampuan yang lebih besar lagi untuk memperjuangkan hal lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ketika kamu bilang tulisanku tidak mendidik, coba kamu jawab dulu pertanyaanku. Apa aku ini gurumu?

CLOSE