Kamu yang Pernah Ada Dalam Pelukanku, Ingatkah Kamu Dengan Kenangan Kita?

Kamu adalah sebuah doa yang kukirim kepada Yang Kuasa, Tuhan mendengar apa yang ku semogakan. Sampai akhirnya kembali lagi kepada manusia itu sendiri, kamu memilih hidup dengan ketidak bersyukuranmu. Sudikah kamu mengingat apa yang pernah kita luangkan?

 <>1. Kita Pernah Memimpikan Masa Depan, Mengenai Pernikahan dan Rumah Idaman
Kita pernah selebay alay

Kita pernah selebay alay via http://artiartimimpi.com

Aku selalu yakin dengan apa yang kusebut kita. Kamu adalah takdir, manusia jelmaan malaikat yang Tuhan kirim untuk jadi pendampingku. Kita adalah sepasang sayap, tidak mungkin terbang sempurna tanpa aku ataupun kamu.

Aku selalu membicarakan masa depan. Hari itu senja, selalu jadi waktu yang tepat untuk menjadi kita dalam perbincangan. Tak peduli dengan kata lebay, aku bahagia memimpikan tentang masa depan. Tentang pernikahan, anak-anak kelak, dan rumah minimalis yang kita dambakan. Indah adalah kata yang pas untuk senja yang kusebut itu.

<>2. Aku Tahu Cara Membuatmu Senang, Membuatmu Tertawa adalah Tujuanku
Aku pernah membuat kamu tertawa

Aku pernah membuat kamu tertawa via http://jadiberita.com

Aku fikir, kamu adalah orang yang paling sedih sebelum aku datang. Yaa, aku selalu memperhatikanmu sebelum akhirnya aku dan kamu menjadi kita. Aku tahu cara kamu menyikapi pasanganmu sebelumnya, sampai akhirnya kamu datang padaku dengan menangis.

Melihatmu tertawa, aku merasa jadi orang yang paling hebat. Tidak ada yang bisa mengalahkanku dalam hal itu. Senyummu indah saat bahagia, tidak ada sedikitpun rasa sedih yang kutemui di dahimu. Kadang aku tidak percaya bisa menatapmu begitu dekat.

<>3. Yang Ku Ingat, Kamu Selalu Nyaman Dalam Pelukanku. Aku adalah Bahu Terbaik Untuk Keluh Kesahmu
Kamu selalu nyaman di bahuku

Kamu selalu nyaman di bahuku via http://www.sashacobra.com

Kamu pernah menangis tersendu-sendu, oleh hal yang tak kamu duga yang membuatmu meneteskan air mata. Aku tidak pernah mau melihatmu sedih, aku mengerti cara terbaik membuatmu kembali tersenyum.

Sekejap aku datang dan memelukmu. Kamu nyaman, itu yang ku ingat. Aku tidak merasa berat dengan tangisan mu, aku senang bisa jadi bahu penenang. Aku adalah bahu terbaik yang pernah kamu miliki. Bahkan aku merasa, kamu terlalu erat saat memelukku. 

<>4. Kita Selalu Melepas Penat Dengan Melakukan Perjalanan Bersama
Liburan adalah cara Kita melepas penat

Liburan adalah cara Kita melepas penat via http://instagram.com

Salah satu cara kita untuk melepas penak adalah menikmati senja di tempat yang berbeda. Senja yang tak pernah kita temukan sebelumnya. Berbincang-bincang tentang aku dan kamu di tempat yang berbeda, adalah salah satu romansa percintaan yang sering kita alami.

Aku tidak pernah memikirkan berapa uang yang aku buang, berapa waktu yang aku sia-siakan, dan berapa tenaga yang aku habiskan. Semua orang selalu bahagia dalam perjalanan, termasuk kita. Membawa kamera untuk mengabadikan momen kita, berharap itu akan selalu kamu kenang dalam bingkai dinding rumahmu. Berharap senja itu akan kita bawa sampai kita kembali ke rumah.

