Menjadi Gamer Professional Bukan Perkara Mudah. Kisah 6 Gamer Ini Justru Mengajarkanmu Arti Berjuang dan Pantang Menyerah

Era sekarang ini profesi mulai beragam. Bahkan orang sudah bisa berkerja hanya duduk berhadapan dengan komputer. Mengahsilkan uang dari satu alat dan mengendalikan dari satu tempat. Salah satunya menjadi gamer professional. Kita tidak perlu selalu berpergian keluar kota. Mengikuti turnamen bisa dilakukan secara online. Sehingga bibit-bibit yang ingin menjadi gamer professional mulai tumbuh.

Sayangnya bukan perkara mudah untuk menjadi gamer professional untuk saat ini. Bukan semata-mata jumlah angka MMR dan peralatan gaming yang bagus. Namun bagaimana mereka mendapatkan tim yang solid dan managemen tim yang jelas. Bahkan pihak keluarga juga penentu para gamer professional menjalankan karir. Banyak hal yang harus dibayar mulai dari jam tidur sampai dengan kehidupan pribadi masing-masing pelaku gamer professional.

Cerita para gamer professional berikut bisa membuat kamu menghargai perjuangan mengejar impian dan tidak memandang remeh ambisi orang lain.

1. PashaBiceps Sempat Keluar dari dunia professional karena Menikah, lalu kembali karena Teman dan Kebutuhan Finansial

Jarosław “pashaBiceps” Jarząbkowski via https://www.youtube.com

Advertisement

Jarosław "pashaBiceps" Jarząbkowski adalah pemain professional CS:GO dari tim Virtus.Pro. Ditempat asalnya Nasielsk, Polandia sangat susah untuk bisa menjadi gamer professional, lantaran kota tersebut hanyalah kota kecil. Pertama kali pasha bermain game ketika dia mengajak temannya untuk bermain di warnet. Nama pashaBiceps diambil karena sebelum bertanding ia selalu berolahraga supaya bisa berpikir jernih saat pertandingan.

Pada awal karir sebagai gamer professional, PashaBiceps dihadapkan dengan kondisi yang membuat dia harus meninggalkan karir gamer professional. PashaBiceps menikah dengan pacarnya dan harus menanggung kebutuhan finansial lantaran pada awal karir sebagai gamer belum menghasilkan banyak uang.

Pada saat yang bersamaan pula, Teman-temannya datang dan menawarkan untuk kembali menjadi gamer professional. PashaBiceps saat itu sudah menikah harus mengambil keputusan, tetapi sang istri memberikan semuanya pada PashaBiceps untuk mengejar karir. Keputusan untuk kembali ke dunia professional membuahkan hasil. Selama bergabung di Virtus.Pro PashaBiseps membawa timnya meraih kemenangan dan banyak prestasi yang diraih.

Advertisement

2. Demi game, TaZ rela ke pinggir kota Warsawa hanya bermain Counter Strike dan mencari tim professional.

Wiktor “TaZ” Wojtas via http://esport.aftonbladet.se

Wiktor "TaZ" Wojtas adalah kapten tim Virtus.Pro CS:GO. TaZ juga orang yang mengajak PashaBiceps kembali menjadi gamer professional.

Perkenalannya pada Counter Strike berawal ketika teman sekolahnya yang mengajak bermain. Untuk bisa bermain Counter Strike, Taz harus menempuh perjalanan selama satu jam dengan bus kota hanya untuk bermain game. Dalam dua bulan pertama bermain, TaZ sudah jatuh cinta pada Counter Strike. TaZ berniat serius sebagai gamer professional saat melihat berita turnamen game di TV.

Dari situ TaZ mulai mencari tim untuk mengikuti turnamen Counter Strike. TaZ sangat berambisi untuik menjadi pemain professional terbaik di Polandia dan bisa bertanding dengan tim dari negara lain. Bertahun-tahun menjalankan karir sebagai gamer professional membuat pengalamannya berlimpah dan menjadikan ia sebagai kapten tim. Ambisi yang dibawa oleh TaZ membuahkan hasil. Bersama Virtus.Pro, TaZ membawa Virtus.Pro meraih banyak prestasi. TaZ berpesan menjadi kapten bukan perkara mudah. Ia harus bisa menjaga tim agar tidak terpecah belah.

