Kamu yang Notabenenya Sebagai Anak Semata Wayang Pasti Pernah Merasakan 5 Hal Dibawah Ini

Ada pepatah yang menyebutkan bahwasannya:

Life is a choice

Yah, hidup adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk menjadi baik, atau buruk dan lain sebagainya. Namun ada satu hal yang tidak bisa kita pilih di dalam kehidupan, yaitu terlahir sebagai seorang anak semata wayang atau yang biasa kita kenal dengan sebutan anak tunggal. Menurut konstruksi yang telah lama terbangun di dalam masyarakat, anak tunggal selalu identik dengan berberapa sikap seperti manja, egois dan keras kepala. Namun, seiring berjalannya waktu sifat-sifat yang terdapat pada kepribadian anak tunggal akan lebih baik lagi kok hehe.

Adalah suatu kebenaran bahwasannya anak tunggal tergolong sebagai anak yang manja, namun di satu sisi anak tunggal memiliki pola kepribadian dengan tanggung jawab yang cukup besar, bagaimana bisa? Yah secara anak tunggal merupakan harapan satu-satunya dalam suatu keluarga yang kedepannya akan membawa orang tuanya untuk menjadi bahagia ataupun sebaliknya. Kehidupan yang penuh tuntutan membuat mereka diwajibkan harus memiliki tanggung jawab yang besar, dan hanya mereka seorang yang akan memikul tanggung jawab tersebut karena kalau bukan mereka mau siapa lagi sobat?

Anak tunggal memang spesial dan istimewa. Kehadirannya berada di dua posisi, bahagia dan kesepian. Apa benar seperti itu. Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan sebenarnya gimana sih rasanya jadi anak tunggal, banyakan bahagianya atau banyakan sedihnya yuk kita lihat lebih dalam lagi :3

1. Di saat rumah sepi, hewan peliharaan setia menemani.

Mpus, temenin aku yuk di kamar :3 via http://tumblr.com

Advertisement

Menjadi seorang anak tunggal bukan perkara mudah, karena waktu yang kami habiskan terkadang lebih banyak seorang diri. Terlebih jika orang tua bekerja sampai larut, dan sangat sibuk sampai tidak bisa di ganggu gugat, kita hanya bisa bermain sendiri. Sahabat tersayang yang senantiasa berada dirumah yah hewan peliharaan, dengan kehadirannya kita bisa sedikit merasa lebih tenang karena ada teman yang bisa diajak bermain, bercanda bahkan tak kadang bagi kami yang memelihara hewan seringkali mengajak peliharaan kami berbicara layaknya kami berbicara dengan orang lain pada umumnnya.

Berbagi makanan, bahkan berbagi kasur dengan hewan peliharaan terkadang kami jalani. Simple saja karena alasan mengusir sepi, terkadang waktu kami lebih banyak dihabiskan menyendiri ketika orang dirumah sedang sibuk dengan urusannya sendiri. Tapi tak mengapa, karena kami yakin mereka sibuk untuk kami juga, dan pastinya untuk kesuksesan masa depan kami, so we are always enjoyed every single moment.

2. Terkadang muncul perasaan sedih, dan senang sewaktu-waktu.

Sedih senang sudah makanan sehari-hari via http://tumblr.com

Hari-hari kami terkadang diselimuti perasaan bahagia dan sedih, perasaan bahagia terkadang muncul disaat kami mendapatkan kasih sayang seutuhnya dari kedua orang tua kami. Waktu mereka pada akhir pekan selalu dihabiskan bersama kami fully time. Bahagia banget rasanya, terlebih jika pada musim liburan kita senang-senang berpergian ke suatu tempat, rasanya senang bukan main deh pokoknya !

Advertisement

Namun, disatu sisi dibalik kebahagiaan kami terdapat pula kesedihan dimana kami lebih banyak berdiam diri sendirian, membaca buku, menonton film, bermain bersama peliharaan merupakan ruang sepi kami ketika keluarga pergi. Selain itu, karena sejatinya kami terlahir dan tidak mempunyai kakak maupun adik, mau tidak mau suka tidak suka yah teman kami dirumah hanya orang tua dan teman kecil berbulu yang kami punya.

3. Orang tua cenderung over protective dan khawatiran ketika anaknya berpergian kemanapun.

Aku bukan anak kecil lagi mah, pah 🙁 via http://tumblr.com

Bagi kami yang memiliki status sebagai anak tunggal, kami sudah kenyang dengan kekhawatiran yang muncul dalam benak dan perilaku orang tua kami, ada saja perasaan khawatir dari mereka yang berlebih terhadap kami. Yah, mungkin hal tersebut terjadi karena kami adalah anak tunggal mereka, mereka khawatir kami terjebak dalam situasi dan kondisi yang buruk, mau tidak mau orang tua akan bersikap over protective.

