Menggapai Asa Bukan tentang Retorika, Ini Soal Kepantasan Diri

Siapa yang tak memiliki keinginan? Setiap detik dan setiap malam yang telah terlewat penuh dengan doa-doa dan harapan yang dipanjatkan. Dunia ini penuh sesak dengan impian sebab seorang insan memiliki keinginan yang sangat tidak terbatas. Namun, di antara banyaknya keinginan tersebut, ada berapa banyak yang bisa direalisasikan? Jawabannya tentu tidak banyak. Apa sebabnya?  Sebagian besar orang hanya berhenti pada keinginan sedangkan hanya sedikit orang saja yang sibuk memperjuangkan keinginannya supaya menjelma menjadi nyata.

Mereka yang diam-diam berjuang dalam sepi mengaburkan batas antara mimpi dengan realita. Setiap waktu yang mereka miliki adalah usaha menyibak sekat-sekat impian. Dan waktu menunjukkan keadilannya. Hasil memang tak akan pernah mengkhianati usaha. Sedikit demi sedikit keringat yang mereka kucurkan membuahkan hasil yang teramat manis. Dan benarlah bahwa kesulitan-kesulitan yang pernah mereka lalui hanyalah bumbu kehidupan yang akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Sedangkan sebagian besar orang yang menimbun mimpi tanpa upaya realisasi tentu tak akan mendapatkan apapun. Keinginan hanya tinggal ucapan. Mimpi hanya soal retorika. Sementara pencapaian mimpi membutuhkan usaha yang tak pernah menjadi mudah.

Jadi semakin jelaslah bahwa hasil yang diperoleh bukan hanya tentang keberuntungan. Ini tentang perjuangan yang tiada henti.

Pencapaian akan berpihak pada mereka yang merelakan malam-malamnya tanpa tidur hanya demi menjaga keinginannya mewujud.  Pencapaian akan membela mereka yang tak pernah lelah untuk memantaskan diri.

Untukmu yang sedang dalam upaya menggapai asa, jangan pernah melupakan hal-hal ini demi diri yang pantas meraih cita. 

1. Temukan alasan yang kuat mengapa mimpi tersebut harus kau genggam

menggenggam mimpi via http://linkedln.com

Advertisement

Coelho pernah bilang bahwa ketika dirimu menginginkan sesuatu, seluruh semesta akan berkonspirasi mendukungmu. Jadi langkah pertama yang wajib untuk engkau lakukan adalah memperjelas keinginan-keinginanmu dan temukan alasan yang kuat mengapa kau perlu menggapainya. Tanam kuat-kuat alasan tersebut dalam benakmu. Untuk apa? Agar kau tak mudah tumbang ketika kesulitan-kesulitan mulai menyapamu.

Alasan yang kuat (strong why) laksana akar yang mengokohkan pohon impian supaya tetap berdiri pada tempatnya, yang akan tidak akan bergoyang sekalipun angin kencang berhembus menerpanya. Ini mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar namun akan sangat berguna untukmu kelak. Percayalah.

2. Hidup Laksana Medan Perang. Pasang Strategi Jitu!

Keburukan yang terorganisir akan menang dari kebaikan yang tidak terorganisir. Kawan, proses mewujudkan keinginan tidaklah mudah. Akan banyak kesulitan yang ditemui nantinya. Maka, engkau harus memiliki berbagai strategi jika rintangan-rintangan berusaha menghalangimu. Engkau harus keluar menjadi pemenangnya. Pejuang bisa menjadi seorang pemenang karena strateginya paling unggul di medan perang. Begitu juga dengan dirimu dan impian-impianmu.

Advertisement

Tetapkan strategi-strategi yang jitu lalu terapkan. Jika strategi A gagal maka pasang strategi B. Jika masih gagal, kau harus menyusun strategi sampai Z kalau perlu. Terapkan strategi terbaik yang engkau susun. Jangan putus asa.

3. Jangan pernah berhenti belajar

Tidak ada kata terlambat dalam belajar. Belajar seperti apa yang dimaksudkan? Tentu belajar tidak hanya dilakukan di bangku sekolah atau kuliah. Belajar merupakan kata lain dari mengambil pelajaran tentang apa yang diamati dan dilakukan.

Advertisement

Belajar bisa dilakukan dengan mendengarkan nasehat-nasehat dari figur-figur yang telah berpengalaman. Timbalah ilmu dari mereka yang telah melewati kesulitan dan mempunyai segudang pengalaman yang akan mereka bagikan. Ini berguna untukmu agar melakukan hal yang tepat dan menghindari kesalahan. Jangan malu untuk belajar bahkan kepada yang masih muda sekalipun.

Selain itu, belajarlah dari kesalahan dan kecerobohan yang telah engkau perbuat. Supaya kau bisa mengambil pelajaran dari kesalahanmu. Seorang manusia tak sepantasnya jatuh dalam lubang yang sama sebanyak dua kali.

4. Ketika Sampai Pada Titik Tersulit, Jangan Berhenti

never stop via http://8tracks.com

Apa yang membedakan mereka yang berhasil dengan yang gagal? Yaitu pada keputusan untuk menyerah atau melanjutkan perjuangan. Ketika seseorang memutuskan untuk berhenti, dia sudah kalah mutlak. Namun ketika seseorang memutuskan tak pernah menyerah maka kemenangan sudah ada dalam genggamannya. Mana yang akan kau pilih?

Ingatlah selalu bahwa semakin pekat malam maka semakin dekat ia dengan sinar pagi. Begitulah upaya menggapai asa. Ketika kau merasakan kesulitan semakin menghimpit, maka di situlah keberhasilan menantimu. Jangan pernah menyerah walaupun sebentar. Hadapilah bagaimanapun sulitnya. Rasa sedihmu akan terbayar tuntas nantinya.

5. Setelah semuanya kau lakukan, serahkan hasilnya pada pemilik kehidupan

Manusia punya kehendak mewujudkan keinginannya namun restu Sang Maha wajib kau genggam. Setelah upaya demi upaya kau lakukan, langkah terakhir adalah menyerahkan semuanya kepada pemilik kehidupan. Dia lah yang berkuasa atas segala sesuatu. Jika Dia menghendaki mimpimu menjadi nyata, maka itu sangat mudah bagiNya. Namun ketika Dia tidak merestui, yakinlah bahwa keputusanNya yang jauh lebih baik sedang menantimu. Dia sungguh mengetahui hambaNya yang tak pernah lelah berusaha.

Sekarang lihatlah dirimu. Putuskan dengan baik mau merealisasikan mimpi dan konsisten memantaskan diri ataukah berhenti pada retorika soal impian? Semuanya tergantung padamu. Kau tak perlu bertanya apakah impian itu nantinya berhasil kau genggam atau justru akan mencampakanmu. Namun yang harus kau pastikan adalah apakah kau pantas mendapatkan impian tersebut?

Sebelum memulai perjalanan panjangmu dalam memantaskan diri, ucapkan kutipan salah satu novel legendaris ini dalam benakmu..

“Kemudian yang kamu perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan melihat lebih lama, leher yang akan lebih sering mendongak, tekad yang setebal baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras serta mulut yang selalu berdoa.” -Donny, 5 cm-

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE