Mahasiswa UMM, Kalian Pasti Mengenang 6 Hal Ini!

Menjadi mahasiswa itu kadang senang-senang susah. Pasalnya, menjadi mahasiswa itu tidak lagi seperti menjadi siswa dulu. Jarang mendapat nasehat, perhatian, bahkan apapun yang akan dilakukan sudah dalam pembiaran. Mungkin karena Dosen sudah menganggap bahwa setiap mahasiswa itu sudah dewasa. Sehingga suasana masa sekolahmu sudah 100 persen berubah. Contoh kecilnya adalah ketika ulangan atau ujian tengah semester, siswa yang tidak memenuhi syarat untuk lulus akan dicari oleh Guru. Sampai siswa itu ditemukan, kalaupun tidak ditemukan di sekolah. Maka salah satu Guru akan mendatangi siswa yang bersangkutan ke rumah orangtua wali murid. Mungkin kamu salah satunya ya, Bro & Sist ? Just Kidding, Bro & Sist.

Ketika kuliah sudah tidak ditemukan yang semacam ini, guys. Kalaupun memang ada, pasti karena sikonnya yang sudah “TERPAKSA” karena harus menerima gelar “DO” atau “Drop Out”. Gelar ini paling anker sejagad raya, bro & Sist. Bahkan lebih anker dari Singo Edan Arema yang dijuluki dengan ANKER. Sebab, jika telah menerima gelar tersebut, mahasiswa tidak akan diperbolehkan lagi mengikuti segala kegiatan kampus.

Jika masa sekolah telah salah, maka masa kuliah harus benar.  Masa lalu sudah terjadi dan tidak bisa terulang kembali. Jadikan itu kenangan yang luar biasa untuk memperbaiki masa perkuliahanmu saat ini. Pepatah pernah mengatakan, “Belajarlah dari masa LALUmu untuk hari ESOKmu yang lebih baik.”

Setiap waktu dan tempat yang dilalui, tentu tidak pernah lupa dari kenangan. Kenangan itu dibangun, bukan dihancurkan. Bahkan harus menjadi ingatan penting ketika  berkumpul. Setidaknya ada 6 hal yang tidak bisa kamu lupakan setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang tersebut. Bagi kamu Alumni UMM, dipersilahkan untuk merenung. Kapan dan dimana kalian melakukan kegiatan yang tersebut dibawah ini ?

1. Masa Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba)

Advertisement

Kamu masih ingat ngapain saja ketika Pengenalan Mahasiswa Baru (Pesmaba) dulu ? Di awali dengan Pembukan oleh Rektor atau Tamu Kehormatan (Biasanya Menteri, atau setingkat Jenderal) di lapangan Kampus UMM. Biasanya anak UMM menyebutnya dengan Helyped. Karena lapangan tersebut bisa digunakan untuk Helyped. Seperti tahun 2012, Menteri Pedidikan dan Kebudayaan M. Nuh mendarat dengan Helikopternya.

Tapi bukan Helikopter yang akan kita bahas, tapi kenangan apa saja yang didapat ketika Pesmaba tersebut. Salah satu kenangan yang tidak bisa dilupakan adalah ketika bisa berkumpul dengan teman-teman yang datang dari seluruh pelosok Nusantara. Iya, benar. Mahasiswa baru akan dipertemukan oleh mahasiswa baru lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai suku, ras, dan agama yang ditemui. Karena UMM merupakan kampus yang terbuka untuk anak bangsa. Tidak membatasi agama, apalagi suku untuk bisa melanjutkan pendidikan di Unmuh Malang tersebut.

Bukan hanya itu, kampus tersebut juga menerima mahasiswa Asing. Sehingga mahasiswa dalam negeri bisa berinteraksi langsung dengan mahasiswa asal luar negeri.

Advertisement

2. Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) Yang Membuat Terharu

Ayo tebak berapa lama dulu kamu harus mondok di Rusunawa UMM ?

Kalau kamu benar-benar masih ingat, pastinya kamu jawab satu minggu. Benar, program P2KK tersebut kamu ikuti selama satu minggu di Rumah Susun (Rusunawa) UMM. Kamu tidak boleh membawa Handpone (HP), tidak boleh keluar selama satu minggu tanpa seizin Trainer, dan Co Trainer. Awalnya tidak enak sedikitpun, tidak ada yang betah. Ingin pulang, karena waktu tidur dan istrahat yang terbatas akibat banyaknya kegiatan. Salah satunya, kamu dulu harus Sholat Tahajud jam 3 malam. Kamu harus mengerjakannya, tanpa alasan apapun. Masih ingat seperti apa muka ngantukmu dulu ?

Tapi setalah 2-3 hari di Rusunawa, hampir semua mahasiswa tidak mau pulang. Karena sudah mendapatkan indahnya kebersamaan, teraturnya jadwal seharai-hari, mendapatkan teman yang benar-benar saling menghargai. Ehh setelah tiba waktunya selesai mondok seminggu itu, semua mahasiswa akan merasakan bagaimana sakitnya kehilangan. Isak tangis akan mewarnai hari perpisahan tersebut.

