Kalau Kita Mau Merenungkan Kembali, Ternyata Mendapatkan Kebahagiaan Itu Tidak Sulit

Siapa sih yang tidak ingin memiliki hidup bahagia? Jawabannya no one, alias tidak satu pun di antara kita. Bahkan untuk mendapatkan satu hal ini, terkadang orang rela melakukan apa saja. Dari hal positif sampai hal yang negatif sekalipun. Meskipun sebenarnya suatu hal negatif tidak akan pernah berujung pada kebahagiaan, namun sebagian orang terlanjur berpikir bahwa kebahagiaanlah satu-satunya tujuan dalam hidup. Lebih-lebih bagi orang yang memberikan standar kebahagiaan pada satu atau dua hal. Misalkan saja pada ketersediaan materi, atau pasangan hidup.

Bahagia tidak sesimpel itu. Materi atau pasangan memang sangat penting dalam hidup, namun bahagia adalah sebuah perasaan yang di fitrahkan oleh Tuhan pada manusia untuk melengkapi kompleksitas dalam kehidupan.

1. Bahagia adalah tentang rasa.

Advertisement

Cobalah untuk beberapa detik kamu tarik nafas dalam-dalam dan menikmati setiap udara yang masuk di paru-paru. Nikmat bukan? Kemudian cobalah untuk menahan nafas selama yang kamu bisa. Dan ternyata kita hanya bisa bertahan dalam hitungan detik untuk tidak bernafas.

Bahagia sejatinya adalah tentang rasa syukur. Menikmati aktifitas-aktifitas sederhana yang kamu lakukan setiap saat, dan berpikirlah ada saatnya nanti kita tidak bisa melakukannya. Maka bernapas, melihat, mencium, mendengar, berjalan, akan menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan. Atau merasakan kenikmatan luar biasa terhadap capaian-capaian dalam kehidupan kamu.

Bahagia sejatinya adalah tentang rasa ikhlas. Setiap hal yang dijalankan dengan ikhlas akan terasa sangat nikmat. Bukannya meratapi segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan atau bahkan mempertanyakan mengapa sampai terjadi. Ajaran agama manapun memberitahukan akan janji Tuhan bahwa apapun terjadi didalam kehidupan karena kita mampu melewatinya. Bahkan Tuhan menjanjikan kenaikan derajat bagi orang-orang yang ikhlas dan bersabar. Bukan bermaksud menyepelekan, namun semakin kamu ikhlas maka semakin tangguhlah kamu sebagai seorang manusia. Anggap saja kamu sedang dipersiapkan pada sesuatu yang lebih besar oleh Tuhan, maka kamupun harus diuji. Sudah pantaskah kamu menerimanya?

Advertisement

2. Bahagia tidak bisa diukur dengan satu atau dua hal.

Jack ma tak bahagia via http://dealbook.nytimes.com

Sayang banget jika kamu masih berasumsi bahwa bahagia cuman dimiliki oleh orang kaya dan terkenal. Atau bahagia cuman dimiliki oleh orang yang memiliki pasangan. Tengok saja Jack Ma orang terkaya seantero Cina pemilik alibaba.com, ia pernah berkata bahwa meski kaya namun ia tak merasa bahagia. Entah karena apa juga bisa demikian. Atau artis hollywood terkenal Lindsay Lohan. Dari sensasi-sensasi yang ia buat sekarang, kamu yakin dia merasa bahagia?

3. Buat pencapaianmu menjadi salah satu indikator kebahagiaanmu.

Bahagia mencapai target via http://life.idntimes.com

Semua orang pasti pernah memiliki harapan, cita-cita, target atau hal semacamnya. Saat salah satu diantaranya dapat terwujud, pasti akan merasa bahagia bukan? So, buatlah keinginan, target atau hal-hal yang dapat kamu capai dalam kehidupan dan buatlah hal-hal itu menjadi salah satu motivasi kamu dalam mendapat kebahagiaan. Tidak usah muluk-muluk, mulailah dari hal sederhana. Misalkan kamu ingin menang dalam sebuah kompetisi menulis. Jadikan momen itu sebagai ajang untuk menge-push kemampuan diri. Saat kamu mendapat hasil atas upaya kamu sendiri dijamin akan ada kebahagiaan disitu.

Namun persiapkan pula untuk mendapat hal yang sebaliknya. Maksudnya, saat pencapaian itu belum bisa kamu raih maka tidak usah langsung berkecil hati. Kamu bisa mencari kesempatan kedua untuk meraihnya, atau mungkin dengan cara yang lain. Jika memang pada akhirnya harus terlewat, toh kamu memiliki pengalaman yang bisa kamu ambil pelajarannya.

4. Kebahagiaan itu tidak bisa dibandingkan

Advertisement

Bahagia milik sendiri via http://mukainternet.blogspot.com

Kamu pasti pernah mendengar pepatah “rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri”, yang berarti apa yang dimiliki orang lain akan terlihat lebih indah dibanding milik sendiri. Patahkan peribahasa itu dalam pemikiran kamu. Karena sebenarnya kebahagiaan kamu tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.

Setiap orang memiliki indikator kebahagiaan masing-masing, sejalan dengan itu setiap orang juga memiliki kemampuan dan pemikiran masing-masing. Tidak dapat di sama ratakan. Meski kamu berada di posisi yang sama.

Jangan pernah menganggap temanmu akan lebih bahagia karena ia memiliki orang tua yang kaya, atau bagi yang telah menikah menganggap rumah tangga orang lain pasti lebih indah dari rumah tanggamu sendiri.

Ciptakan kebahagiaanmu sendiri dan jangan memakai indikator orang lain untuk menilainya.

5. Jangan Menggantungkan kebahagiaan pada orang lain

kecewa pada pasangan via http://rikatrihandayani.com

Satu hal yang harus ditanam dalam pemikiran kamu, jangan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Bahkan dengan pasanganmu sendiri.

Meski kebahagiaan datang saat bersama dengan orang-orang yang kamu sayangi namun jangan selalu berharap kamu pasti akan mendapatkannya. Adakalanya pasti kamu kecewa. Menggantungkan kebahagiaan terlebih hanya kepada pasangan akan membuat kamu ‘jatuh’ yang pada akhirnya merasakan kepedihan yang amat dalam saat ia mengecewakanmu. Berpikir sewajarnya saat bersama mereka, ingatlah bahagia dan kecewa keduanya bisa terjadi. Kuncinya sebenarnya sederhana, pasrahkan kebahagiaan kamu pada Sang Pencipta. Mungkin nampak klise, namun jika direnungkan kembali hal ini akan membawa kenyamanan dalam diri kamu. Dengan mengingat-Nya kekecewaan terhadap orang lain akan dapat kamu sikapi dengan wajar. Karena pada dasarnya mereka juga manusia sama seperti kamu yang bisa sekali-sekali berbuat salah dan menyakitimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

What doesn't kill me make me stronger, bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita sejatinya menjadi bagian yang akan menguatkan diri kita.

CLOSE