Hai, lelaki pemilik senyum dan sikap selalu punya sihir tersendiri.
Aku memang wanita yang tak pernah jemu melirik hatimu. Memastikan bahwa di dalamnya masih tak berpenghuni. Mencari cara bagaimana menempatinya dengan sembunyi-sembunyi. Namun, setelah kau putuskan memilih satu hati aku hanya bisa terdiam dan mencintaimu sendirian.
Tak apa, cinta memang tak seegois itu.
Melihatmu sudah jadi ritual pagiku, tentu tak mudah menjalani hari-hari yang berat sebelum sempat melihat sosokmu. Tak apa meski hanya sekedar punggungmu, atau bahkan suaramu yang terdengar dari kejauhan.
Toh, aku hanya berani melirik, menatapmu terlalu lama membuatku harus memastikan bahwa jantungku masih tetap di tempatnya. Setiap kali kau menyapa pun aku hanya bisa melempar senyum kecil, bukan tak mau memulai obrolan, aku hanya tak pernah bisa meredam kepanikan bercampur bahagia tak terkira.
<>2. Kamu tentu sudah menangkap sinyal, tapi entah mengapa kamu lebih memilih diam>Ya. Kamu memang satu satunya lelaki yang membuatku tak seberaturan ini.
Aku tau perasaan ini memang tak pernah mudah disembunyikan, mereka akan muncul bahkan di saat aku menutupinya sekuat tenaga. Tentu kamu sudah menangkap sinyal itu, entah dari sikapku atau kepanikanku menghadapimu.
Aku memang gadis yang payah dalam percintaan, aku tak pernah bisa mengutarakan perasaan, bahkan hanya mampu mencurahkannya lewat buku harian. Kamu memang berhasil membuat gadis ini memliki kantung mata karena tak pernah bisa tidur nyenyak.
Memang sulit menyatakannya, atau bahkan mendeskripsikan isi hati ini di hadapanmu.
<>3. Entah petir dari mana, kudengar kau sebut namanya berulang-ulang>Tak mengapa, bisa jadi penikmat senyummu setiap pagi sudah cukup bagiku.
Belakangan ini hatiku sakit, sesaknya membuatku sulit bernafas. Memang namanya yang kau sebut berulang-ulang tak mudah kuterima. Entah harus marah, teriak atau justru diam.
Cinta seharusnya tak membuatku seambisi ini.
Aku memang bukan siapa-siapa di matamu, bukan wanita yang perlu kau lindungi hatinya. Berbeda dengannya yang kau ijinkan mengisi kekosongamu. Dia memang cantik, modis serta menarik, sangat berbeda denganku yang bahkan tak tau cara membuat alis.
Nampaknya kamu lebih bahagia, tentu bersamanya terlihat lebih menyenangkan, bukan?
<>4. Mungkin aku memang harus jatuh cinta sendirian>Sepertinya dia memang layak mendapatkan hatimu.
Aku masih bisa menemukan senyum yang membuatku jatuh cinta berkali-kali. Tapi aku tak bisa merasakan getaran yang lebih berat dari kecewa. Memang sulit melihatmu jatuh kepelukan wanita itu, tapi lebih sulit memaksakan cinta yang mengelora ini.
Selama rengkuhnya membuatmu nyaman, aku akan menyembuhkan luka ini dengan suka cita.
Tenang saja aku takkan menyalahkan atau menyakiti wanitamu. Aku sudah cukup tau diri karena sudah berani mencintaimu diam-diam.
<>5. Kurasa saat ini, aku cukup mendoakanmu.>Mungkin aku memang harus jatuh cinta sendirian.
Aku hanya wanita yang tidak bisa mengendalikan kekagumannya. Harus mulai membiasakan diri menelan kecewa setiap kali melihat senyummu. Aku memang pecundang, tak pernah berani memngungkapkan perasaan yang membelenggu ini.
Tapi tenanglah,meski begitu aku wanita yang kuat. Mungkin tak mudah jatuh cinta sendirian, tapi kupastikan bisa menyembuhkan lukaku sendiri.
Aku akan mencintaimu melalui doa, bukan lagi untuk meminta Tuhan menjadikanku pemilik rusukmu, tapi meminta Tuhan membahagiakanmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.