Mengalami Homesick di Negeri Orang? Kenali Berbagai Faktornya Supaya Kamu Bisa Survive!

Pada situasi baru, setiap orang harus belajar untuk menyesuaikan diri. Melanjutkan studi dan tinggal di luar negeri merupakan hal yang menyenangkan, di lain pihak hal ini juga mengharuskan orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Tinggal dalam jangka waktu lama di negeri orang sangat berbeda dengan berlibur. Selama tinggal, kita harus menyesuaikan diri dengan bahasa, cuaca, dan terpenting pada budaya negara tersebut. Ketika individu dapat menyesuaikan diri dengan baik, pada dasarnya ia akan mampu menghadapi permasalahan dengan lebih positif. Individu tersebut juga dapat menghadapi tekanan yang ada dalam lingkungan dan lebih bahagia.

1. Faktor psikologis

Exploring your mine via https://exploringyourmind.com

Faktor ini erat kaitannya dengan pengalaman. Pengalaman individu selama hidupnya sangat mempengaruhi bagaimana individu beradaptasi. Individu yang mandiri, sudah terbiasa menyesuaikan diri dengan keadaan yang berbeda dapat dengan mudah menyesuaikan diri. Dalam hal ini proses belajar sangat penting. Individu yang dapat mengambil hikmah dari pembelajaran selama hidupnya dapat belajar untuk menyesuaikan diri pada lingkungan baru. Ia akan melakukan observasi dan dapat melihat faktor apa yang mendukung dan faktor apa yang menjadi faktor risiko.

2. Faktor lingkungan dan budaya

environtment and culture via https://id.pinterest.com

Lingkungan yang lebih ramah dapat mempengaruhi bagaimana individu menyesuaikan diri. Ada baiknya anda mempertimbangkan dimana anda akan melanjutkan studi atau tinggal. Ada budaya yang cenderung individualistis dan pasif, namun ada pula yang kolektif/menyukai kebersamaan dan bersahabat. Sebelum anda menetap di suatu daerah atau negara. Ada pula lingkungan dengan tradisi agama tertentu. Ada baiknya mengetahui bagaimana lingkungan dan bagaimana cara interaksi masyarakatnya. Ada baiknya, bila benar-benar baru, ada orang yang dapat diandalkan untuk membimbing atau memberikan informasi pada lingkungan anda, entah teman, saudara, atau rekan sesama institusi. Lingkungan yang lebih ramah dapat mempengaruhi bagaimana individu menyesuaikan diri. Ada baiknya anda mempertimbangkan dimana anda akan melanjutkan studi atau tinggal. Ada budaya yang cenderung individualistis dan pasif, namun ada pula yang kolektif/menyukai kebersamaan dan bersahabat. Sebelum anda menetap di suatu daerah atau negara. Ada pula lingkungan dengan tradisi agama tertentu. Ada baiknya mengetahui bagaimana lingkungan dan bagaimana cara interaksi masyarakatnya. Ada baiknya, bila benar-benar baru, ada orang yang dapat diandalkan untuk membimbing atau memberikan informasi pada lingkungan anda, entah teman, saudara, atau rekan sesama institusi.

3. Dukungan dari orang tua

$Parent\\\'s Support$

Parent\\\’s Support via https://www.uio.no

Dukungan orangtua selama tinggal atau studi di luar negeri akan sangat membantu. Orang tua yang kerap menghubungi dan memberikan semangat akan memotivasi individu

4. Goal yang akan dicapai

goal via https://www.monsterinsights.com

Bila kita mengingat kembali goal atau tujuan yang kita capai, seperti bagaimana usaha kita selama ini untuk mendapatkan bea siswa, dll, maka kita akan termotivasi untuk bertahan dalam studi atau pekerjaan kita di negeri orang

5. Kesempatan dan pengalaman yang berharga

experience via http://www.quotesvalley.com

Dari semua faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, perlu diingat bahwa kesempatan dan pengalaman adalah hal yang penting. Berkesempatan untuk tinggal di luar negeri merupakan pengalaman yang berharga. Tidak semua orang memiliki kesempatan seperti ini. Bagaimana memahami peristiwa ini sebagai kesempatan untuk kita dapat mendorong kita untuk bertahan dan melanjutkan aktivitas kita.