Kamu Suka Melihat Mata Hari Terbit dari Puncak Gunung? Berikut 9 Aturan Mendaki Gunung (yang Tidak Tertulis)

Hari ini, gunung-gunung di Indonesia berada pada kondisi menyedihkan, sampah terlihat di sepanjang track, batu-batu dikotori dengan tulisan-tulisan tak berguna atau pohon-pohon ditelanjangi, dicongkel kulitnya untuk mengukir nama-nama para pecundang. Seperti itulah keadaannya, jangan heran jika banyak kalangan yang menyalahkan para pendaki, karena itu memang kelakuan dari sebagian kita.

Lantas, untuk mencegah gunung dari keadaan yang semakin menyedihkan harus dimulai dari mana? Jawabannya dari masing-masing diri kita sendiri. Bila memang tidak bisa membersihkan gunung, setidaknya tangan kita tidak ikut berpartisipasi dalam merusaknya. Berikut adalah 9 aturan saat mendaki gunung yang tidak tertulis, agar alam selalu lestari dan tidak cepat rusak.

1. Bijaksanalah Saat Mem-packing Barang Bawaan

Packing Barang Bawaan

Packing Barang Bawaan via https://blog.liftopia.com

Advertisement

Berawal dari pengemasan barang bawaan, terutama urusan logistik. Berbijaklah saat mengemas makanan dan minumanmu, usahakan untuk meminimalisir dalam penggunaan kantong plastik dan botol minuman standar. Sebab, semakin banyak menggunakannya, semakin besar pula kemungkinan untuk menghasilkan sampah di atas gunung.

2. Jangan Mengacuhkan Pos Perizinan di Basecamp

Tidak semua gunung memiliki pos perizinan. Namun, saat kamu mengunjungi gunung yang memilikinya, jangan pernah mengacuhkan pos perizinan. Di sana, meskipun kamu harus mengeluarkan biaya pendakian, namun hal itu akan sangat kamu sukuri saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan saat berada berada dalam pendakian.

Sebab, banyak sekali kasus tentang para pendaki yang nakal, masuk kawasan gunung lewat pintu yang tidak resmi, saat mereka tersesat atau kecelakaan di gunung, tidak ada satu pun petugas yang mengetahuinya, kecuali keluarga di rumah yang sangat khawatir.

Advertisement

3. Tidak Berkata Kasar

Tidak Mengumpat

Tidak Mengumpat via https://pixabay.com

Saat melakukan sebuah perjalanan menuju puncak, kadang kita dihadapkan pada situasi atau kondisi yang tidak menyenangkan dan ingin mengumpat. Ketika mengalaminya, sebaiknya bersabar dan tahan emosi. Sebab, bagi sebagian masyarakat, gunung merupakan tempat sakral, bahkan suci yang tidak layak dikotori dengan umpatan kasarmu.

4. Tidak Berlebihan Saat Mencapai Puncak

Mencapai Puncak

Mencapai Puncak via https://pixabay.com

Kita sependapat kalau kamu mengatakan bahwa mencapai puncak merupakan kebahagiaan dengan komposisi bangga, senang dan haru. Namun, karena sejatinya puncak hanyalah bonus, sebaiknya kita tidak mengeluarkan ekspresi yang berlebihan, seperti berteriak menyebabkan kegaduhan, berfoto pada posisi membahayakan, mencoret-coret bendera merah putih atau perilaku lainnya yang menyimpang dari norma dan etika seorang pecinta alam.

5. Tidak Mengotori Sungai di Atas Gunung

Aliran Sungai di Gunung

Aliran Sungai di Gunung via https://pixabay.com

Saat menemukan sungai dengan aliran air yang jernih, gunakanlah untuk mandi atau cuci muka agar terasa segar, atau bisa dimanfaatkan untuk mencuci peralatan makan yang sudah kotor. Namun tetaplah diingat, jagalah kebersihan sungai dengan tidak menggunakan sabun dan sampo saat mandi, pun saat mencuci piring, serta tidak buang air di sungai.

Advertisement

6. Bawalah Turun Sampahmu

Sampah di Atas Gunung

Sampah di Atas Gunung via https://afif1.wordpress.com

Mungkin kalimat "bawa turun sampahmu", sudah sering kamu dengar, entah di forum-forum sosmed, plang di atas gunung, di berbagai blog pendakian atau di tempat-tempat lain. Namun kampanye untuk menjaga kebersihan di atas gunung harus selalu di dengungkan. Sebab, kalau bukan kita, kalangan pendaki, siapa lagi?

Oleh karena itu, dimulai dari sendiri, usahakan untuk tidak meninggalkan apapun di atas gunung, sekecil apapun barangnya, baik itu puntung rokok atau tutup botol.

7. Ramahlah Kepada Pendaki Lain

Ramah Tamah di Antara Pendaki

Ramah Tamah di Antara Pendaki via https://pixabay.com

Sesuatu yang mulai menghilang di kalangan para pendaki jaman now, yakni ramah-tamah di antara sesama pendaki. Hari ini, hampir tidak ada bedanya, antara di gunung sama di kota, orang-orangnya pada cuek, barang menawarkan kopi saja gengsi, apalagi harus saling mengulurkan tangan saat berhadapan dengan jalur terjal. Bukankah seorang pecinta alam dituntut untuk mencintai sesama manusia terlebih dahulu? Setia kawan?

8. Aturan Main Mendirikan Tenda

Mendirikan Tenda Dome

Mendirikan Tenda Dome via https://pixabay.com

Jangan pernah mendirikan tenda di tengah track, terlebih memasang tali pasak yang menghalangi track, bisa-bisa para pendaki lain tersandung tali pasak tersebut. Lebih lanjut, sebaiknya kamu mengetahui cara dan tips mendirikan tenda saat berkemah di atas gunung.

9. Menjauhi Vandalisme

Vandalisme di Atas Gunung

Vandalisme di Atas Gunung via https://nakwd.blogspot.co.id

Secara singkat, vandalisme adalah perilaku yang merusak sebuah benda yang bernilai tinggi, terhormat dan bermutu indah. Apapun alasannya, vandalisme di atas gunung merupakan perbuatan tercela, karena dapat merusak keindahan dan kelestarian alam.

Demikian adalah 9 aturan saat mendaki gunung yang tidak tertulis. Saya tidak bermaksud membuat aturan baru, aturan-aturan di atas sudah ada sejak jaman dahulu, diumumkan dari mulut ke mulut. Namun, hari demi hari, semakin banyak orang melupakannya. Bukankah saling mengingatkan adalah tugas kita sebagai manusia?.

Salam lestari Selalu selamat dalam setiap pendakian

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tidak ada banyak hal yang istimewa dalam diriku, namun, saat aku memulai menulis dan mendaki, setiap detik yang kuhabiskan untuk keduanya terasa sangat istimewa. Tidak percaya?. Blog Basecamp Para Pendaki adalah bukti bahwa aku sangat mencintai tulisan dan pendakian.

CLOSE