Yuk, Mulai Belajar Menyayangi Diri Sendiri dengan 5 Cara Ini

Patah hati, kecewa, sedih atau gagal? Kamu harus mulai terbiasa dengan hal ini. Hadapi dan bangkitlah!

Apa yang biasanya kamu lakukan ketika kamu merasa jenuh atau lelah dengan duniamu? Apakah kami akan langsung merasa down? Atau berusaha melupakannya dengan cara hang out atau spending time together with friends

Pernah nggak sih kamu mencari tahu tentang keinginan dirimu sendiri ketika sedang menghadapi berbagai permasalahan tersebut? 

Terkadang, pergi atau melupakan rasa sakit atau kecewamu itu belum cukup lho guys. Yuk cari tahu aktivitas apa yang musti kamu coba biar kamu nggak menumpuk berbagai permasalahanmu dan merusak stabilitas emosimu sendiri.

1. Terima dirimu sendiri

Kamu harus menerima diri sendiri sebelum menerima orang lain

Kamu harus menerima diri sendiri sebelum menerima orang lain via https://unsplash.com

Saat kamu merasa sendiri, dan merasa sama sekali tak ada teman… pernahkan kau berpikir bahwa sebenarnya kamu perlu mulai menghargai dirimu sendiri? Mencintai diri sendiri itu bukan sekedar menunjukkan keberadaanmu di depan publik ataupun teman-teman kamu saja, namun maknanya lebih luas daripada itu.

Jika kamu melakukan sebuah hal, namun kamu tidak pernah menikmatinya maka itu bisa jadi indikasi bahwa sebenarnya kamu belum mencintai dirimu sendiri. Kadang, kamu harus memikirkan kenyamanan dirimu juga lho guys. 

Ini beda dengan bersikap egois. Kamu boleh kok nolak sesuatu ketika kamu merasa tidak suka atau tidak nyaman, jangan terlalu ga enakan. Selama tindakanmu itu tidak merugikan diri sendiri, kamu boleh dan perlu melakukannya.

2. Apakah yang kulakukan sudah benar?

Tepis keraguan dengan keyakinanmu!

Tepis keraguan dengan keyakinanmu! via https://www.pexels.com

Keitka kamu mengambil keputusan di dalam hidupmu, pasti kamu akan menemukan tantangan dan hambatan. Biasanya, komentar orang menjadi salah satu hambatan kecil yang kadang membuat diri kita semakin meragu dari waktu ke waktu. Semakin banyak dan tajam komentar orang, maka akan semakin besar pula keraguan yang tumbuh di dalam diri kita.

Tapi, bukan berarti komentar orang lain itu sepenuhnya salah. Bukan berarti kamu juga perlu mengabaikan dan membenci komentar orang lain. Tapi, kamu perlu selektif. Kamu harus pandai memilah komentar yang perlu kamu pikirkan. Misalnya, cukup pikirkan komentar yang memang dapat membangun semangatmu.

Ada beberapa komentar tajam yang kadang justru dapat meningkatkan semangatmu sendiri, ketika mendengar komentar tajam coba simpan dan gunakan komentar itu sebagai cambuk untuk dirimu sendiri. Buktikan bahwa komentar negatif dan tajam itu sepenuhnya salah. Buktikan dengan usaha keras dan juga semangat berkaryamu. Jangan terlalu dibawa hati ya guys..

Nah akan lebih baik lagi jika kamu mencoba untuk merubah dirimu sendiri agar tidak jadi orang yang suka memberi komentar tajam pada orang lain. Karena apa yang kamu rasakan atas komentar orang lain padamu, juga akan dirasakan orang lain ketika kamu memberikan komentar serupa padanya.

3. Tertekan atau memaksakan dirimu sendiri?

Target hidup tuh ga harus maksain diri kok

Target hidup tuh ga harus maksain diri kok via https://www.pexels.com

Tentu setiap orang memiliki target hidupnya masing-masing, mulai dari target hidup jangka pendek sampai dengan janga panjang. Kesemuanya itu patut untuk kamu pikirkan, tapi kamu juga musti memikirkan tekanan dan beban yang harus kamu pikul ya..