3. Syed Sumail Hassan Harus Menjual Sepeda untuk Menjadi Gamer Professional

Advertisement

Syed Sumail Hassan via http://www.dailydot.com

Syed Sumail Hassan berasal dari Pakistan dan tercatat sebagai pemain berposisi midlaner tim DOTA 2 Evil Geniuses. Sumail menghabiskan masa kecilnya di Pakistan. Pemain berusia 19 tahun ini telah meraih prestasi. Salah satu prestasi tertingginya adalah membawa Evil Geniuses menjadi juara pertama The International 5. Prestasi itu membuat Sumail menjadi Jutawan di usia muda.

Untuk mencapai impian sebagai gamer professional bukan hal yang mudah baginya. Awal mula Sumail bermain Dota 2 ketika dia dikenalkan oleh saudaranya pada usia 9 tahun. Sumail juga pernah menjual sepeda untuk bermain di warnet selama beberapa jam. Pada usia 15 tahun ia dan keluarganya pindah ke Amerika.

Ketika di Amerika, ambisi Sumail semakin menjadi. Dalam sehari, Sumail bisa menghabiskan 9 jam untuk bermain Dota 2. Hal itu membuat keluarganya khawatir akan Sumail. Sumail tidak gentar dengan semua itu. Ia justru ingin membuktikan pada keluarganya suatu hari akan mendapat prestasi sebagai gamer professional. Doa Sumail terkabul, pada 2015 ia bergabung dengan Evil Geniuses.

Pada awal karir, Sumail sudah membawa Evil Geniuses meraih juara 1 Dota 2 Asia Championship 2015, The Summit 3 dan The International 5 . Tidak sia-sia Sumail menjual sepedanya untuk bermain Dota 2. Sekarang ia sudah bisa mendapatkan apapun, bahkan sepeda yang ia jual dahulu.

4. Setelah ditinggal oleh Ayahnya, Danil Ishutin mencari peruntungan menjadi Gamer Professional

Danil “Dendi” Ishutin via http://www.indogamers.com

Danil 'Dendi" Ishutin adalah salah satu pemain Dota 2 terbaik dunia dari Ukraina. Pemain yang berposisi sebagai midlaner untuk tim NaVi (Natus Vincere). Dendi adalah satu-satunya pemain paling senior di NaVi. Lima tahun sudah Dendi bersama NaVi. Selain itu, Dendi adalah salah satu gamer professional yang sudah menyelesaikan studi tingkat universitas.

Dendi sejak kecil adalah anak yang aktif dan tidak bisa diam. Ia juga sangat dekat dengan ayahnya. Kehidupan Dendi yang semula ceria berubah saat ayahnya meninggal akibat kanker yang diderita. Dendi menjadi pendiam dan murung. Disitu jugalah awal mula Dendi mengenal komputer. Dendi mulai bermain game saat berkunjung ke rumah kerabatnya. Disana ada komputer dan Dendi sangat menikmati bermain disitu. Keseringan bermain game membuat Dendi menjadi kecanduan dan susah dihentikan. Keluarganya berusaha untuk menghentikan kebiasaan Dendi hingga menyembunyikan Komputer di sekitar rumahnya. Dendi selalu berhasil menemukan komputer yang disembunykan keluarganya.

Didalam kondisi keuangan yang kritis, Dendi mulai berpikir bagaimana caranya ia bisa menghasilkan uang dari game. Hingga suatu saat Ia bertemu dan bergabung dengan NaVi. Bersama NaVi, Dendi membawa NaVi menjadi juara The Internasional dengan total hadiah 1,6 Juta USD. Semenjak itu karir Dendi semakin melesat hingga ia menjadi jutawan diantara pemain professional lainnya. Prestasi sempat merosot di tahun 2015 tetapi Dendi tidak menyerah. Ia berusaha bangkit kembali dengan komposisi tim yang baru.

5. Demi Menjadi Gamer Professional, Soedono Syamsoeyadi Rela Meninggalkan Pekerjaan Sebagai Manager Perusahaan

Soedono “Sudons” Syamsoeyadi via https://id.techinasia.com

Menjadi manager perusahaan adalah dambaan setiap orang. Siapa yang tidak tergiur jabatan itu. Cerita berbeda justru datang dari Soedono Syamsoeyadi atau Sudons. Kecintaannya pada game dan tawaran menjadi gamer professional membuat Sudons resign dari manager perusahaan konstruksi. Sudons saat ini masih tercatat sebagai pemain Vainglory tim Hunters dari China.

