Sebuah Kisah dari Kami, Mahasiswa Kelas Karyawan! Kuliah dan Kerja Pun Dijalani

Menjalani dua hal secara bersamaan bukanlah hal yang mudah, misalnya kuliah sambil kerja. Seperti yang sedang kami jalani, bekerja sambil berkuliah. Banyak sekali rintangan dan konsekuensi yang harus kami jalani. Konsistensi untuk menjalani keduanya.

Ini kisah kami..

1. Perjuangan kami tidak mudah mulai dari kerja di lanjutkan kuliah.

antara kuliah dan kerja

antara kuliah dan kerja via https://life.idntimes.com

Ini perjuangan sebagai mahasiswa kelas karjawan. Pagi hari, mulai pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB kami harus bekerja. Pekerjaan yang kami lakukan bukanlah pekerjaan yang mudah, maklumlah kami melamar kerja menggunakan ijazah SMA, jadi sebagian dari kami adalah pekerja lapangan, seperti SPG/ Merchandise (MD), Salesman, Penjaga toko, kasir, dan bagian pengiriman. Tak apalah kami bangga dengan pekerjaan kami, karena melalui pekerjaan ini kami bisa menyisihkan sedikit demi sedikit untuk membayar biaya kuliah.

Selesai bekerja, kami lanjutkan menuntut ilmu di perguruaan tinggi yang membuka kelas karyawan. Kami belajar antar pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB tergantung dari jadwal pelajaran. Jika ada tugas pekerjaan dan kuliah yang di bawa pulang ke rumah, kami baru bisa tidur setelah jarum jam menunjukan pukul 02.00 WIB dini hari.

Kebayangkan gimana lelahnya kami?

2. Meski begitu tetap saja, ada yang menganggap negatif apa yang kita lakukan..

sudah biasa dicibir

sudah biasa dicibir via https://www.cermati.com

Tapi sayangnya, banyak yang menjugde negatif.


Paling juga kuliah lagi supaya cepet naik jabatan



Belajar apaan? Paling juga cuma beli ijazah


Iya sudah lah ya. Meski banyak yang beranggapan negatif, selama kita tidak merugikan orang lain, kenapa jadi masalah sih? Toh kami melakukan ini karena kami sadar bahwa kami memiliki mimpi yang ingin kita raih, dan kendala kami adalah : biaya dan kesempatan. Kebanyakan dari kami menjalankan ini karena orang tua kami tidak memiliki biaya dan karena itu kami tidak memiliki kesempatan seperti yang lainnya , kuliah reguler. Karena itu kami berusaha sendiri karena kami tau kesuksesan itu mahal harganya!

Lupakan semua tanggap negatif. Kami tetap menikmati perjuangan kami.

3. Jika kalian berdandan ke kampus untuk tampil cantik, kami berdandan karena alasan lain..

dandan ala kadarnya

dandan ala kadarnya via https://www.gotomalls.com

Jika kalian para mahasiswa kelas reguler berdandan untuk tampil cantik, maka kami mahasiswa kelas karyawan punya alasan lain untuk berdandan. Tuntutan pekerjaan, Yupss. Karena itu.,berbeda dengan kalian yang berdandan di pagi hari untuk berangkat ke kampus, kami berdandan di pagi hari untuk berangkat kerja. Terkadang kami memakai make up yang sangat tebal, bukan hanya untuk tampil cantik tapi juga untuk menutupi mata panda karena kurang istirahat.


Dan jika kalian melihat kami dengan tampilan menor saat di kampus itu adalah sisa make up tadi pagi, karena kami tidak sempat pulang ke rumah untuk mandi dan berganti pakaian. Udah syukur jika tidak datang terlambat.


Tolong jangan menganggap kami tidak benar, ini hanya tentang tuntutan pekerjaan karena itu kami berdandan seperti ini.

4. Karena tidak sempat pulang ke rumah, maka pakaian yang kami pakai saat ke kampus adalah seragam kerja

pakai seragam kerja

pakai seragam kerja via http://ngantor.com


Cieee hidupnya di sponsori..!


