Ketika Cinta Menjadi Sebuah Ketakutan, Mungkinkah Kamu Seorang Philophobia?

Cinta adalah hal yang tidak ada habisnya untuk diperbincangkan, bahkan semua orang merasa bahagia hidup bersama orang yang dicintainya. Cinta adalah anugrah indah yang diberikan oleh sang pencipta kepada kita berupa kasih sayang ataupun emosi lainnya namun kita mempunyai definisi masing-masing tentang cinta karena semua orang pernah merasakan cinta. Bagi beberapa orang cinta adalah hal yang indah namun tidak bagi seorang Philophobia. Philophobia berasal dari bahasa yunani “Philo” yang berarti cinta dan “phobia” yang berarti takut. Philophobia adalah satu penyakit mental dalam diri seseorang yang takut untuk jatuh cinta dan dicintai. Mereka sama seperti kita pernah jatuh cinta bahkan pernah merasakan cinta, tetapi bedanya mereka akan menghindari apapun yang beralasan tentang cinta. Sebenarnya mereka pun ingin merasakan cinta, tetapi rasa takut yang berlebihan akan cinta membuat mereka sulit membangun sebuah hubungan. Seorang Philophobia mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka ketakutan akan mencintai bahkan dicintai, bisa jadi mereka mengalami trauma masa kecil, keluarga yang broken home, kekerasan seksual, putus cinta, takut mengecewakan pasangan dan masih banyak lagi alasan mereka mengidap Philophobia. Jika ada orang disekitarmu yang takut jatuh cinta maka mereka mengidap Philophobia bahkan bisa jadi diri kamu sendiri yang mengalaminya. Untuk lebih mengenal apa itu Philophobia, kenali 7 tanda seorang Philophobia.

Ketika cinta hanya membuat sebuah luka

Ketika cinta memberi sebuah trauma

Ketika cinta merasakan ketukan yang ada

Akan kuhapus rasa cinta

Hingga tak tersisa

Karena aku seorang Philophobia

1. Sulit Move On dari Masa Lalu

Melupakan masa lalu lebih baik dibanding mengabaikan masa depan via http://www.hdwallpaperseek.com

Advertisement

Seorang Philophobia melihat dirinya di masa lalu sehingga mengkhawatirkan dirinya di masa depan, mereka mengambil pelajaran di balik semua yang terjadi di masa lalu tetapi kekhwatiran yang tidak wajar berubah menjadi rasa takut yang berlebihan sehingga mereka tidak bisa menjalani hidup yang semestinya. Masa lalu yang mungkin pernah mereka alami berupa pengkhianatan, kematian atau ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai, dikecewakan, pola asuh yang salah, keluarga yang broken home, kekerasan fisik maupun seksual, melihat kegagalan hubungan orang terdekat dan masih banyak hal yang mereka alami dengan pegalaman yang berbeda-beda.

Lihatlah ke depan karena jika kamu terus melihat ke belakang, kamu tak akan mampu untuk melangkah karena masa lalulah yang terus kamu lihat sehingga kamu takut akan masa depan.

Masa lalu biarlah masa lalu karena semuanya telah terjadi, kamu tidak bisa memutuskan untuk tinggal di masa lalu bahkan mengulangi waktu di masa lalu, melainkan kamu harus berusaha menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Advertisement

2. Mindset yang Salah

ketika kamu berpikir takut maka kamu akan merasakann ketakutan via https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Mindset yang tak lain adalah pola pikir yang kita miliki sangatlah menentukan kualitas hidup bahkan memperlihatkan bagaimana kehidupan yang kita jalani. Seorang Philophobia memiliki pola pikir ataupun persepsi yang salah tentang cinta. Mereka hanya memandang dari sisi negatif yang membuat mereka takut akan jatuh cinta, padahal cinta tak semenyeramkan dengan apa yang mereka pikirkan. Mereka beranggapan bahwa cinta hanyalah memberi luka, trauma serta kesedihan bahkan beberapa diantara mereka menganggap cinta adalah hal yang bodoh. Walaupun mereka pernah sedikitnya bahagia akan cinta, tetap saja mereka akan mengalami ketakutan jika mindset mereka salah akan memaknai cinta.