Boleh kok pasang target hidup yang sangaat tinggi, itu bagus kan? Namun, tentu kamu juga perlu memikirkan step by step-nya. Hampir ngga mungkin seseorang dapat mencapai target hidup yang terlampau tinggi dengan cara yang serta merta, karena setiap pencapaian itu harus diiringi dengan pencapaian kecil lainnya.

Contoh nih ya, misal pengen jadi pengusaha besar. Ngga mungkin dong kamu langsung mulai dari skala besar, mungkin sih mungkin kalau kamu anak konglomerat. Tapi, kayanya ya orang-orang yang ingin mencapai posisi ini entah itu anak konglomerat atau bukan sekalipun akan sangat senang jika memulainya dengan jerih payahnya sendiri. Terlepas dari koneksi keluarga dan lain sebagainya. 

Jadi kamu bisa kok mulai menggapai cita-cita kamu dengan usaha sekecil apapun. Misalnya ngumpulin modal, nyari keterampilan dan lain sebagainya. Istilah simpelnya jangan asal nekad. Nekad yang cerdas itu nyiapin bekal atau perencanaan, minimal gambaran kasarnya lah. Dan yang pasti pantang menyerah!

4. Jangan pendam masalahmu sendiri!

Photo by Oleksandr Pidvalnyi from Pexels

Photo by Oleksandr Pidvalnyi from Pexels via https://www.pexels.com

Kamu perlu untuk mengungkapkan perasaanmu, entah lewat sebuah tulisan ataupun sebuah obrolan. Apalagi buat kamu orang pemikir dan tertutup. Akan sangat menyusahkan bukan menyimpan semunya sendiri?

Menahan beberapa emosi keluar atau membiarkan semua terlwatkan begitu saja, sampai-sampai kadang moodmu jadi mudah berubah hanya karena memendam perasanan yang bisa meledak kapanpun itu.

Kalau kamu sudah pandai memanajemen emosi, maka hal ini sebenarnya sudah tidak begitu diperlukan. Apalagi, semakin dewasa biasanya orang akan semakin hati-hati dalam memilih tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Namun, untuk kamu yang masih saja mudah terbawa suasana hati dan cenderung kesulitan mengendalikan emosi maka kamu sangat perlu untuk menyalurkan emosimu melalui cara yang tepat.

Kamu bisa tuh curhat ke orang tua, atau temanmu. Tapi, kalau untuk kamu yang sudah berumahtangga.. Hm.. sebaiknya lebih selektif memilih dan memilah permasalahan yang hendak kamu sampaikan kepada lawan bicaramu deh.

Kalau memang masalah rumah tanggamu begitu sukar untuk ditangani sendiri, maka ada baiknya kamu segera konsultasi ke psikolog rumah tangga saja. Kamu bisa mulai konsultasi dengan psikolog rumah tangga dengan harga konsultasi yang beragam.

Bedanya curhat ke orang awan dan psikoog itu terletak di solusi yang ditawarkan. So, kalau memang kamu butuh pendengar sekaligus pemberi solusi ada baiknya cari psikolog deh ya..

5. Segera selesaikan masalahmu, jangan ditunda-tunda!

Photo by nappy from Pexels

Photo by nappy from Pexels via https://www.pexels.com

Hal fatal yang kadang diabaikan oleh hampir setiap orang adalah membiarkan masalah terus berlarut. Padahal, hal ini benar – benar tidak baik lho. Dengan membiarkan masalah terus berlarut dari waktu ke waktu, kemungkinan akan membuatmu terbiasa mengabaikan permasalahan yang datang kepadamu.

Justru dengan adanya masalah, kamu akan belajar banyak hal. Terutama mengelola emosi dan belajar problem solving. Ini akan menempamu jadi pribadi yang lebih dewasa lho, guys~ Karena, semakin dewasa kamu harus semakin mandiri dalam menghadapi dinamika yang ada di sekitarmu.

Kamu hanya perlu tempat yang tepat untuk mengajari caranya menyelesaikan masalah pribadimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sahabatnya kucing yang gemar makan mie dan buku