<>5. Aku Bawakan Seikat Bunga dan Kue Manis Di Ulang Tahunmu
Bunga dan Kue pun saksi bisu kisah Kita

Bunga dan Kue pun saksi bisu kisah Kita via http://saidaonline.com

Aku tak melulu tak romantis, aku bisa seromantis Habibie kepada Ainun. Hari ulang tahunmu selalu aku buat spesial. Jauh-jauh hari aku siapkan segalanya untuk hari bahagiamu. Bunga yang ku pesan mewakili rasa sayangku, kue manis itu gambaran rasa bahagiaku.

Aku bahkan tidak pernah seromantis itu pada pasanganku sebelumnya. Kamu tertawa, dan sedikit terlihat merona wajahnya. Hari itu jadi yang paling spesial untukku.

<>6. Setiap Waktu Selalu Diwarnai Rindu
Kita selalu rindu

Kita selalu rindu via http://bintang.com

Aku memang tidak selalu ada untukmu, aku harus melakukan setiap aktivitasku. Aku punya kesibukan, kamupun begitu. Kamu selalu geram dengan kesibukanku. Aku tahu kamu rindu, akupun begitu. Tapi aku senang ketika kamu geram karena rindu, secara tidak langsung kamu memang benar-benar merindukanku.

<>7. Tapi Kita Tidak Jarang Bertengkar, Oleh Sebab Yang Sebenarnya Malas Diperdebatkan
Ya, sering

Ya, sering via http://tabloidnova.com

Mantan, Waktu, dan Ketidakpuasan adalah sumber masalah. Aku selalu cemburu ketika megingat siapa orang sebelumku, kamupun begitu. Sebenarnya akupun malas memperdebatkan masalah itu, tapi apa daya rasa ingin tahuku begitu tak terbendung.

Waktu adalah yang paling menjadi masalah terbesar. Aku terlalu sibuk dengan tanggung jawabku sebagai manusia. Kamu selalu geram karena kesibukanku trsebut, hingga akhirnya kita berdebat akan hal itu.

<>8. Sampai Akhirnya Kita Menjadi Kalian
Kita menjadi Kalian

Kita menjadi Kalian via http://shutterstock.com

Hari itu adalah hari yang tidak pernah aku rencanakan ataupun aku impikan. Kamu berubah begitu cepat, tanpa penyebab atau lebih sedikit menjelaskan apa yang terjadi dengan kita. Aku merasa tidak pernah ada masalah besar, hanya masalah waktu yang memang tidak bisa sedikit aku luangkan. Aku menjadi merasa sangat menyesal dengan waktu. Rasanya aku ingin kembali dan memperbaiki itu, atau mungkin lebih  baik aku tidak ingin mengenalmu.

Aku hancur tak berarah dan sedikit gila dengan apa yang aku alami.Aku baru sadar, manusia cepat bosan, manusia tidak pandai bersyukur. Entah apa yang kurang dariku sampai akhirnya kau pergi karena orang lain. Semua perjuanganku kau anggap palsu.

Aku merasa tersindir dengan perlakuanmu. Aku tidak pernah percaya Kita akan menjadi Kalian. Apa yang hebat darinya? Kamu baru saja mengenalnya. Apa yang tidak bisa aku berikan? Yang ku ingat aku memberikan segalanya. Aku sempat percaya, aku adalah yang paling hebat untukmu. Tapi apa daya kamu berkata lain. Senja menjadi hilang, mimpi menjadi kenangan, foto tidak akan pernah kau bingkai.

Dari kejdian ini aku coba lebih belajar siapa aku sebenarnya, lebih mendekatkan diri pada alam dan Tuhan. Aku juga menarik kesimpulan bahwa kepastian soal hidup hanyalah semu. Tidak ada yang benar-benar pasti selain hidup dan mati.  Aku manusia, memang harus sadar akan datang dan hilang. Seperti sebuah daun, aka ada masa di mana daun itu gugur dan kembali bersemi. Tapi aku tetap percaya, Tuhan punya rencana terbaik di balik apa yang aku alami ini.

Untukmu yang pernah dalam pelukan, terima kasih atas semua mimpi dan harapan. Aku merelakanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Halo saya hafid. Saya nggak tahu saya ini bagaimana, cuma kamu yang bisa nilai. Biar bisa nilai, kenalan aja dulu :p. Saya suka nulis perjalanan, bisa di cek di www.janganlupabahagia.com

One Comments

  1. Yayan PA berkata:

    Si tika we hayuh 😀

CLOSE