#JarakMengajarkanku Jika LDR Hanya untuk Orang-orang yang Sabar dan Kuat Seperti Kita

Untuk pejuang jarak, jangan menghilang dan tiada kabar

Menjalani LDR memang susah-susah gampang. Namun jika kamu tidak kuat mental duluan, lebih baik jangan dijalani. Karena jika dipaksakan, yang ada kamu cuma tertekan dan menjalani hubungan dengan penuh asumsi. Tiap hari bertengkar lalu bubar di tengah jalan. Kalian tahu, hubungan yang dekat saja bisa selalu ada konflik, apalagi kami yang terpisah jarak dan perbedaan waktu yang tidak bisa dikompromi.

Maka dari itu, kalian yang mampu bertahan dalam jarak ini termasuk orang-orang yang sabar dan kuat. Dan makin diperkuat dengan alasan-alasan ini:

Advertisement

1. Kesabaran kalian kelas dua kali lebih besar, mengingat cobaan yang dihadapi jelas dua kali lebih menantang

Photo by @nsaannisa on Instagram

Photo by @nsaannisa on Instagram via https://www.instagram.com

Jarak melatih kesabaran kamu dan dia. Seserhana menunggu kabar darinya. Meski dia tengah sibuk, kamu selalu tabah menunggu. Karena kamu tahu benar kalau rindu itu berat. Dan menunggu kabar masing-masing adalah salah satu ujian kesabaran yang paling menyebalkan. Maka dari itu, kamu yang sampai sekarang masih bertahan dengan jarak, adalah insan yang memiliki kesabaran dua kali lebih besar. 

2. Karena terbatasnya waktu untuk berdua, jarak mengajarkan kalian untuk meminimalisir drama

Photo by @FaToŞGüLeR on Instagram

Photo by @FaToŞGüLeR on Instagram via https://id.pinterest.com

Saat menjalani hubungan dengan jarak ini, waktu untuk bercengkerama jelas tak sebanyak biasanya. Kebersamaan juga barang mewah yang harus diciptakan dengan segala cara. Karena itulah, jarak mengajarkan kalian untuk meminimalisir drama-drama yang ada. Mulai dari mengurangi ngambek nggak jelas, pun dengan labil dan marah-marah tidak jelas. 

Advertisement

3. Dari hubungan jarak jauh ini kalian juga lebih menakar rasa curiga

Photo by @rosymakmun on Pinterest

Photo by @rosymakmun on Pinterest via https://id.pinterest.com

Kunci keberhasilan hubungan ini adalah kepercayaan tinggi. Kalian berdua memang senang dengan rasa cemburu. Namun cemburu yang tak melibatkan rasa curiga. Karena kalian berdua sadar bahwa cemburu yang disertai curiga jelas tak akan membawa kalian kemana-mana.

Pada fase ini keterbukaan sangat diperlukan. Kalo ada apa-apa bilang yang jangan diam-diam. Kalau ada yang mengganjal katakan sebab aku tidak mampu membaca pikiranmu.

4. Ini yang tak kalah penting, jarak memberi kalian ruang untuk mengatur komunikasi

Advertisement
Photo by @sauf.etc on Instagram

Photo by @sauf.etc on Instagram via https://www.instagram.com

Kalau boleh dibilang, jarak antara kalian berdua hanyalah alasan. Karena yang jauh hanya raga kalian. Perasaan dan hati bisa tetap terasa dekat jika komunikasi selalu terjalin. 

Jarak bukan kendala bagi kita untuk selalu bertukar kabar, untuk saling bercerita penuh tawa. Walau tidak saling bertatap muka, perlahan jarak mulai memberimu kalian ruang untuk mengatur komunikasi. Tak perlu say hello setiap saat, asalkan selalu ada cukup kabar untuk jadi penawar dari rasa penat melewati hari. 

5. LDR memang penuh godaan, tapi selama masih ada mau dan cinta, kamu dan dia akan senantiasa menjadi kita

Photo by @smoothfotografi on Pinterest

Photo by @smoothfotografi on Pinterest via https://www.instagram.com

Godaan terbesar bukanlah menahan rindu, tapi menjaga pandangan dan kepercayaan. Kesetiaan benar-benar diuji saat tidak berdekatan. Jangan berasumsi negatif dulu jika dia lupa mengabarimu. Bukannya dia ‘sengaja’ lupa, tapi terkadang karena fokus tersita dengan pekerjaan dan rutinitas yang menyita.

LDR memang berat apalagi sampai terpisah benua dengan perbedaan waktu yang cukup lama. Namun bukan berarti LDR tak ada muaranya. Akan selalu ada “kita” di antara kalian berdua jika masih ada mau dan cinta. Kalian hanya perlu berusaha dan percaya.

Untuk pejuang jarak, jangan menghilang dan tiada kabar. Jalan kalian masih panjang. Selamat berjuang!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE