Memerdekakan ‘Indra’

Hai olah halo!

Bagi kamu yang seneng dengerin musik, pernah nggak kamu ngerasa langsung jatuh hati di menit-menit pertama kamu denger musik yang sama sekali belum pernah kamu dengerin sebelumnya? Di menit pertama itu, nadanya bikin otak sama hati kamu fokus di satu perintah yaitu pay attention to that song. Kalau ada bagian yang dinyanyiin dengan pas dan ‘ngena’ di hati kamu, entah itu bagian reff, bridge, atau bahkan outro-nya, tanpa kamu sadari bagian itu bakal terekam, berkelana mondar-mandir di pikiranmu. Sejam, sehari, seminggu, sebulan, bahkan setaun setelah itu mungkin kamu bakal (ngerasa) ngelupain ‘bagian’ itu, tapi bakal ada di satu momen, ‘bagian’ itu kamu senandungkan lagi. Terus kamu bakal ngomong sendiri, “Eh, ini lagu siapa ya?” atau bilang gini ke temenmu, “Eh, tau yang lagunya gini nggak? (kemudian kamu haha huhu nggak jelas) itu lagunya siapa yah?” Hahaha..

 <>1. Pernah Nggak?
Music Complete You

Music Complete You via https://wilshirelawfirm.com

Pernah nggak kamu denger musik yang bikin jantungmu serasa ikut berdenyut saking ‘ngena’nya? Kamu pernah denger suara yang bikin kamu hampir nangis karena indahnya kebangetan? Walaupun kamu nggak tau dia ngomong apa? Bahkan walaupun itu cuma suara instrumen? Pernah nggak kamu suka sama sebuah lagu gara-gara jatuh hati pas dengerin lagu itu dinyanyiin orang lain (bukan penyanyi aslinya)? Pernah nggak kamu dengerin lagu yang bener-bener serasa mau kamu jadiin soundtrack for your life-mu karena lagi pas sama keadaanmu banget? Bahkan soundtrack buat harimu yang kelabu? Pas kamu feeling blue banget? Hahaha bentar..bentar belum selesai nanya. Terus apa yang kamu lakuin sama suara-suara favoritmu itu? Repeat? Repeat berbanyak kali? Oke. Terakhir. Pernah nggak kamu dengerin lagu yang sama sekali kamu nggak nyangka bakal dengerin lagu itu atau bahkan nggak terlintas di pikiranmu buat jatuh hati sama lagu itu? Let me guess, biasanya karena awalnya kamu nggak suka sama yang nyanyi? Atau karena kamu memang nggak suka jenis lagu kayak gitu? Atau karena kamu takut diejek sama temen-temenmu karena kebanyakan temen-temenmu udah terlanjur agak-sedikit-memandang-sebelah-mata-menutup-sebelah-telinga ke lagu-lagu itu? Hmm...

<>2. Omni-hear-a?
Pick Your Taste

Pick Your Taste via https://i1.wp.com

Aku bisa dibilang omni-hear-a, temennya omnivora wkwk. Apa aja dengan syarat enak di telinga (versiku) bakal aku dengerin. Selain itu, moody juga jadi penyebab utama ke-omni-hear-an ku ini. Nope. Aku bukan bermaksud mendiskriminasi kalian yang idealis dan loyal dengerin sebuah genre aja. Hail for that! Berarti kalian udah nemuin separuh nyawa kalian di genre itu mau bagaimanapun lagunya dikemas, mau bagaimanapun liriknya digagas.

Namanya omni-hear-a, mau lagu dari jaman ‘80an, mau lagu yang paling fresh from the oven, mau lagu dari pedalaman sampe lagu dari pucuk bumipun, sekali klop sama telingamu, mau semesta menentang dengan berbagai cara, telingamu bakal tetep klop, sekali denger bakal serasa langsung direkam otomatis sama otakmu.

Kamu pernah nggak ngerasa bosen dengerin lagu yang itu-itu mulu? Semacam kehabisan playlist gitu. Di gadgetmu atau di laptopmu. Beruntung sekarang kita udah ada di jaman serba canggih ya, semua jejak rekam dari jaman baheula sampai jaman yang paling hits gampang buat ditelusurin. Kalau kita masih di jaman kaset (dan pensil atau pulpen hihi), pasti itu pita kaset udah kusut kita puter-puter terus, dan itupun kalo kita punya kaset lagu yang mau didenger, kalau enggak ya pinjem tetangga atau ke toko kaset dulu buat beli. Beruntung..

<>3. Why did you hear that (kind of) song?
Why did you hear that (kind of) song?

Why did you hear that (kind of) song? via http://i.huffpost.com

Awalnya, hari itu aku nanya ke temen. Dia jago banget main musik, terutama gitar dan bass. Kecintaannya sama musik bikin dia jadi peka dan sensitif sama nada. Ya pokoknya dia suhu nembak nada versiku lah. Hari itu aku entah kenapa penasaran pengen nanya ke dia kapan aku bisa  dengerin dia main lagu korea. Dan jawabannya bukan jawaban melainkan pertanyaan balik. Dia nanya apa yang aku dapetin dari lagu korea.

Setelah hari itu berbagai pikiran sering melintas. Bisa nggak ya alasan orang suka dengerin lagu-lagu tertentu cuma ya memang karena suka aja. Dan itu alasan yang acceptable atau enggak sebenernya? Sampai saat ini pun aku masih sering senyum-senyum sendiri, kok bisa seorang aku sekarang lebih banyak ngedengerin playlist lagu korea daripada lagu indo, indie atau manca.