Advertisement

Terkadang di dalam hati kami kerap kali muncul perasaan

Mom, dad I'm not child anymore, and please let me go out I just wanna be free !

Ingin sekali menyebutkan perasaan itu dan kami tuangkan dalam ucapan, namun kadang kala hal tersebut tidak sanggup kami lakukan. Mengapa, karena kami menjaga betul perasaan orang tua kami. Siapa sih orang yang tidak mau menikmati kebebasan, semuanya pasti ingin tetapi yah mau bagaimana lagi sebagai anak tunggal mau tidak mau, suka tidak suka yah harus taat kepada orang tua kami.

4. Pertanyaan yang akan diajukan oleh orang tua disaat kami ingin berpergian keluar rumah.

Mah, boleh yah aku pergi keluar rumah ? via http://tumblr.com

Menjadi seorang yang senantiasa di khawatirkan memang suatu kebahagiaan tersendiri, terlebih jika rasa afeksi tersebut muncul dari orang yang paling kita sayang, siapa lagi kalau bukan figur ibu yang senantiasa menjaga anaknya agar tetap dalam situasi dan kondisi yang aman. Namun, tak jarang terkadang kami selalu dilontarkan 4 pertanyaan sebelum kami akan berpergian keluar rumah, diantaranya sebagai berikut:

Kamu mau kemana?

Kamu mau berpergian dengan siapa?

Kamu mau berpergian menggunakan apa, motor, mobil atau ojek online?

Terus, kalau acaranya udah selesai kamu mau pulang jam berapa, inget jangan pulang kemaleman!

Yups, 4 pertanyaan diatas memang kerap kali telinga kami terima, tak jarang kami harus mengungkapkannya secara sistematis menjelaskan ke orang tua kemana kita akan pergi, dengan siapa, dengan menggunakan apa dan akan kembali kerumah pada waktu kapan. Jujur saja, menjadi seorang anak tunggal seringkali diselimuti rasa takut, terlebih jika kami berbohong akan pergi dengan siapa, itu bukan kebiasaan yang kami lakukan. Karena, kami percaya bahwa jika kami tidak mendapatkan izin untuk pergi yah kami sampai kapanpun tidak akan berpergian kemanapun, karena kami sangat takut ketika kami pergi keluar rumah tanpa seizin ibu terutama sesuatu akan terjadi pada kami.

5. Orang tua kami sudah mengajarkan kami untuk mandiri sejak dini.

Sendiri ? Siapa takut ! via http://tumblr.com

Sejak kecil kami memang sudah terlatih untuk menjadi pribadi yang mandiri, bagaimana tidak ketika orang tua kami sudah tidak ada dirumah untuk mencari nafkah kami harus menyiapkan segala macam urusan sekolah kami sendiri. Baik itu menyetrika baju, mencuci sepatu, tas, merapihkan buku dan lain sebagainya. Terlebih jika kami berada di suatu kondisi dimana barang keperluan kami habis, mau tidak mau kami harus pergi keluar tanpa ditemani kehadiran adek, kakak, bahkan orang tua kami untuk membeli barang tersebut. Kemana-mana sendirian sudah bukan hal yang asing lagi, kami bahkan sudah terlampau nyaman dan terbiasa untuk melakukan segala jenis keperluan kami tanpa harus bergantung dengan orang lain.

Walaupun, menjadi seorang anak tunggal terkadang menyedihkan karena merasa kesepian kami sangat berterimakasih kepada kedua orang tua kami yang senantiasa menanamkan sifat moral yang baik, ntah itu tidak dependent of any people atau bahkan merepotkan orang lain. Terimakasih banyak, karena telah menjadikan kami sebagai anak emas kalian mah, pah semoga suatu saat kami akan membanggakan kalian, tetap sehat dan panjang umur yah, temani kami berproses untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan, salam hangat dari anak tunggal kesayangan kalian yang saat ini sedang memperjuangkan masa depan kalian :).

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat white chocolate yang gemar merangkai mimpi.

6 Comments

  1. Lah ini ilustrasinya bikinan anak Zetizen.com, bukan tumblr min

  2. Nandaristi berkata:

    Kok mirip artikel di zetizen.com ya?

CLOSE