Karena tidak cukup waktu untuk pulang ke rumah, akhirnya kami datang ke kampus dengan memakai seragam dan atribut kerja lainnya, seperti pin kinerja, name tag, rompi, topi promosi dan lain lain. Terkadang kita saling meledek "iklan berjalan" karena baju yang kami pakai merupakan produk yang bisa kami tawarkan ke pada customer.

5. Meski kita suka saling meledek, kita jarang sekali bersiteru

ledek - ledekan sudah biasa

ledek – ledekan sudah biasa via https://google.com

Kerja seharian, di marahi atasan, merayu customer, kejar target dan setoran, sepertinya sudah sangat melelahkan bagi kami, jadi tidak perlu jika harus menambah masalah dengan teman kuliah. Selain buang waktu dan tenaga, bagi kami yang sudah merasakan dunia kerja, kami sudah terbiasa dengan yang namanya profesionalisme. Meski bercanda dan saling meledek kami tau batas dan tidak mudah sakit hati.

Lebih baik menambah saudara kan dari pada nambah musuh, jadi bisa bertukar informasi jika ada lowongan kerja yang lebih baik. Nambah relasi kan?

6. Pertemanan kami sangat menyenangkan, topik yang kami bahas pun beragam

obrolan di kampus

obrolan di kampus via http://blog.adhityatri.com


Eh kemarin ada tolakan kiriman di DC produk xxx ya? Produkmu kan?

Iya PO nya expired..


Jika kamu dan teman – temanmu biasanya membahas tentang tugas dan materi perkuliahan, kami lebih dari itu, bukan hanya tentang perkuliahan yang kami bahas, terkadang kami juga membahas tentang pekerjaan. Saling tukar pikiran dan mencari solusi untuk kendala yang terjadi di lapangan.

7. Jika biasanya teman -teman kuliahmu hanya berbeda umur hanya beberapa tahun, kami tidak begitu.

berbeda umur

berbeda umur via https://news.okezone.com

Karena kita kelas karyawan, rata – rata usia kami cukup berumur. Ada yang sudah berkeluarga, memiliki anak dan cucu. Panggilan ke teman – teman kami sangat beragam, tidak seperti kalian yang hanya memanggil mbak dan mas pada senior, kami tidak begitu. Ada yang kami panggil Mas, Mbak, Aa, Teteh, Om , Tante, Ibu dan Bapak, tergantung dari rentang usia, status pernikahan dan pekerjaan.


X : Mas, pinjem catatan Akuntasi kemarin dong, tadi mau pinjam punya Pak Joko tapi lagi di pinjam Ibu Mila.

Y: Wah, Maaf De, catatannya di pinjam Om Ahmad.


Bervariatif banget kan?

8. Tidak ada hal yang berat jika di lakukan bersama

kerja kelompok

kerja kelompok via https://ikelas.com

Kami sangat kompak, mungkin karena senasib dan sepenanggungan. Tidak ada hal berat jika dilakukan bersama. Seperti misalnya mengerjakan tugas. Kami biasanya mengerjakan secara mencontek bersama. Bersama terasa ringan, hehe


Lupakan tentang IPK tertinggi, tidak kena SP saja sudah syukur, absensi mencapai 90% dan mengerti materi yang dosen terangkan.


Jika melihat teman – teman yang lain harus berhenti di tengah jalan karena biaya, keterbatasan waktu atau karena pekerjaan merupakan hal yang menyedihkan. Jadi kami berusaha untuk bahu – membahu untuk bisa sampai ke semester – semester selanjutnya. Bagi kami lulus bersama adalah lebih penting dari pada harus bersaing bahkan menjatuhkan untuk mencapai nilai tertinggi.

Berikut cerita tentang kami para pejuang cita – cita. Kami berusaha meraih mimpi dengan kemampuan dan kerja keras kami sendiri. Kami yakin tidak ada usaha yang sia – sia bahkan sekecil apapun usaha tersebut. Karena tidak ada hasil yang mengkhianati usaha.

Sekian dari kami,

Mahasiswa kelas karyawan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Karena perasaan adalah sesuatu yang bersifat universal dan aku ingin "membagikannya" melalui tulisan