#MemilihHipwee, Karena Menulis Itu Adalah Tentang Sebuah Rasa

Menulislah dengan hati bersama Hipwee!

Kata Stephen King “Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri”. Aku setuju,guys. Tapi menurutku, menulis itu lebih dari sekedar kita merangkai untaian kata menjadi sebuah kalimat yang layak untuk dibaca. Bagiku, menulis itu kehidupan. Aku akan menulis tentang apa yang aku rasakan, aku menulis untuk berbagi semangat dengan semua pembaca dari seluruh penjuru Indonesia ataupun dari kalangan usia.

Bagiku, dengan menulis kita semua dapat berbagi kebaikan, berbagi semangat, dapat seolah berbicara tanpa bertatap muka, dapat saling menguatkan walaupun tak berdampingan. Menulis lebih dari sekedar untaian kata yang terajut menjadi sebuah kalimat. Menulis adalah tentang bagaimana kamu dapat mengabadikan sesuatu, agar sesuatu tersebut tak lekang oleh waktu.

Bahkan, bagiku menulis adalah semacam candu dari penyembuhan jiwa yang tengah dilanda sendu. Yah, menulis adalah self healing bagi mereka yang pernah dilanda psikis traumatic sepertiku. Bagiku menulis adalah sebuah proses 'menuangkan' segala rasa yang ada di dalam diri seperti menumpahkan luapan emosi sendiri.  Dan aku selalu percaya bahwa “Menulis harus dengan hati”.  Menulislah dengan hati karena hati senantiasa mengerti, menuntun jiwa untuk memberi dan berbagi.

Menulis bukan hanya sekedar menyampaikan ide, informasi ataupun sejumlah data dan peristiwa. Lebih dari itu, bagiku menulis adalah energi. Memerlukan energi dan dapat memberikan energi tidak hanya bagi penulisnya akan tetapi juga teruntuk pembacanya. Berikut ini adalah bagaimana cara energi menulis kita lahir dari dalam diri kita, agar kita menjadi penulis yang tidak hanya sekedar copy paste akan tetapi menjadi penulis yang selalu memiliki energi dan rasa serta hati dalam setiap tulisan kita.

1. Kemauan

determination

determination via https://unsplash.com

Advertisement

Kemauan yang kuat akan menumbuhkan tekad yang kuat. Kemauan dan tekad yang kuat merupakan energi yang mampu mengalahkan kemalasan, ketakutan serta rasa ketidakmampuan dalam menulis. Energi ini tentunya yang akan menjadi stabilitas dan konsistensi dalam proses menulis, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang bernergi dan berkarakter. Apapun bentuk gaya tulisanmu dan pembahasanmu.

2. Keberanian

Keberanian dalam mengungkapkan gagasan atau perasan, serta kebranian melawan keraguan. Hal ini akan menumbuhkan energi positif berupa kepercayaan diri untuk menulis. keberanian dan rasa percaya diri akan menuntun kita pada keleluasaan bahasa dan kebebasan dalam mengeksplorasi kosa kata dalam menulis, sehingga kita nantinya akan tertantang untuk menyuguhkan sebuah tulisan tekad
kejujuran hati terbaik.

3. Kejujuran hati

Kejujuran hati akan melahirkan sebuah ketulusan dalam berkaryam menuntun kita menulis dengan bebas, mengembangkan pemikiran tanpa beban dan apa adanya. Terlepas dari adanya refrensi atau data pendukung, dibayar atau tidak, kejujuran hati dalam menulis atau sebuah fondasi yang akan memberikan energi pada tulisan yang kita tulis, sekaligus energi yang dapat menumbuhkan semangat menulis atau energi baru pada para pembaca.

Advertisement

Kejujuran hati dalam menulis akan menumbuhkan kejujuran dalam realita etika dan budaya, sehingga jujur dan tulus dalam menulis dengan sendirinya akan melahirkan proses memperbaiki dan menyempurnakan tulisan.

4. Kepedulian

Kepedulian lahir dari hati dengan melihat sederet kenyataan dan harapan, baik yang kita alami sendiri maupun yang dialami oleh orang lain. Kepedul;ian inilah yang memunculkan energi untuk mencari ide tulisan, memproses ide, menuliskannya, hingga menjadi sebuah tulisan yang utuh. Menulis yang didasari dengan dengan kepedulian akan melahirkan ketulusan dalam menulis.

Kepedulian dan ketulusan inilah merupakan energi yang dapat melahirkan tulisan yang bersifat sebagai problem solving karena kedua hal tersebut dapat menstimulasi rasa ingin membantu atau mengubah keadaan yang tak diharapkan. Dapat dikatakan bahwa kepedulian merupakan bentuk empati penulis terhadap keadaan, kenyataan, pengalaman, pemikiran dan perasaan.

Advertisement

5. Hipwee

Dan, aku memilih Hipwee sebagai media yang menemani langkahku dalam berbagi inspirasi, berbagi cerita, berbagi energi positif dan berbagi semangat dengan para pembaca khususnya para anak-anak muda di Indonesia. Aku memilih Hipwee untuk menemani langkahku dalam menyembuhkan trauma psikisku di masa lalu sebagai anak broken home.

Hipwee selalu memberikan kesempatan bagiku dan bagi kalian yang ingin menjadi penulis, menjadi inspirasi bagi anak – anak muda di Indonesia. Di Hipwee aku belajar bahwa menulis tidak hanya sekedar menulis, Hipwee mengajarkanku untuk saling menguatkan walaupun kami tak berdampingan, saling men-support walaupun kami berjauhan.

Dengan Hipwee aku tidak hanya sekedar belajar menguatkan walaupun tak berdampingan, tetapi juga berbagi keindahan Indonesia dan juga berbagi kemudahan ketika kita satu sama lain ingin menyapa yaitu dengan sebuah tulisan.

 

Hipwee, tidak hanya sekedar menemani langkahku. Hipwee sudah seperti menjadi bagian dari hidupku. Hipwee memberikanku banyak pengalaman berharga yang tentunya tak bisa kuuraikan satu persatu. Dari Hipwee aku belajar tentang bagaimana cara berproses, bagaimana cara berbagi dalam bentuk sederhana, belajar tentang ketulusan dalam bentuk menulis. Selamat ulang tahun Hipwee…semoga Hipwee selalu menjadi bagian dari kami semua, selalu menemani langkah kami semua. Tetap menjadi Hipwee yang begitu luar biasa menginspirasi jutaan pembaca dengan tulisan – tulisan yang begitu istimewa. Karena apa? Karena kami selalu menulis dengan hati untuk semua pembaca yang selalu ada di hati kami dan di hati Hipwee.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selalu merasa bahwa hidup ini hampa tanpa pedasnya sambal bawang. Dan selalu merasa bahwa Jogja adalah kota teromantis didunia

CLOSE