3. Kuliah AIK & KAP dalam Ingatan di Minggu Pagi

Advertisement

Coba pandangi dalam-dalam Masjid AR Fahruddin ini, berapa dosa yang semestinya tidak kamu lakukan ?

Dosa, kok bisa dosa memandangi masjid yang indah ini. Apa hubungannya, apa zina mata kalau memandangi Masjid ? Tenang, Bro & Sist. Maksud dosa disini adalah ketika mengambil matakuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Iya, pasalnya masih adanya mahasiswa yang mengeluh dengan matakuliah yang satu ini. Mungkin karena bebannya hanya 1 SKS dan sifat matakuliah ini WAJIB. Jadi mahasiswa menganggap bahwa 1 SKS itu tidak berpengaruh pada kelulusan. Tapi itu murni kesalahan kami ketika mahasiswa, kami belum mengerti makna dan tujuan dipelajarinya matakulaih tersebut.

Selain itu, kuliah Ahad pagi yang harus dikerjakan di hari Minggu pagi. Tepatnya pukul 07.00-08.00 WIB. Biasanya, kuliah Ahad ini diisi oleh orang-orang hebat Nusantara. Sudah, tidak perlu berpikir aneh lagi tentang AIK dan KAP ini. Semunya bermanfaat.

4. Indahnya Mengabdi Ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Bro & Sist, juara berapa kelompok kamu dulu ketika KKN ?

Tidak perlu juara berapa kamu dulu. Kamu sudah menjadi juara semuanya. Iya, iyalah. Kan kamu sudah menjadi bagian anak bangsa yang telah berpartisipasi untuk mengabdi pada negeri sendiri. Kalau bukan kamu siapa lagi ? dan kalau bukan dulu dan sekarang kapan lagi ? Mungkin inilah alasan UMM tetap mengadakan program KKN untuk mengantarkan mahasiswanya ke Desa-desa terpencil. Bahkan, baru-baru ini UMM telah mengirimkan mahasiswa melalui KKN kusus ke daerah Papua.

Ini kebanggaan buat Alumni UMM. Karena juniormu mempertahanakan dan melebihimu prestasimu dulu. Mereka telah mampu eksis dikancah Nasional dan Internasional. Generasi kita eksis di warung kopi, tapi warung kopinya beda, Bro & Sist. Biasanya kita sebut dengan "NGECAS" Ngopi Cerdas.

Baru-baru ini, Junior kita kembali menerima tamu dari luar negeri untuk belajar bersama di tanah air. Mereka belajar langsung kepada masyarakat di desa-desa, layaknya seperti mahasiswa KKN. Mereka mengadakan kegiatan tersebut selama dua minggu.

5. Kerjasama Luar Negeri, Belajar sambil Mengabdi melalui Lex Program (Learning Express)

Proram belajar cepat (Learning Express) tersebut memusatkan perhatian pada usaha pemotongan ayam, pabrik tahu, dan wisata tani. Selain itu, juga masih banyak kerjasama luar negeri yang dapat membantu perkembangan pengetahuan mahasiswa seperti, ACICIS, AISEC, dan lain-lain. Mari kita support terus generasi UMM untuk memperbaiki dan mengobati penyakit bangsa ini.

6. Harapan Orangtua & Mahasiswa adalah “WISUDA” atau “WISUDAH”

Kadang harapan orangtua lebih besar untuk anaknya segera lulus dari kampus. Iya, iyalah Bro & Sist. Kan hampir 90% mahasiswa mendapatkan beasiswa dari orangtuanya. Bayangkan saja, jika anaknya terlambat menyelesaikan perkuliahan. Itu kan bisa rugi negara (makasudnya keluarga kamu, daripada uang digunakan untuk kuliahmu yang belum kunjung selesai. Kan lebih baik untuk biaya sekolah adek-adekmu). Bayak sih mahasiswa yang tidak mau cepat-cepat lulus. Tapi coba pertimbangkan lagi beasiswa yang kalian dapatkan setiap bulan dari orangtua kamu. Itulah sebabnya, orangtuamu ingin kamu segera menyelesaikan kuliahmu (Ayo, SADAR).

Wisuda memang bukan segalanya, tapi setidaknya kamu sudah memenuhi salah satu kewajibanmu kepada orangtuamu. Bisa membuat tersenyum disaat pengukuhan hari Wisudamu. Itu adalah mimpi dan harapan besar orangtuamu. Kalau tidak percaya, silahkan tanyakan pada senior kamu yang sudah lulus. Bagi kamu yang dari UMM atau pun bukan. Silahkan tanyakan, sebelum semua terlambat. Semasih orangtuamu sehat dan mampu memberikan tangisan bahagianya saat kamu Wisuda.

Wisuda adalah puncak kebahagiaan orangtuamu, bukan yang lain. BAHAGIAKANLAH !!

Saran dari saudaramu yang lebih dulu meninggalkan kampus indah kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta Kopi Nusantara dengan Metode Pourover, Penikmat warung Padang. Gutel Gayo

CLOSE