Jika kamu berpikir cinta itu bodoh, berarti kamu adalah orang terbodoh ketika kamu jatuh cinta

Jika kamu berpikir cinta itu menyedihkan, berarti kamu adalah orang yang menyedihkan karena pernah merasakan cinta

Berpikirlah cinta adalah hal yang indah , maka sedikitnya kamu akan merasa bahagia

3. Nervous terhadap Lawan Jenis

nervous sih boleh aja, tapi jangan sampai berlebihan yah via http://infoterkiniterbaru.xyz

Advertisement

Nervous adalah situasi yang wajar saja ketika kita berhadapan dengan orang lain, tetapi seorang Philophobia bukan hanya nervous saja yang mereka alami ketika berhadapan dengan lawan jenis atau pasangannya melainkan mereka juga merasa gugup, kebingungan dan yang lebih parahnya lagi mereka merasa ketakutan yang berlebihan dengan memperlihatkan gejala tangan dingin dan berkeringat, jantung berdetak lebih kencang, suhu badan naik, gemetaran, tak mampu bergerak dan hal yang lainnya jika phobianya kambuh.

Cinta bukan sebuah keharusan, namun cinta memerlukan kesiapan

4. Tidak Mampu Membuka Hati untuk Seseorang

membuka hatimu adalah awal memulai sebuah hubungan via http://cdn.klimg.com

Memang butuh berapa lama untuk kamu berpikir, sehingga kamu banyak menolak orang yang mencintaimu bahkan kamu cintai. Kamu boleh saja menolak mereka karena kamu memang harus memilih dari berapa banyak orang yang mencintaimu. Namun jika kamu terus menolak maka kamu tetap akan sendirian dan kesepian. Menerima memang bukanlah hal yang mudah, namun tidak ada salahnya jika kamu mebuka hatimu untuk seseorang. Jangan terpaku pada masa lalu kamu harus bisa membuka lembaran barumu dengan membuka hatimu pula.

Cinta bukan hanya menerima, melainkan memberi.

5. Berhati-hati Ketika Jatuh Cinta

walaupun sedang jatuh cinta, seorang Philophobia selalu berhati-hati tentang perasaanya via http://favim.com

Mereka juga ingin merasakan indahnya jatuh cinta karena mereka pernah merasakan kebahagiaan ketika mereka jatuh cinta. Namun seorang Philophobia selalu berhati-hati ketika dia jatuh cinta karena mereka tak bisa menyimpulkan perasaan mereka, mereka selalu memastikan perasaan apa yang mereka rasakan, entah itu perasaan jatuh cinta atau senang biasa. Tetapi bagaimanapun mereka sangat sedih karena tidak bisa mencintai layaknya orang pada umumnya. Mereka dihantui ketakutan yang berlebihan sehingga tak mudah percaya terhadap orang lain.

Kamu bukan takut akan jatuh cinta melainkan kamu takut dikecewakan olehnya.

6. Takut Memilih Pasangan yang Tidak Tepat

Pasanganmu adalah cermin dirimu via http://cdn.klocher.sk

Memang sangatlah sulit memilih pasangan yang benar-benar tepat untuk kita tentunya kita tidak boleh asal dalam memilih pasangan. Namun sebaiknya tidak usah sampai berlebihan ataupun membuatmu ragu dengan pasanganmu. Karena kamu harus yakin bahwa orang baik maka pasangannya baik pula, kita dan pasangan kita seperti cermin yang berhadapan. Jadi jangan terlalu takut bahwa dia bukan orang yang tepat, selama kamu adalah orang yang baik.

Keyakinan dalam suatu hubungan seperti sebuah komitmen, namun keraguan dalam suatu hubungan adalah tanda bahwa kamu belum mencintai dan menerimanya.

7. Kesulitan dalam Menjalin Sebuah Hubungan

Jangan sampai ketakutanmu membuat hubungan kalian tak bisa dipertahankan via http://www.ikarmik.com

Kesulitan dalam menjalin hubungan tentunya akan kamu hadapi karena ketakutanmu yang berlebihan. Memang rasanya sedih, kesal dan depresi menjadi seorang Philophobia, karena kamu merasa tersiksa ketika kamu jatuh cinta bahkan dicintai. Cinta yang harusnya indah namun berubah menjadi ketakutan bagimu. Mungkin pasanganmu akan mulai risih dan tak mampu mempertahankan hubungan kalian dikarenakan ketakutan kalian yang berlebihan dan membuatnya memilih mengakhiri hubungan kalian. Jika kamu benar-benar jatuh cinta perlahan kamu harus menghindari rasa takut tersebut bukan menghindari pasangan kalian. Kesulitan itu mungkin terjadi ketika fobiamu kambuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

One Comments

  1. Iftikar Mukti Ali berkata:

    gimana nyembuhinny ya…

    rasanya teori ga segampang praktek.
    Susah nyembuhin apa yang terjadi di masa lalu.

CLOSE