<>4. The Reason Is...
Watching yet 'hearing'

Watching yet 'hearing' via https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Tapi makin kesini sekarang kayaknya aku paham. Buatku, alasan seorang aku sekarang lebih banyak dengerin lagu-lagu korea adalah karena telingaku udah mulai bosan sama playlist yang sering kudengerin. Walaupun sebenernya masih sangat banyak lagu indo, indie atau manca yang belum kudengerin, tapi nyatanya lagu korea lebih cepet dan lebih ‘underground’ pergerakannya. Semacam lewat jalur rahasia aja gitu. Alus banget caranya untuk sampai di telingaku tanpa terdeteksi imun. Haha

Selain itu, lagu-lagu korea yang kudengerin kebanyakan adalah soundtrack drama si. Bagi kalian yang seneng nonton drama, pasti ada disatu waktu kalian ngerasa soundtrack drama sama adegan atau scene drama itu saling melengkapi. Ya semacam botol ketemu tutupnya gitu. Kalian bisa ‘in’ banget sama scenenya, dan bisa tambah ‘in’ lagi begitu ngedengerin soundtracknya. Katanya buat soundtrack drama sendiri, mereka ada review berulang-ulang gitu ya? Wew. Padahal itu cuma buat drama ya... nggak heran kalau jadinya klop. Hasil nggak akan mengkhianati proses.

Walaupun aku emang rada tomboy, nggak lupa aku ini juga tetep termasuk orang yang merdeka. Telinga dan mataku berhak melihat dan mendengar apapun tanpa interupsi siapapun. Terutama interupsi yang sifatnya masih subjektif. Aku percaya selera orang sangatlah beragam. Akupun masih punya beberapa hal yang nggak kusukai tapi temen-temenku pada suka. Dan aku percaya tiap sesuatu itu ada positif dan negatifnya, baik dan buruknya. Ya balik lagi namanya juga selera...

<>5. Appreciate
Setiap Karya Berhak Diapresiasi

Setiap Karya Berhak Diapresiasi via https://www.instagram.com

Tapi ini bukan berarti sekarang aku memasukkan diriku sendiri dalam kategori seorang K-Pop lho. Setidaknya aku nggak memasukkan namaku dalam kotak itu. Nope. Sama sekali bukan karena aku masih nggak menghargai dan nggak mau dikategorikan seseorang yang sangat K-Pop addict. Tapi karena nggak bisa dipungkiri sampai sekarang sebagian aku kadang masih menyimpan rasa kurang tertarik dengan beberapa bagian dalam K-Pop. Hanya itu. Aku hanya bisa menyebut diriku seorang penggemar moody yang lagi seneng dengerin lagu-lagu korea terutama soundtrack drama kesukaan.

Sekarang pandangan dan mindsetku sudah agak berubah. Aku, kalian, mereka, kita semua adalah orang yang merdeka. Sekarang aku lebih menghargai semisal ada temen kuliah atau temen main yang lagi kegirangan karena MV biasnya yang baru aja rilis. Sekarang aku juga udah bisa ikut senyum karena bisa paham perasan temen yang nggak noleh-noleh pas kita panggil karena ternyata lagi setel kenceng playlist favoritnya -yang ternyata itu lagu korea. Sekarang juga udah paham gimana rasanya kalau apa yang kita sukai diledek, dibully atau dikata-katain sama orang lain. Sedih si...jengkel si...tapi tenang...kalau temen-temen juga ngebales dengan bersikap kayak gitu berarti kita yang katanya udah paham arti ‘selera’ ini sama aja dengan mereka yang masih suka ngeledekin selera orang lain dong? Hehe. Saling berlomba mengingatkan dalam hal-hal yang baik adalah salah satu hal yang besar amalannya.

Last but not least, terimakasih kalian semua yang sudah mau baca sampai paragraf ini. Tulisan ini murni opini dan pendapatku saja. Jika ada dari temen-temen yang merasa tersinggung atau tersaikiti dengan tulisan ini, aku mohon maaf yah...

“Kok kamu jadi seneng dengerin metal? Kenapa deh kamu seneng dengerin hardcore? Post rock? Punk? Folk? Stoner? Dangdut? Noise? Pop? Lagu lawas?”

Hehe...

“Lho? Kamu seneng dengerin ini? Ih kok kamu jadi seneng dengerin ini? Ini kan bla bla bla”

Hehe... (lagi)

<>6. Happy Listening. Don't forget to liberate
Liberating, Liberated - FRDSTVY

Liberating, Liberated - FRDSTVY via https://www.instagram.com

Oya, ini 10 playlist yang sering kudengerin akhir-akhir ini... Cuma mau ngeshare aja si hehe.. Enjoy your taste, ‘merdeka’ people...

1. My Love – Lee Hi (OST Scarlet Heart Ryeo)

2. First Snow – EXO

3. Tiga Titik Hitam – Burgerkill

4. Sweet Disposition – The Temper Trap

5. Wild and Free – Last Goal Party

6. Man Upon The Hill (Live at Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta) – Stars and Rabbit

7. Elegi – Figura Renata

8. Hujan Mata Pisau – FSTVLST

9. Tears Become Each Other – Hyorin SISTAR (OST Hwarang)

10. Beautiful – Crush (OST Goblin)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

part-time (at almost) everything

CLOSE