Kurelakan Debur Ombak ini Menghapus Jejakmu dari Duniaku

1 Mei 2016

Author : Ika Suarsi

Semua hal di dunia ini pasti sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, termasuk dengan takdir yang menentukan dengan siapa kamu akan bertemu, namun tidak jarang pertemuan ini pada akhirnya diakhiri dengan perpisahan yang sungguh menyisakan jejak menyakitkan.

<>1. Walaupun aku masih menginginkanmu, pergi adalah jalan terbaik

leave via http://www.gratisography.com

Banyak yang mengatakan bahwa kita akan merasa kehilangan jika seseorang yang penting dalam hidup kita pergi, namun aku yakin diantara pilihan tetap tinggal dan pergi, aku sudah yakin pergi adalah jalan yang terbaik. Walaupun aku tahu semua ini tidak ada yang salah baik cintaku maupun cintamu.

<>2. Terkadang memori indah terlintas dan menyayat hati

hello via http://www.gratisography.com

Aku terus membenamkan diri dalam segala rutinitasku, namun memang benar melupakan itu tidak bisa dipaksakan walaupun memori kebersamaan kita tetap hadir, tapi aku yakin semua ini akan berlalu digerus waktu layaknya jejak kaki yang akan digerus oleh derasnya ombak laut.

<>3. Masa depan adalah fokus utamaku saat ini

focus on dream via http://www.gratisography.com

Dunia ini bukan hanya milik kita berdua

Kau tahu bahwa sekarang aku lagi fokus untuk mengejar cita-cita, keinginanku untuk membahagiakan kedua orangtuaku masih menjadi prioritas utamaku dibandingkan bahagia bersamamu, jadi restuilah akan kepergianku ini.

<>4. Aku tidak ingin menyia-nyiakan masa mudaku dengan penuh kegalauan akan cinta

jangan galau via http://www.gratisography.com

Menjadi tidak produktif bukan kemauanku, jika aku dan kamu terus-menerus larut dalam percintaan bukan tidak mungkin waktu muda kita akan terbuang percuma dan sia-sia. Menghasilkan karya yang bisa bermanfaat menjadi keinginanku, galau yang berlebihan bukan gaya hidupku.

<>5. Saling memantaskan diri sampai akhirnya dua pasang kaki bisa bersama lagi di tepi pantai

be patient via http://www.gratisography.com

Oleh karenanya biarkanlah diriku menjadi pantas untukmu, kamu pun menjadi pantas untukku, walaupun suatu hari nanti sosokku akan tergantikan yang lain, setidaknya aku pergi demi kebaikan kita bersama, kebaikan yang akan membuat kita saling memantaskan diri sebelum akhirnya bersama-sama lagi dalam situasi dan waktu yang sudah pantas.