Perkenalan Sudons dengan Vainglory bermula ketika ia iseng mencari game yang bisa dimainkan lewat iPad. Dari pencariannya ia menemukan Vainglory dan ia ketagihan bermain. Keseringan bermain membuat ia paham pola permainan dan pernah meraih peringkat tertinggi Vainglory. Dari situ ia berkenalan dengan Queen, rekan satu tim Sudons di Hunters.Sering bermain bersama membuat Queen mengajak Sudons bergabung di Hunters, lantaran salah satu rekan Queen memutuskan pensiun.

Sudons berbagi cerita, sejak bergabung dengan Hunters jam latihannya sangat ketat. Delapan jam dalam sehari dihabiskan untuk latihan. Jika menang pertandingan akan ada evaluasi dan jika kalah akan ada diskusi panjang antar tim. Keluarga Sudons baru mengetahui karirnya sebagai gamer professional ketika temannya menunjukan video turnamen Vainglory International Premier League (VIPL) Korea Selatan.

6. Monica Carolina “Nixia” banting tulang untuk mencari peralatan gaming dan membentuk NXL Ladies.

Neng Monica Carolina via https://dailysocial.id

Eneng satu ini adalah salah satu gamer paling berprestasi di Indonesia dan wanita pertama di Indonesia. Sudah banyak prestasi dan wawancara dari berbagai stasiun serta majalah di Indonesia. Monica Nixia sudah menjalani karir sebagai gamer professional pada tahun 2009. Tahun tersebut ia memainkan game Guitar Hero dan sejak itu ia menorehkan banyak prestasi.

Banyak yang berpikir kalau Monica berasal dari keluarga kaya. Statement itu salah, Monica berasal dari keluarga sederhana. Untuk mendapatkan peralatan gaming saja ia harus berkerja banting tulang dan mencari sendiri lewat pameran komputer. Monica setelah lulus SMK ia tidak melanjutkan kuliah dan mengejar mimpi menjadi gamer professional. Ia tidak seperti cewek seusianya yang selalu pergi ke salon atau jalan-jalan ke mall. Waktunya ia habiskan untuk latihan dan latihan.

Monica mulai melambung namanya ketika ia bertemu dengan Johnathan ‘Fatal1ty’ Wendel dalam pertandingan Quake III Arena di Indonesia.Jonathan Wendel adalah mantan gamer professional dan pengusaha. Disana Monica bertanding satu lawan satu dengan Jonathan. Dari situ Monica belajar bermacam-macam genre game untuk mengasah kemampuannya bermain game.

Dari situ juga ia membentuk NXA Ladies yang berisikan gamer perempuan. Pada awal pembentukan tim tidak berjalan mulus. Di awal turnamen mereka banyak mengalami kekalahan. Bukannya menyerah justru manager mereka meminta para pemain NXA Ladies untuk belajar berbagai genre game agar fleksibel dalam bermain. Strategi itu memuahkan hasil. Hingga sekarang, NXA Ladies menjadi duta MSI di Indonesia.

Mereka juga mempunyai motto yaitu

hardwork first, sponsorship is a bonus

Itulah sebagian cerita pelaku gamer professional. Mereka semua bukan berasal dari keluarga kaya raya. Semua yang didapatkan sekarang ini adalah hasil dari kerja keras, ketekunan dan pengorbanan yang besar. Semoga kamu bisa menghargai teman-temanmu yang mempunyai mimpi tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Diam diluar, berisik didalam

9 Comments

  1. Riddick Sianipar berkata:

    katakanlah di 1 game itu ada sekitar 10 juta player. jadi yg terbaik dari jutaan player itu lebih sulit dari menang lotre.kenyataannya banyak game profesional-yg menang turnamen sana sini-tetap kalah lawan player yg biasa biasa. jadi kebanyakan karna hoki juga

  2. qodo berkata:

    selain hoky atau keberuntungan peran kapten penting boss.. ane sendiri pengin jadi gamer tapi yang jadi kendala sampe saat ini aja ane main game pake versi tani atau bajakan hahha maklum boss penghasilan belum mencukupi.

  3. Mereka bisa jadi jutawan dibidangnya selain skill individunya, juga didukung sponsor dan managemen tim yang bagus. Percuma skill tokcer teteapi managemennya gak jelas

CLOSE